Langsung ke konten utama

Pentingnya Ilmu

Pentingnya Ilmu

Pada Bulan Robi’ul Awal biasa dibacakan didalam setiap acara manaqib itu manqobah ke-3, : Kecerdasan Syaikh Abdul Qodir waktu dalam menuntut ilmu.
Tuan Syeikh Abdul Qodir Jailani Qs dalam menuntut ilmu berusaha memilih Guru-Guru yang Ahli dalam bidangnya. Beliau(Tuan Syeikh Abdul Qodir Jailani Qs) mempelajari dan memperdalam berbagai macam-macam ilmu.
Didalam manqobah tersebut ada bahasan yang sangat menarik menunjukkan bahwa Guru Agung kita Tuan Syeikh Abdul Qodir Jailani Qs terhadap ilmu sangatlah perlu (sangat mementingkan Ilmu), dan mencari Guru-Guru yang Ahli bukan asal guru.
Ajengan Ayi Burhanudin pernah bercerita ketika ditanya oleh seseorang ikhwan : “Berapa bidang ilmu yang harus dikuasai oleh seorang kiayi jika ingin mendirikan dan memimpin pesantren?” Ajengan Ayi menjawab : “Harus bisa menguasai dari semua bidang-bidang ilmu (mempunyai segudang ilmu), jangan tanggung-tanggung mempunyai ilmunya kalau hanya mesantren hanya tiga tahun saja itu belum mencukupi, paling sedikit sepuluh tahun mesantrennya dan terus menerus mencari ilmu jangan pernah berhenti dalam mencari ilmu, dan mau mengamalkan ilmunya.
Seperti disandarkan didalam sebuah hadits :
Sabda Nabi Sholallohu Alahi Wa sallam : “Barangsiapa yang mengamalkan ilmu pasti dia akan ditambah ilmunya”.
Jika mau mengamalkan ilmunya yang sudah ada, ilmu yang tadinya tidak diketahui akan menjadi tahu.
Ajengan Ayi Burhanuddin yang banyak orang bilang serta mengakui, “beliau itu sudah segudang ilmunya”, beliau yang selalu aktif dalam mengisi khitmat ilmiah disetiap tempat-tempat manaqib, beliau sendiri pun mengatakan bahwa : “Banyak mendapatkan ilmu-ilmu yang belum beliau ketahuinya dari tempat-tempat manaqib”. Beliau yang ilmunya sudah banyak pun tiada henti-hentinya untuk belajar.
Makanya Pangersa Abah Anom berpesan : Kalau manaqib itu ada khitmat amaliah dan ada khitmat ilmiahnya”. Itulah begitu sangat pentingnya ilmu, maka cintailah ilmu.
Jadi Guru-Guru kita itu mempelajari bermacam-macam disiplin ilmu, bukan hanya dalam satu bidang ilmu saja.
Karena Ilmu sangatlah penting sekali untuk mendukung amaliah terutama para ikhwan Thoriqoh Qodiriyyah Naqsyabandiyyah Pondok Pasantren Suryalaya, para ikhwan kalau tidak didukung dengan ilmu tidak akan kuat menjalankan thoriqotnya, seperti motto-nya : Ilmu Amaliah Amal Ilmiah” .
Ajengan Ayi Burhanuddin pun memberikan penjelasan :
Tuan Syaikh Abdul Qodir Jailani Qs untuk membuktikan betapa pentingnya ilmu, Tuan Syaikh Abdul Qodir Jailani Qs memuat hadits didalam kitab Sirrul Asror :
Sabda  Nabi Sholallohu Alaihi Wa sallam :
Ł…َŁ†ْ Ł…َŲ§ŲŖَ ŁِŁ‰ Ų·َŁ„َŲØِ Ų§Ł„ْŲ¹ِŁ„ْŁ…ِ ŲØَŲ¹َŲ«َ Ų§Ł„Ł„Ł‡ُ ŁِŁ‰ Ł‚َŲØْŲ±ِŁ‡ِ Ł…َŁ„َŁƒَŁŠْŁ†ِ ŁŠُŲ¹َŁ„ِّŁ…َŲ§Ł†ِŁ‡ِ Ų¹ِŁ„ْŁ…َ Ų§Ł„ْŁ…َŲ¹ْŲ±ِŁَŲ©ِ Ų„ِŁ„َŁ‰ ŁŠَŁˆْŁ…ِ Ų§Ł„ْŁ‚ِŁŠَŲ§Ł…َŲ©ِ ŁˆَŁ‚َŲ§Ł…َ Ł…ِŁ†ْ Ł‚َŲØْŲ±ِŁ‡ِ Ų¹َŲ§Ł„ِŁ…َŲ§ Łˆَ Ų¹َŲ§Ų±ِŁًŲ§
“Man maata fii tholabil’ilmi ba’atsalloh fii qobrihi malakaini yu’allimaanihi ‘ilmal ma’rifati ilaa yaumilqiyaamati waqooma minqobrihi ‘aliman wa’aa rifaa”.
“Barang siapa orang yang mati dalam keadaan mencari ilmu, maka didalam kuburnya Alloh akan mengutus dua malaikat yang akan mendidiknya, dengan ilmu ma’rifat sampai hari kiamat dan dia akan dibangunkan dari kuburnya menjadi seorang yang alim dan arif’
Yang dimaksud mencari ilmu itu ilmu syariat dan ilmu hakikat secara terus menerus tiada henti, terutama Para Ikhwan Thoriqoh Qodiriyyah Naqsyabandiyyah Pondok Pasantren Suryalaya, apalagi mereka yang selalu aktif untuk mencari ilmu terutama yang selalu aktif mencari tempat-tempat manaqib selalu hadir didalam acara manaqib, dan jika dia meningggal dunia Alloh langsung mengutus dua malaikat yang akan mendidiknya, dengan ilmu ma’rifat sampai hari kiamat dan dia akan dibangunkan dari kuburnya menjadi seorang yang Alim dan Arif,
Łˆَ Ų§Ł„ْŁ…ُŲ±َŲ§ŲÆُ Ł…ِŁ†َ Ų§Ł„ْŁ…َŁ„َŁƒَŁŠْŁ†ِ ŁˆَŁ„َŲ§ ŲŖَŁ†َŲ§Ł…ُ Ų±ُŁˆْŲ­َŲ§Ł†ِŁŠَّŲ©ُ Ų§Ł„Ł†َّŲØِŁŠِّ ŲµŁ„Ł‰ Ų§Ł„Ł„Ł‡ Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ Łˆ Ų³Ł„Ł… ŁˆَŲ±ُŁˆْŲ­َŲ§Ł†ِŁŠَّŲ©ُ Ų§Ł„ْŁˆَŁ„ِŁŠِّ Ų±َŲ­ِŁ…َŁ‡ُ Ų§Ł„Ł„Ł‡ُ ŲŖَŲ¹َŁ„َŁ‰ Ł„ِŲ£َŁ†َّ Ų§Ł„ْŁ…َŁ„َŁƒَ Ł„َŲ§ ŁŠَŲÆْ Ų®ُŁ„ُ ŁِŁŠ Ų¹َŲ§Ł„ِŁ…ِ Ų§Ł„ْŁ…َŲ¹ْŲ±ِŁَŲ©ِ
Walmurodu minalmalakayni walaa tanaamu ruu haa niyyatun nabiyyi Saw wa ruu haa niyyatul waliyyi rohimahulloh ta’aala , illanal malaka laa yad khulu fii ‘alamil ma’rifati
Yang dimaksud dengan dua malaikat tadi ialah ruhaniyyah Nabi Sholallohu Alaihi Wa sallam dan ruhaniyah Wali rohimahulloh Ta’ala dan sesungguhnya malaikat tidak akan mampu masuk ke alam ma’rifat.
Karena malaikat tidak dapat masuk kedalam alam ma’rifat, dua malaikat tadi ialah ruhaniyyah Nabi Sholallohu Alaihi Wa sallam dan ruhaniyah Wali Rohimahulloh Ta’ala, apa itu Alam Ma’rifat ? yaitu hakikat Laa ilaha ilalloh, itulah hakikat ke-Muhammadan. Sesungguhnya Dzikir Khofi ini yang sudah ditanamkan oleh Guru Mursyid malaikat tidak tahu, syetan pun tidak dapat mengetahuinya. Maka murid Tuan Syeikh jika sudah pergi ke Alam Baqo Alloh akan mengutus Dua Ruh. Inilah Ijtihaj Tuan Syeikh.
Ł‚َŲ§Ł„َ Ų§Ł„Ł†َّŲØِŁŠِّ ŲµŁ„Ł‰ Ų§Ł„Ł„Ł‡ Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ Łˆ Ų³Ł„Ł… :
 ŁƒُŁ…ْ Ł…ِŁ†ْ Ų“َŲ®ْŲµٍ Ł…َŲ§ŲŖَ Ų¬َŲ§Ł‡ِŁ„Ų§ً ŁˆَŁ‚َŲ§Ł…َ Ł…ِŁ†ْ Ł‚َŲØْŲ±ِŁ‡ِ Ų¹Ų§َŁ„ِŁ…ًŲ§ ŁˆَŲ¹َŲ§Ų±ِŁًŲ§ ŁˆَŁƒُŁ…ْ Ł…ِŁ†ْ Ų“َŲ®ْŲµٍ Ł…َŲ§ŲŖَ Ų¹َŲ§Ł„ِŁ…ًŲ§ ŁˆَŁ‚َŲ§Ł…َ ŁŠَŁˆْŁ…َ Ų§Ł„ْŁ‚ِŁŠَŲ§Ł…َŲ©ِ Ų¬َŲ§Ł‡ِŁ„Ų§ً Ų£َŁˆْ ŁَŲ§ Ų³ِŁ‚ًŲ§ Ų£َŁˆْ Ł…ُŁْŁ„ِŲ³ًŲ§
Qola Nabiyyi Saw : kam min syakhsin maata jaahilan waqoo ma min qobrihi ‘aaliman wa’aarifan wakam min syakhsin maata ‘aaliman waqooma yaumal qiyaamah jaa hilan au faa siqon au muf lisan.
Sabda Nabi Saw : “Banyak orang yang mati dalam keadaan bodoh, akan tetapi bangun dari kuburnya menjadi seorang arif. Sebaliknya banyak orang yang mati dalam keadaan alim , akan tetapi bangun pada hari kiamat termasuk kelompok bodoh dan fasik bahkan muflis (bankrup).
Banyak orang yang berilmu saat dibangkitkan pada hari kiamat termasuk dalam kelompok orang bodoh dan fasik bahkan muflis karena tidak ada Guru Ruhani tidak punya Guru Ma’rifat yang akan menuntun ruhnya, tidak tahu perjalanan pulang kehadirat Alloh Subhanahu Wa Ta’ala.
Itulah pentingnya penuntun, jika didunia saja jika ingin berpergian kesuatu tempat yang sangat jauh, tempat yang baru dan belum pernah kesana,  jika tidak ada penuntun dikhawatirkan akan tersesat, apalagi pergi ke Alam Baqo, pergi kehadirat Alloh Subhanahu Wa Ta’ala.
Dan dari berbagai macam murid Tuan Syeikh Abdul Qodir Jailani Qs, murid Syeikh Ahmad Shohibul wafa Tajul’Arifin Qs dan murid Syeikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul Qs, jika meninggal dunia walaupun didunia tidak tahu apa-apa, bahkan ada yang untuk membaca saja dia tidak bisa,
 seperti ada kisah seorang preman diparung yang bernama Sagu, dia itu sebelum ikut belajar thoriqot setiap harinya hanya mabuk dan judi, bahkan sampai suatu malam dia balik kerumahnya hanya menyisakan celana dalam saja karena barang-barang yang dia bawa semuanya habis dipertaruhkan dimeja judi,  jika dia pulang kerumah hanya untuk meminta uang saja kepada istrinya jika tidak diberikan sampai-sampai istrinya itu dipukuli, Alhamdulillah setelah ikut belajar thoriqot semuanya itu berubah bahkan sekarang menjadi sesepuh manaqib ditempatnya setiap bulannya, sampai diapun mengatakan : “Jangankan untuk membaca Qur’an dan lainnya huruf saja saya tidak tahu yang saya tahu hanya Laa ilaha Illalloh”, itulah kisah yang disaksikan langsung oleh Ajengan Ayi Burhanuddin.
Itulah murid Tuan Syeikh walaupun dia mati dalam keadaan bodoh namun akan dibangunkan, dibangkitkan dari kuburnya menjadi seorang yang Alim dan Arif, akan langsung dihantarkan kehadirat Alloh Subhanahu Wa Ta’ala, bukan dihantarkan kesurga atau neraka tetapi langsung dihantarkan kepada kehadirat Alloh Subhanahu Wa Ta’ala. Alhamdulillah.., inilah kehebatan thoriqot menurut ilmunya, makanya ikhwan yang rajin ikut acara manaqib selalu dibimbing Ilmu dan Amal.
Imam Ibnu Atho’illah didalam kitab Al Hikam menjelaskan :
Hai orang-orang salik (orang yang sedang belajar thoriqot) tidak boleh tidak untuk memperbanyak amal didalam suluknya supaya memutuskan tanjakan-tanjakan  nafsu-nafsu yang tidak benar , dan supaya dapat menuju kehadirat Alloh Subhanahu Wa Ta’ala.
Suluk dari Pangersa Abah Anom Dzikir Jahar setelah sholat, Khotaman, itulah yang dinamakan suluk, kita ini pengamalnya disebut salik, dan suluknya itu laa ilaha ilalloh”.
Semoga bermanfaat Ditulis oleh : Surachman abdur rauf
000

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Robithoh

Robithoh Robithoh, dapat diartikan hubungan antara yang menghubungi dari yang dihubungi. Seperti hubungan :  antara anak dengan orang tuanya. Antara guru dengan muridnya. Antara mahasiswa dengan dosennya. Antara menantu dengan mertuanya. Antara pedagang eceran dengan agen besarnya. Antara santri dengan kiayinya. Antara saudara dengan saudaranya. Antara teman dengan temannya. Antara rakyat dengan pemimpinnya. Antara bawahan dengan atasannya. Antara upline dengan downline-nya. Antara kita ummat dengan Nabinya. Antara kita hamba dengan Alloh Subhanahu wa ta’ala . Adapun hubungan itu, ada hubungan langsung juga ada hubungan tidak langsung. Adapun Robithoh wajib itu, seperti ummat Islam melaksanakan sholat dengan menghadap kiblat. Kiblat itu penghubung antara orang yang Sholat dengan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala. Kalau tidak menghadap Kiblat, maka sholatnya tidak akan syah. Jadi untuk melakukan yang wajib maka wajib dengan Robithoh tersebut ( menghadap kilat ) . Itulah Sya

Tidak Ada Yang Kebetulan

DI DUNIA INI TIDAK ADA YANG KEBETULAN === Firman Alloh Subhanahu Wa Ta’ala : “ Dan pada Alloh-lah kunci-kunci semua yang ghoib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata ( Lauh Mahfudz )" ( Surat Al-An'am : 59 ). Tiada sesuatu yang kebetulan. Karena Alloh telah menegaskan bahwa tidak ada satu pun yang terlepas dari kudrot, irodat, dan ilmu Alloh. Segalanya yang terjadi bahkan yang akan terjadi telah tercatat di lauh mahfudz. Ayat tsb diatas menegaskan bahwa segalanya ada dibawah kehendak & ilmu Alloh, Dan semuanya sudah tercatat di lauh mahfudz. Sering kita mendengar percakapan sehari-hari yang mengatakan, “ Kebetulan ketemu disini ”, “ Kebetulan ada yang memberi”, “K ebetulan sekali h

Pentingnya Berwasilah

Pentingnya Berwasilah Oleh : Renandhi Wira Fitra, S.H.I. Ikhwan TQN PPS dari Kota Depok. Setiap diri yang memiliki niat dan cita cita untuk sampai(Wushul) kepada Alloh sudah PASTI akan membutuhkan WASILAH ( perantara). Hal ini sebagaimana firman Alloh Swt : “ Hai orang orang yang beriman bertaqwalah kamu kepada Alloh dan carilah wasilah dalam mencapai ketaqwaan itu ....” ( QS. Al-Maidah : 35 ) Dalam ayat tersebut kalimat wabtaghu menggunakan fi’il amar/kata perintah yang menandakan khitab /seruan bagi orang beriman bahwa mencari wasilah itu adalah kewajiban...kenapa wajib ? karena memang manusia membutuhkannya..! Jadi dengan adanya wasilah bagi setiap hamba itu adalah mutlaq suatu KEBUTUHAN, selain berdasarkan dari dalil ayat tersebut juga berdasarkan kepada tabiat manusia yang selalu membutuhkan bantuan dalam medapatkan sesuatu, sehingga menolak adanya wasilah maka itu bertentangan dengan Hukum Alloh dan fitrah manusia itu sendiri. Wasilah adalah perantara yang