Langsung ke konten utama

Ber-Robithoh Kepada Syeikh Mursyid



Ber-Robithoh Kepada Syeikh Mursyid
Ustadz Syamrodji, KH. Ahmad Rusydi Al Wahabiy dan Bapak Iwan Setiawan

KH. Ahmad Rusydi Al Wahabiy (wakil talqin TQN PPS Silsilah.38), ketika manaqiban di MTQN PPS Al Ikhwaniyah, kediaman Bapak Iwan Setiawan, Jalan Kopi, Pitara Depok 1, Kota Depok  (11/01/2015)
Beliau menyampaikan khitmat ilmiahnya :
Agarlah kita selalu ber-Robithoh kepada Syeikh Mursyid untuk lebih meningkatkan Iman kita, karena Iman itu adakalanya naik adakalanya Iman itu turun, dan dengan kita ber-Robithoh kepada Syeikh Mursyid itu akan dapat mempertahankan Iman agar terus naik.
Karena ciri dari Syeikh Mursyid itu ada diterangkan didalam sebuah hadits,
Hadits Nabi Saw :
خِيَا رُكُمْ مَنْ ذَكَّرَكُمْ بِا اللهِ رُؤْ يَتُهُ وَزَادَ فِيْ عِلْمِكُمْ مَنْطِقُهُ وَرَ غَّبَكُمْ فِيْ الْاٰ خِرَةِ عَمَلُهُ
{ رواه الهاكم عن ابن عمر, صحح }
 “Manusia yang terbaik(pilihan) adalah yang apabila kamu melihat(memandang)nya semakin bertambah dzikir kamu”, “jika berbicara pembicaraannya bertambah ilmu” . “Amalnya membuat kita senang berbuat amal akhirat”. (HR. Al Hakim dari Ibni Umar, hadits shohih).
Ketika melihat dan memandang Syeikh Mursyid itu akan mengingatkan kita kepada Alloh Swt, artinya ketika kita melihat dan memandang wajah Syeikh Mursyid maka seketika itu juga Dzikir Khofi kita akan aktif kembali, yang mungkin sebelumnya terputus maka seketika melihat dan memandang sosok Syeikh Mursyid dzikir Khofi itu akan aktif berdzikir kembali.
Ketika Syeikh Mursyid itu berbicara akan menambah keilmuan bagi orang yang mendengarkannya. Siapapun yang sedang berada dihadapan Syeikh Mursyid baik dari kalangan apapun, baik itu dari kalangan orang biasa, santri, kalangan ustadz, kiayi, para pejabat, politisi, seniman, pengusaha, ilmuwan dan lain sebagainya, ketika sudah dapat mendengarkan pembicaraan dari Syeikh Mursyid semuanya mengatakan :
“Kami telah mendapatkan suatu ilmu yang baru”.
Syeikh Mursyid dapat berbicara dari semua kalangan dan dapat mudah diterima pembicaraannya. Seperti Syeikh Mursyid berbicara didepan santri dan pembicaraannya mudah dipahami dan diterima oleh santri, Syeikh Mursyid dapat juga berbicara didepan para Ilmuwan juga didepan para kalangan profesor dan pembicaraannya dapat diterima oleh para kalangan profesor, seperti Prof. DR. Nazaruddin Umar, Prof. DR. Asep Utsman Ismail dan banyak lagi yang lainnya, mereka semua bahkan mengakui bahwa mereka adalah murid dari Syeikh Mursyid yaitu Abah Aos, ini menandakan Syeikh Mursyid itu sosok orang yang dicintai oleh Alloh Swt.
Ketika melihatnya ibadah dari Syeikh Mursyid memudahkan kita untuk melakukan ibadah tersebut, begitu ringannya kita melakukan ibadah-ibadah. Ketika kita sedang dibelakang Syeikh Mursyid bersama-sama dengannya walaupun yang sedang dilakukan Syeikh Mursyid itu begitu banyak ibadahnya, seperti contoh sholat Nisfu Sya’ban 100 roka’at 50 salam, itu dengan begitu ringgannya kita untuk dapat mengikutinya dengan tidak terasa berat sedikitpun untuk melakukannya, bahkan terasa nikmat didalam ibadahnya. Ketika kita sedang bersama-sama sholat dengan orang yang dicintai Alloh akan terbawa ruh kita olehnya bersama Alloh, sehingga kita merasakan nikmat yang luar biasa didalam ibadah kita.
Maka ini semua patut kita syukuri karena masih ada yang menyambungkan ruh kita kepada Ahli Silsilah Thoriqoh Qodiriyyah Naqsyabandiyyah PP Suryalaya hingga terus sambung menyambung hingga Rosululoh Saw, Malak Jibril hingga kehadirat Alloh Swt.
Maka didalam ber-Thoriqoh itu perlunya ber-tawassul, bahkan memang disebahagian orang ber-Tawassul itu sesuatu yang dialergikan, ber-Tawassul sesuatu yang dianggapnya yang sesat bahkan diangggapnya suatu perbuatan yang syirik yaitu dari suatu kelompok tertentu(Wahabi), maka KH. Ahmad Rusydi Al Wahabiy, nama dari Al Wahabiy itu adalah pemberian dari Abah Aos, yaitu tugasnya untuk memerangi Wahabi artinya untuk menanamkan dan membentengi diri kita khususnya para Ikhwan agar tidak mudah terpengaruh dan hingga dapat mewarnai orang lain, karena orang yang paling baik adalah orang yang paling bermanfaat bagi orang lain.
Tawassul adalah sesuatu yang diharamkan bagi mereka(kaum Wahabi), mereka mengatakan Tawassul itu syirik, mereka mengatakan jika ingin berdoa tidak boleh memakai perantara.
Kalau seperti itu, Rosululloh Saw saja pernah berdoa dengan tidak secara langsung kepada Alloh, seperti Alloh menurunkan perintah-perintah-Nya juga melalui Malak Jibril As tidak secara langsung kepada Rosululloh Saw, kecuali perintah Sholat saja yang diperintahkan secara langsung.
Rosululloh Saw pernah bertanya sesuatu tidak langsung kepada Alloh itu bukan berarti Rosululloh Saw tidak mampu untuk bertanya kepada Alloh, itu karena ta’zimnya Beliau, dan memang harus seperti itu caranya, diantara pertanyaan Rosululloh Saw adalah ketika Beliau akan meninggal dunia, Beliau bertanya kepada Malak Jibril As : “Ya Jibril, berikankan kabar gembira kepada ku tentang suatu hal”, dan Jibril As menanyakan kembali kepada Alloh, dan Alloh memberikan jawaban kepada Jibril As, hingga disampaikan kembali kepada Rosululloh Saw dan akhirnya Jibril As menyampaikan : “Tidak ada umat yang masuk kedalam surga sebelum umat mu masuk terlebih dahulu, ya Rosululloh”. Itulah disebut juga Tawassul, dan banyak lagi cerita yang Rosululloh Saw menanyakan sesuatu kepada Malak Jibril As.
Begitu juga para Sahabat, mereka menjadikan Rosululloh Saw sebagai tempat ber-Tawassul, mereka(para sahabat) menjadikan Rosululloh Saw sebagai gambaran dari kebesaran Alloh Saw, dengan mengenali Rosululloh Saw saja itu dapat memahami betapa akan kemulian dan kebesaran Alloh Swt.
Rosululloh Saw keringatnya saja lebih harum dari harumnya minyak kasturi, akhlak dan kesantunannya menggambarkan begitu mulianya akhlak Beliau, ketampanannya wajah Rosululloh Saw begitu tampannya yang diliputi cahaya yang bersinar ketika melihat wajahnya akan mengingatkan untuk mengingat Alloh Swt, maka Rosululloh Saw dijadikan untuk ber-Tawassul, apapun yang dimiliki Rosululloh Saw dijadikan tawassul oleh para sahabatnya.
Seperti Anas bin Malik Ra, seorang perawi hadits, ketika akan meninggal dunia beliau berwasiat : “ketika aku didalam keadaan sekarat masukkan rambut Rosululloh Saw dibalik lidahku”,
Itulah Para sahabat menjadikan kecintaannya kepada Rosululloh Saw untuk ber-Tawassul (untuk sampai kepada Alloh Swt).
Ketika Rosululloh Saw sudah meninggal dunia, para tabi’in yang tidak sempat bertemu dengan Rosululloh Saw, menjadikan Para Sahabat Rosul sebagai wasilah, untuk sampai mengenal kepada Rosul mereka berwasilah kepada para Sahabat.
Banyak dari kalangan sahabat yang mencerminkan diri Rosululloh Saw, karena begitu tekunnya untuk mengikuti semua apa yang sudah dilakukan oleh Rosululloh Saw, semua itu dilakukannya karena begitu cintanya kepada Rosululloh Saw.
Karena secara ilmiah apa yang dilakukan seseorang dimasa yang lalu akan membekas dihari yang akan datang, seperti sebuah alat perekam.
Dari sekian banyak dari para Sahabat terbaik Rosul, maka dipilihlah satu diantara yang baik dan terus ber-Silsilah sampai kepada Syeikh Ahmad Khotib Sambasi terus sampai Syeikh Tholha sampai Syeikh Abdulloh Mubarok bin Nur Muhammad(Abah Sepuh) dan sampai kepada Syeikh Ahmad Shohibul Wafa Tajul ‘Arifin(Abah Anom), lalu untuk kita yang menyampaikan kepada Abah Anom maka kita menyambung kepada Syeikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul Al Qodiri An Naqsyabandi Al Kamil Mukamil(Abah Aos).
Seperti sebuah jembatan walaupun sekilas jembatan itu terlihat kecil tetapi itu akan sangat berfungsi untuk menyambungkan kita ketempat sebrang jembatan, tetapi jika jembatan itu terputus akan sangat sulit sekali kita untuk dapat menyebrang.
Seperti juga Syeikh Mursyid yang hidup menjadikan jembatan untuk kita menyambung kepada Ahli Silsilah.
Seperti ungkapan Syeikh Fadlil, : “Merugi jika ber Thoriqoh tetapi ber-Mursyid kepada yang sudah meninggal dunia”.
Maka untuk dapat menyambungkan kepada Abah Anom maka kita ikuti Abah Aos, bukan berarti Abah Anom tidak ada kemuliaan tetapi  untuk menyambungkan silsilah kepadanya maka dengan mengikuti panjinya Abah Anom, dengan menyambungkan kepada Ahli Silsilah yang membawanya untuk sampai.
Dengan mengikuti Abah Aos berarti ikut kepada Abah Anom. Semua apapun yang sudah dilakukan Abah Anom sudah dilakukan dan diikuti oleh Abah Aos.
Itulah kelebihan Syeikh Mursyid ketika kita melihatnya akan menimbulkan kecintaan, ketika Beliau(Syeikh Mursyid) tidak ada dihadapan akan merasakan kerinduan yang luar biasa karena hati kita sudah diikat dengan kemuliaan Beliau, ketika kita cinta kepada Beliau maka Beliau lebih besar lagi cintanya kepada kita.
Itulah perlunya sanad untuk menyambungkan, karena seorang Syeikh Mursyid kepada muridnya lebih besar cintanya dari murid itu sendiri, tetapi banyak orang tidak tahu siapa diri seorang Mursyid itu.
Inilah sosok (Syeikh Mursyid) seperti Abah Aos yang sangat kuat menegakkan dan menjaga syariatnya, ketika 10 menit sebelum waktu sholat Beliau sudah duduk diatas sajadahnya, itulah pelajaran untuk kita sebagai muridnya, Beliau selalu menjaga keseimbangan, antara syariat dan hakikatnya.
Semoga bermanfaat.
Ditulis oleh : Surachman abdur rauf.

Komentar

  1. Subhanalloh...
    Lanjut terus kyai syiar'a, agar banyak ikhwan/wat yang ikut memahami'a, begitupun khalayak ramai dluar sana.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Robithoh

Robithoh Robithoh, dapat diartikan hubungan antara yang menghubungi dari yang dihubungi. Seperti hubungan :  antara anak dengan orang tuanya. Antara guru dengan muridnya. Antara mahasiswa dengan dosennya. Antara menantu dengan mertuanya. Antara pedagang eceran dengan agen besarnya. Antara santri dengan kiayinya. Antara saudara dengan saudaranya. Antara teman dengan temannya. Antara rakyat dengan pemimpinnya. Antara bawahan dengan atasannya. Antara upline dengan downline-nya. Antara kita ummat dengan Nabinya. Antara kita hamba dengan Alloh Subhanahu wa ta’ala . Adapun hubungan itu, ada hubungan langsung juga ada hubungan tidak langsung. Adapun Robithoh wajib itu, seperti ummat Islam melaksanakan sholat dengan menghadap kiblat. Kiblat itu penghubung antara orang yang Sholat dengan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala. Kalau tidak menghadap Kiblat, maka sholatnya tidak akan syah. Jadi untuk melakukan yang wajib maka wajib dengan Robithoh tersebut ( menghadap kilat ) . Itulah Sya

Tidak Ada Yang Kebetulan

DI DUNIA INI TIDAK ADA YANG KEBETULAN === Firman Alloh Subhanahu Wa Ta’ala : “ Dan pada Alloh-lah kunci-kunci semua yang ghoib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata ( Lauh Mahfudz )" ( Surat Al-An'am : 59 ). Tiada sesuatu yang kebetulan. Karena Alloh telah menegaskan bahwa tidak ada satu pun yang terlepas dari kudrot, irodat, dan ilmu Alloh. Segalanya yang terjadi bahkan yang akan terjadi telah tercatat di lauh mahfudz. Ayat tsb diatas menegaskan bahwa segalanya ada dibawah kehendak & ilmu Alloh, Dan semuanya sudah tercatat di lauh mahfudz. Sering kita mendengar percakapan sehari-hari yang mengatakan, “ Kebetulan ketemu disini ”, “ Kebetulan ada yang memberi”, “K ebetulan sekali h

Pentingnya Berwasilah

Pentingnya Berwasilah Oleh : Renandhi Wira Fitra, S.H.I. Ikhwan TQN PPS dari Kota Depok. Setiap diri yang memiliki niat dan cita cita untuk sampai(Wushul) kepada Alloh sudah PASTI akan membutuhkan WASILAH ( perantara). Hal ini sebagaimana firman Alloh Swt : “ Hai orang orang yang beriman bertaqwalah kamu kepada Alloh dan carilah wasilah dalam mencapai ketaqwaan itu ....” ( QS. Al-Maidah : 35 ) Dalam ayat tersebut kalimat wabtaghu menggunakan fi’il amar/kata perintah yang menandakan khitab /seruan bagi orang beriman bahwa mencari wasilah itu adalah kewajiban...kenapa wajib ? karena memang manusia membutuhkannya..! Jadi dengan adanya wasilah bagi setiap hamba itu adalah mutlaq suatu KEBUTUHAN, selain berdasarkan dari dalil ayat tersebut juga berdasarkan kepada tabiat manusia yang selalu membutuhkan bantuan dalam medapatkan sesuatu, sehingga menolak adanya wasilah maka itu bertentangan dengan Hukum Alloh dan fitrah manusia itu sendiri. Wasilah adalah perantara yang