Pekerjaan Keseharian Seorang murid
Setiap murid yang sudah mendapatkan talqin dzikir dari Syeikh Mursyidnya,
diberikan pekerjaan keseharian yang harus dilakukan untuk memenuhi terhadap
segala perintah Syeikhnya. Adapun dalam setiap hari setelah selesai melaksanakan
Sholat Fardlu ataupun setelah selesai melaksanakan Sholat Sunnah untuk
melaksanakan Dzikrulloh. Itulah pekerjaan keseharian seorang murid (
ikhwan ). Dzikir setelah Sholat merupakan amalan harian ( pekerjaan keseharian
) bagi ikhwan Thoriiqoh Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah Pondok Pesantren Suryalaya,
dengan kaifiyat ( dengan tata cara ) yang sudah ditentukan.
adapun ketentuannya adalah :
adapun ketentuannya adalah :
Bagi Ikhwan Thoriiqoh
Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah Pondok Pesantren Suryalaya diharuskan mengamalkan
dzikir kalimat Thoyyibah ( Laa
ilaha illalloh ) sekurang-kurangnya 165 kali. Jumlah bilangan
165 dalam dzikir adalah jumlah minimal, lebih banyak akan lebih baik dengan
ketentuan diakhiri hitungan bilangan ganjil. Bagi ikhwan yang mempunyai
kesibukan seperti tengah melakukan perjalanan, bisa mengamalkan kalimat dzikir
dengan bilangan tiga kali. Namun diwaktu-waktu yang senggang sebaiknya
memperbanyak bacaan dzikir, misalnya pada waktu melaksanakan sholat malam.
Sebaiknya dilaksanakan berjama’ah dengan suara keras menghujam, sehingga
menghancurkan kerasnya hati kita yang diliputi oleh sifat-sifat mazmumah
( sifat buruk ) menjadi sifat mahmudah ( sifat baik ). Atsar (
bekas/hasil ) dari dzikir itu akan terlihat dengan perilaku pengamalnya, yaitu
membentuk pribadi pengamal dzikir yang ber-Akhlak Mulia. Bagi
Ikhwan Thoriiqoh Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah Pondok Pesantren Suryalaya setiap
selesai sholat diajarkan untuk ber-Dzikir, hal ini didasari dengan sebuah
keterangan :
فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلٰوةَ فَاذْ كُرُوااللهَ
“Bilamana engkau selesai mengerjakan sholat,
maka berdzikirlah” (QS. An Nisa : 103)
Demikian Dzikrulloh harus terus dawam hingga harus tetap berdzikir
didalam setiap keadaan.
Alloh Subahanahu Wa Ta’ala berfirman :
“Maka apabila kamu telah menyelesaikan sholatmu,
Ingatlah Alloh, diwaktu berdiri, diwaktu duduk dan diwaktu berbaring. Kemudian
apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah sholat itu (sebagaimana biasa).
Sedungguhnya sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas
orang-orang yang beriman” (QS. An Nisa : 103).
Adapun kalimat dzikir yang ditalqinkan oleh seorang Syeikh Mursyid terhadap
muridnya adalah sebagaimana kalimat dzikir yang ditalqinkan oleh Baginda Nabi
Muhammad Sholallohu Alaihi Wa sallam, kepada sahabatnya yaitu kalimat “Laa
ilaha illalloh”. Dan berdzikir dengan kalimat ini merupakan jalan terdekat
bagi salik untuk sampai kepada Alloh. Karena kalimat “Laa ilaha illalloh” adalah
nama Alloh itu sendiri, sebagaimana firman Nya :
“Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tiada
Tuhan selain Alloh dan memohon ampunlah kepada Alloh atas dosa-dosamu dan
dosa-dosa orang beriman” (QS. Muhammad : 19).
Juga dalam Firman Nya :
“Sesungguhnya demikianlah Kami berbuat
kepada orang-orang yang jahat, Sesungguhnya apabila dikatakan kepada mereka Tiada
Tuhan selain Alloh mereka menyombongkan
diri” (Qs. As Shoffat :
34-35).
Dan Dzikir juga merupakan jalan termudah untuk sampai kepada Alloh. Karena
itulah para Hukama manamai dengan
kebijaksanaan yang sempurna ( al hikah al kamilah ). Dan bahwasanya orang-orang yang menerima
hikmah itu hanyalah orang-orang yang memiliki aqal ( ulil albab ), yang
selamat dari penyakit kebodohan dan bersih dari kotoran keraguan.
Adapun yang memberikan hikmah itu adalah Alloh, yang tidak Dia turunkan
kecuali atas hati-hati yang kosong yang siap menerima keberadaaan hikmah
tersebut. Karena dengan hikmah yang terdapat dalam hati itu akan dapat
melahirkan suatu sikap pengagungan kepada Sang Pencipta langit, dan
mencahayakan hati dari kegelapan dan menfokuskan pikiran kepada kerajaan
tertinggi.
Dan sebagaian dari hikmah teragung itu adalah bahwasanya hikmah itu telah
membimbing kepada petunjuk-Nya dan mengantarkan kita ke pintu gerbang Sang
Pencipta Yang Maha Suci dan Maha Agung. Karena itulah Alloh memberitahukan
kepada kita kegembiraan hikmah itu. Sesungguhnya hikmah itu tidak dapat
dibandingkan dengan sesuatu apapun.
Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman :
“Alloh menganugrahkan hikmah kepada siapa
yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugrahi hikmah itu, ia benar-benar
telah dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang ber-Akal-lah
yang dapat mengambil pelajaran. (QS. Al Baqoroh : 269).
Dan Alloh memberikan hikmah kepada Luqman al Hakim, sebagaimana firman-Nya
dalam Al Qur’an :
“Sesungguhnya Kami telah memberikan hikmah
kepada Luqman, yaitu berSyukurlah kepada Alloh” (QS. Luqman : 12).
Katahuilah para ikhwan, sebagian dari hikmah itu bahkan merupakan hikmah
yang sempurna, yaitu “Laa ilaha illalloh” karena seorang hamba akan naik
dengannya menuju kehadirat Yang Maha Suci, kemudian dia akan mendapatkan ilmu Ladunni
( ilmu dari sisi Alloh ) Yang Maha Tinggi, yang di dalamnya seseorang hamba
akan mendapatkan kebahagiaan yang sebenarnya didunia dan diakhirat.
Ketahuilah, seandainya seorang kafir itu mengetahui rahasia yang ada
didalam “Laa ilaha illalloh” tidaklah mereka akan kafir kepada-Nya. Akan
tetapi jika Alloh menghendaki, maka Dia akan menjadikan umat ini menjadi umat
yang satu. Namun Dia akan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki.
Barangsiapa yang baginya kebahagiaan, maka Dia akan memberikan kepadanya dengan
“Laa ilaha illalloh” dan
barangsiapa yang baginya kesengsaraan, maka Dia akan melupakan dari “Laa
ilaha illalloh”.
000
000
Para Penyambut Pecinta Kesucian Jiwa.
Para Penyambut Pecinta Kesucian Jiwa.
Thoriiqoh Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah PP Suryalaya Membangun Peradaban Dunia
Komentar
Posting Komentar