Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2015

Ber-Robithoh Kepada Syeikh Mursyid

Ber-Robithoh Kepada Syeikh Mursyid Ustadz Syamrodji, KH. Ahmad Rusydi Al Wahabiy dan Bapak Iwan Setiawan KH. Ahmad Rusydi Al Wahabiy (wakil talqin TQN PPS Silsilah.38), ketika manaqiban di MTQN PPS Al Ikhwaniyah, kediaman Bapak Iwan Setiawan, Jalan Kopi, Pitara Depok 1, Kota Depok   (11/01/2015) Beliau menyampaikan khitmat ilmiahnya : Agarlah kita selalu ber-Robithoh kepada Syeikh Mursyid untuk lebih meningkatkan Iman kita, karena Iman itu adakalanya naik adakalanya Iman itu turun, dan dengan kita ber-Robithoh kepada Syeikh Mursyid itu akan dapat mempertahankan Iman agar terus naik. Karena ciri dari Syeikh Mursyid itu ada diterangkan didalam sebuah hadits, Hadits Nabi Saw : خِيَا رُكُمْ مَنْ ذَكَّرَكُمْ بِا اللهِ رُؤْ يَتُهُ وَزَادَ فِيْ عِلْمِكُمْ مَنْطِقُهُ وَرَ غَّبَكُمْ فِيْ الْا ٰ خِرَةِ عَمَلُهُ { رواه الهاكم عن ابن عمر, صحح }   “Manusia yang terbaik(pilihan) adalah yang apabila kamu melihat(memandang)nya semakin bertambah dzikir kamu”, “jika berbica

Jalan Tercepat, Termudah dan Yang Paling Utama Menuju Alloh Swt

Jalan Tercepat , Termudah dan Yang Paling Utama Menuju Alloh S wt Ustadz. Renandhi Wira Fitra, S.H.I. Ditulis oleh : Renandhi Wira Fitra, S.H.I. (Ikhwan TQN PPS dari Kota Depok). DEPOK BERSEMI 165 - Y ang menjadi inti d ari setiap amalan thoriqoh adalah Dzikrulloh . Dzikir menjadi amalan utama yang ditujukan sebagai alat untuk mensucikan qolbu. Kualitas qolbu menentukan kualitas kehidupan manusia yang ter wujud dalam bentuk akhlaq prilakunya. Qolbu yang kotor karena dibiarkan tertutup dosa kemaksiatan akan melahirkan akhlaq yang tercela, sedangkan qolbu yang bersih suci akan melahirkan akhlaq yang terpuji. Hal ini sebagaimana di isyaratkan dalam sabda Rosululloh S aw : إِنَّ فِى جَسَدِ إِبْنُ أٰدَمَ مُضْغَةً إِذَا صَلُحَتْ صَلُحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَ فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ اَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ “ inna fiy jasadibni adama mudghoh, idzaa sholahat sholahal jasadu kulluhu, wa idzaa fasadat fasadal jasadu kulluhu, alaa wa hiya qolbu “ “Sesungguhnya did