Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2017

Pekerjaan Keseharian Seorang murid

Pekerjaan Keseharian Seorang murid Setiap murid yang sudah mendapatkan talqin dzikir dari Syeikh Mursyidnya, diberikan pekerjaan keseharian yang harus dilakukan untuk memenuhi terhadap segala perintah Syeikhnya. Adapun dalam setiap hari setelah selesai melaksanakan Sholat Fardlu ataupun setelah selesai melaksanakan Sholat Sunnah untuk melaksanakan Dzikrulloh. Itulah pekerjaan keseharian seorang murid ( ikhwan ). Dzikir setelah Sholat merupakan amalan harian ( pekerjaan keseharian ) bagi ikhwan Thoriiqoh Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah Pondok Pesantren Suryalaya, dengan kaifiyat ( dengan tata cara ) yang sudah ditentukan. adapun ketentuannya adalah : Bagi Ikhwan Thoriiqoh Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah Pondok Pesantren Suryalaya diharuskan mengamalkan dzikir kalimat Thoyyibah ( Laa ilaha illalloh ) sekurang-kurangnya 165 kali. Jumlah bilangan 165 dalam dzikir adalah jumlah minimal, lebih banyak akan lebih baik dengan ketentuan diakhiri hitungan bilangan ganjil. Bagi ikhwan yang mempu

peringatan Manaqiban

Khidmat Amaliyyah Ilmiah Manaqiban Asal kata manaqib menurut lugot bahasa arab artinya adalah “ jalan diatas gunung” atau “tanjakan”. Didalam bahasa sunda adalah “Tingkatan” atau istilah sekarang up grading. Adapun istilah manaqib, yaitu : “Ma Urrifa Bihi Minal Khisho Lil Hamidati Wal Akhlaqil Kamidati”. Yang maknanya : perkara yang sudah diketahui bahwa keluarnya perkara itu dari hal yang terpuji dan dari budi pekerti yang baik juga disebut tanda keagungan. Didalam manaqib ada tiga kandungan : 1.        Riwayat 2.        Karomah 3.        Wasiyat Hukum membaca manaqiban adalah Sunnah, karena manaqiban bisa menjadi kifarat dosa. sebagaimana didalam hadits riwayat Ahmad dan Tabroni : “Memperingati orang-orang Sholih akan memperoleh Kifarot dosa dan pada peringatan tersebut akan turun Rohmat dan memperoleh Barokah” Para Ahli Thoriqoh, terbiasa mengadakan khidmat amaliyyah manaqiban, utamanya untuk mengharapkan Barokah dan Rohmat Alloh subhanahu wa ta’ala, dengan ter