Langsung ke konten utama

Jalan Tercepat, Termudah dan Yang Paling Utama Menuju Alloh Swt



Jalan Tercepat, Termudah dan Yang Paling Utama Menuju Alloh Swt
Ustadz. Renandhi Wira Fitra, S.H.I.
Ditulis oleh : Renandhi Wira Fitra, S.H.I. (Ikhwan TQN PPS dari Kota Depok).
DEPOK BERSEMI 165 - Yang menjadi inti dari setiap amalan thoriqoh adalah Dzikrulloh. Dzikir menjadi amalan utama yang ditujukan sebagai alat untuk mensucikan qolbu. Kualitas qolbu menentukan kualitas kehidupan manusia yang terwujud dalam bentuk akhlaq prilakunya. Qolbu yang kotor karena dibiarkan tertutup dosa kemaksiatan akan melahirkan akhlaq yang tercela, sedangkan qolbu yang bersih suci akan melahirkan akhlaq yang terpuji. Hal ini sebagaimana di isyaratkan dalam sabda Rosululloh Saw :
إِنَّ فِى جَسَدِ إِبْنُ أٰدَمَ مُضْغَةً إِذَا صَلُحَتْ صَلُحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَ فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ اَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ
inna fiy jasadibni adama mudghoh, idzaa sholahat sholahal jasadu kulluhu, wa idzaa fasadat fasadal jasadu kulluhu, alaa wa hiya qolbu
“Sesungguhnya didalam jasad setiap anak adam terdapat segumpal daging, yang apabila daging itu baik maka baiklah seluruh jasadnya, namun apabila daging itu rusak/buruk maka rusaklah seluruh prilaku jasadnya, ketahuilah ia adalah QOLBU”.
Kaum sufi sangat menghayati hadist ini dan mendalami kedudukan qolbu sebagi pusat keluhuran akhlaq, sehingga Thoriqoh yang dijalaninya berorientasi pada penyucian qolbu untuk mencapai kedudukan yang sedekat-dekatnya dengan Alloh Kholiqul Alam.
Rasululloh Saw bersabda :
“innama buitstu li utammi makaromil akhlaq”
“Sesungguhnya aku ini diutus untuk menyempurnakan akhlaq manusia
Juga sabdanya :
“inna likulli syai-in shoqolah, wa inna shoqolatal quluubi dzikrulloh“
“Sesungguhnya segala sesuatu itu ada pembersihnya, dan pembersih/penyuci qolbu adalah dzikrulloh”
Maka berdasarkan hadist-hadist ini jelaslah bahwa penyucian qolbu sebagai sumber akhlaq manusia adalah dengan memperbanyak dzikrulloh. Dzikir satu-satunya alat, dan tiada alat yang lain, yang  dapat menyucikan qolbu dari segala penyakitnya untuk mencapai kualitas akhlaq yang mulia di bawah naungan Ridho Alloh Swt.
Namun  demikian, dalam menjalani Thoriqoh, bahwasanya amalan dzikir yang mampu dengan cepat mengikis habis segala penyakit dan kotoran yang melekat dalam qolbu haruslah memenuhi ketentuan-ketentuan yang bersifat khusus, dimana apabila ketentuan-ketentuan khusus ini tidak terpenuhi dalam suatu amalan dzikir, maka kesempurnaan, kebarokahan dan ketajaman dzikir itu tidak akan mengalir kepada pengamalnya .

Ketentuan khusus tersebut adalah :
1.                   Kalimat dzikir itu haruslah di ambil dari hati seorang hamba Alloh yang taqwa dan suci dari segala sesuatu selain Alloh swt, sebab hati akan hidup apabila mengambil benih dari hati yang juga hidup dan suci sehingga benih itu akan tumbuh dengan sempurna. Proses penanaman benih dzikir dari seorang Guru Mursyid kepada muridnya itulah yang disebut talqin (baiat). Murid ditanamkan benih dzikir didalam qolbunya untuk kemudian menyatakan ikrar untuk taat patuh kepada Guru dalam membimbing ruhaninya menuju Alloh Swt. Oleh karena itulah talqin dzikir itu tidak akan diberikan terkecuali dengan cara diminta, diibaratkan sebuah ladang, hanya ladang yang subur dan siap tanam yang dapat ditanam benih untuk kemudian benih itu tumbuh subur secara paripurna. Wa kaana dz dzikru la yufiidu fa-idatan illa bit talqin..
2.                   Yang mentalqin dzikir adalah Mursyid yang mendapat mandat / ijazah yang sanadnya bersambung sampai kepada pemilik Thoriqoh yaitu Rosululloh Saw.
Asy-syaikh Ahmad Shohibul Wafa’ Tajul Arifin Qs, di dalam Kitabnya Miftahus shudurnya, Beliau menukil :
Para ulama terdahulu telah ittifaq bahwa orang yang mengaku bagian dari suatu kaum Thoriqoh secara tidak sah (tidak mendapat mandat/ijzah) maka ia tidak boleh mentalqin dzikir dan tidak boleh mengajarkan apapun tentang Thoriqoh, sebab rahasia dalam Thoriqoh adalah keterpautan hati yang bersambung (Robithoh).
Lebih lanjut Beliau menjelaskan :
Ketahuilah, bahwa Alloh Swt telah menjadikan bagi manusia berbagai sebab sebanyak helaan nafas makhluq-Nya, dengan sebab itu ruhani seorang hamba dapat sampai kehadirat ilahi dengan Rohmat-NYa. Ia hanya bisa sampai ke hadirat Alloh dengan talqin dari seorang Syaikh yang di beri izin memberi ijzah yang benar yang sanadnya sampai kepeda pemilik Thoriqoh yaitu Nabi Muhammad Saw.
3.                   Kalimat dzikir yang utama di amalkan adalah kalimat tauhid yaitu  laa ilaha illalloh. Hampir semua thoriqoh yang menjadikan dzikir sebagai amalan yang utama menjadikan kalimat laa ilaha illalloh sebagai kalimat dzikir yang diamalkan secara mudawammah. Pengalaman ruhani Guru Mursyid dalam mengambil kalimat ini sebagai kalimat dzikirnya, sehinga mencapai kedudukan ruhani yang amat tinggi, telah menjadi acuan bagi murid-muridnya untuk beristiqomah berdzikir laa ilaha illalloh berdasarkan bimbingan Guru Mursyidnya dengan penuh keteguhan dan cita-cita yang tinggi.
Dari beberapa hadist maka dapat disebutkan keutamaan kalimat laa ilaha illalloh :
a.        kalimat laa ilaha illalloh adalah kalimat dzikir yang utama dibaca oleh Rasululloh saw dan para Nabi sebelumnya. Rasululloh saw bersabda : “ kalimat dzikir yang utama dibaca oleh ku dan oleh nabi-nabi sebelumku adalah kalimat laa ilaha illalloh.
b.       kalimat laa ilha illalloh adalah kunci / harga syurga. Rasululloh saw bersabda : “ man qoola laa ilaha illalloh kholisho mukhlishon dakholal jannah !” ( barang siapa yang mengucapkan kalimat laa ilaha illalloh dengan hati yang teguh dan ikhlas, maka ia akan masuk syurga )
c.        kalimat laa ilaha illalloh adalah kalimat taubat yang dapat menghapus dosa sekalipun dosa itu sepenuh langit dan bumi.
d.       kalimat laa ilaha illalloh adalah kalimat penguat dan pembaharu iman sebagaimana sabdanya : jadidu imanakum bi kasroti qouli laa ilaha illalloh
e.       kalimat laa ilaha illalloh disebutkan oleh Alloh Swt sebagai Benteng-Nya, sebagaimana keterangan dalam hadist qudsi : laa ilha illalloh adalah benteng-Ku, siapa yang bernaung di benteng-Ku maka dia akan aman dari azab-Ku.

dari kelima fadhilah yang disebutkan diatas kiranya cukuplah untuk meyakini bahwa berdzikir dengan kalimat laa ilaha illalloh berdasarkan bimbingan Guru Mursyid menjadi jalan tercepat, termudah dan yang paling utama  dalam proses penyucian Qolbu hamba-Nya. Cermin hati akan menjadi bening sehingga dengan cermin itu akan memancarkan prilaku yang mulia. Dengan cermin hati yang bening itu pula seorang hamba akan dapat melihat harta yang tersimpat didalam Qolbunya, maka turunlah berbagai karunia Alloh sehingga jiwanya menjadi teguh, kuat, khusyu’ dan ikhlas dalam pengabdiannya kepada Alloh Swt.

Dengan jalan inilah maka Alloh Swt akan menyinari hati hamba-Nya dengan Nur, berlimpah ruah Rohmat baginya, terbukalah hati untuk menerima ilmu-Nya sehingga bersinarlah hakikat didalam dirinya dengan Rohmat Alloh Swt. Wallohu a’lam

Agenda Kegiatan Dan Jadwal Manaqib Depok Bersemi 165
http://depokbersemi165.blogspot.com/2015/05/agenda-kegiatan-depokbersemi165.html

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Robithoh

Robithoh Robithoh, dapat diartikan hubungan antara yang menghubungi dari yang dihubungi. Seperti hubungan :  antara anak dengan orang tuanya. Antara guru dengan muridnya. Antara mahasiswa dengan dosennya. Antara menantu dengan mertuanya. Antara pedagang eceran dengan agen besarnya. Antara santri dengan kiayinya. Antara saudara dengan saudaranya. Antara teman dengan temannya. Antara rakyat dengan pemimpinnya. Antara bawahan dengan atasannya. Antara upline dengan downline-nya. Antara kita ummat dengan Nabinya. Antara kita hamba dengan Alloh Subhanahu wa ta’ala . Adapun hubungan itu, ada hubungan langsung juga ada hubungan tidak langsung. Adapun Robithoh wajib itu, seperti ummat Islam melaksanakan sholat dengan menghadap kiblat. Kiblat itu penghubung antara orang yang Sholat dengan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala. Kalau tidak menghadap Kiblat, maka sholatnya tidak akan syah. Jadi untuk melakukan yang wajib maka wajib dengan Robithoh tersebut ( menghadap kilat ) . Itulah Sya

Tidak Ada Yang Kebetulan

DI DUNIA INI TIDAK ADA YANG KEBETULAN === Firman Alloh Subhanahu Wa Ta’ala : “ Dan pada Alloh-lah kunci-kunci semua yang ghoib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata ( Lauh Mahfudz )" ( Surat Al-An'am : 59 ). Tiada sesuatu yang kebetulan. Karena Alloh telah menegaskan bahwa tidak ada satu pun yang terlepas dari kudrot, irodat, dan ilmu Alloh. Segalanya yang terjadi bahkan yang akan terjadi telah tercatat di lauh mahfudz. Ayat tsb diatas menegaskan bahwa segalanya ada dibawah kehendak & ilmu Alloh, Dan semuanya sudah tercatat di lauh mahfudz. Sering kita mendengar percakapan sehari-hari yang mengatakan, “ Kebetulan ketemu disini ”, “ Kebetulan ada yang memberi”, “K ebetulan sekali h

Pentingnya Berwasilah

Pentingnya Berwasilah Oleh : Renandhi Wira Fitra, S.H.I. Ikhwan TQN PPS dari Kota Depok. Setiap diri yang memiliki niat dan cita cita untuk sampai(Wushul) kepada Alloh sudah PASTI akan membutuhkan WASILAH ( perantara). Hal ini sebagaimana firman Alloh Swt : “ Hai orang orang yang beriman bertaqwalah kamu kepada Alloh dan carilah wasilah dalam mencapai ketaqwaan itu ....” ( QS. Al-Maidah : 35 ) Dalam ayat tersebut kalimat wabtaghu menggunakan fi’il amar/kata perintah yang menandakan khitab /seruan bagi orang beriman bahwa mencari wasilah itu adalah kewajiban...kenapa wajib ? karena memang manusia membutuhkannya..! Jadi dengan adanya wasilah bagi setiap hamba itu adalah mutlaq suatu KEBUTUHAN, selain berdasarkan dari dalil ayat tersebut juga berdasarkan kepada tabiat manusia yang selalu membutuhkan bantuan dalam medapatkan sesuatu, sehingga menolak adanya wasilah maka itu bertentangan dengan Hukum Alloh dan fitrah manusia itu sendiri. Wasilah adalah perantara yang