Firman Alloh Subhanahu Wa Ta’ala : “
Dan pada Alloh-lah kunci-kunci semua yang ghoib; tidak
ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di
daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia
mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi,
dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab
yang nyata ( Lauh Mahfudz )" ( Surat Al-An'am : 59 ).
Tiada sesuatu yang kebetulan. Karena Alloh telah
menegaskan bahwa tidak ada satu pun yang terlepas dari kudrot, irodat, dan ilmu
Alloh. Segalanya yang terjadi bahkan yang akan terjadi telah tercatat di lauh
mahfudz. Ayat tsb diatas menegaskan bahwa segalanya ada dibawah kehendak &
ilmu Alloh, Dan semuanya sudah tercatat di lauh mahfudz.
Sering kita mendengar percakapan sehari-hari yang
mengatakan, “Kebetulan ketemu disini”, “Kebetulan ada yang memberi”, “Kebetulan sekali hari ini hujan”, “Maaf saya tidak hadir kebetulan sakit”, Dan lain-lainnya.
Ditinjau dari pemahaman umum itu hal yang biasa saja. Kata
“Kebetulan” berarti adanya suatu kejadian yang tidak direncanakan atau tidak
diniatkan oleh kita.
Karena
perbuatan,kejadian, (amal manusia), menurut pandangan manusia, terbagi dua :
1. Amal/perbuatan yang diniatkan / yang direncanakan.
2. Amal idhtirori yaitu perbuatan / kejadian yang tidak
direncanakan / diluar kendali manusia.
Sedangkan semua perbuatan atau kejadian
manusia itu ada
dalam taqdir / kehendak / rencana Alloh. Bahasa kebetulan
ini memang tidak semuanya salah secara total, tetapi dengan bahasa kebetulan,
dikhawatirkan menjadi akidah yang salah tertanam dihati. Ketika kita
mengucapkan "kebetulan " pada suatu kejadian, dapat bermakna :
1.
Tidak ada kuasa dan kehendak (qudrot & irodah) Alloh pada kejadian
tersebut.
2.
Kejadian tersebut tidak ada di ilmu Alloh.
3.
Kejadian tersebut tidak ada di lauhil mahfudh.
Jika
ini menjadi keyakinan maka kufurlah kita.
Sekecil
apapun yang terjadi semua itu kehendak Alloh tidak ada yang kebetulan. Sedikit saja ragu akan kehendak Alloh maka
kufurlah kita. Maka sebaiknya jangan berkata atau menulis lagi kata kebetulan. Apalagi bagi Ikhwan TQN Suryalaya,
yang sudah punya Dzikir khofi, harus sudah otomatis ketika mengalami satu
kejadian apapun, refleks meyakini bahwa itu kehendak Alloh.
كل شيء باب الى الله
“Segala
sesuatu adalah pintu untuk mengingat Alloh”.
Bila
kita mengalami suatu kejadian yang tidak kita rencanakan jangan mengucap "kebetulan......" lebih aman mengucapkan seperti : “Alhamdulillah kita bertemu disini”, Alhamdulillah ketika saya sedang butuh
(perlu) ada yang memberi”. “Alhamdulillah
hari ini hujan”, Mohon maaf
saya tidak bisa hadir, karena saya sedang sakit” dll.
Maka Sabda Abah Aos : "Tidak Ada Yang Kebetulan" itu
tujuannya:
1. Mendidik ikhwan untuk menerapkan tauhid pada kehidupan sehari-hari.
2. Mengamalkan rukun iman yg ke-Enam
3. Membuktikan Dzikir khofi ( sgala sesuatu pintu untuk mengingat Alloh)
4. Meyakini kehendak dan kuasa Alloh.
5. Pengamalan ihsan.
6. Menumbuhkan rasa sabar dan sadar atas segala kejadian baik / buruk.
1. Mendidik ikhwan untuk menerapkan tauhid pada kehidupan sehari-hari.
2. Mengamalkan rukun iman yg ke-Enam
3. Membuktikan Dzikir khofi ( sgala sesuatu pintu untuk mengingat Alloh)
4. Meyakini kehendak dan kuasa Alloh.
5. Pengamalan ihsan.
6. Menumbuhkan rasa sabar dan sadar atas segala kejadian baik / buruk.
Sekali lagi DI DUNIA INI TIDAK
ADA YANG KEBETULAN DAN TIDAK ADA YANG TIBA-TIBA. Semuanya
betul dan semuanya tiba. Apa saja yang terjadi dalam kehidupan kita dan seluruh
yang terjadi d jagat raya ini sudah dalam pengaturan, ketetapan dan atas Kuasa
Hadrod Alloh Subhanahu Wa Ta’ala.
#
000
Para Penyambut Pecinta Kesucian Jiwa.
Thoriiqoh Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah PP Suryalaya Membangun Peradaban Dunia
Para Penyambut Pecinta Kesucian Jiwa.
Thoriiqoh Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah PP Suryalaya Membangun Peradaban Dunia
Komentar
Posting Komentar