Dua Belas Indra Pada Tubuh Manusia
Madrosah TQN PPS AGNATIS yang mengambil nama dari nama jalannya yaitu
Agnatis yang berlokasi di Depok Timur ini selalu rutin mengadakan Acara
Manaqiban Syeikh Abdul Qodir Al Jailani Qs pada setiap Sabtu pertama setiap bulannya.
Pada acara manaqib yang diselenggarakan di Madrosah AGNATIS pada bulan November & Desember 2015 yang lalu. KH. Munawir Zein Al Mau’ud yang selalu rutin hadir dan juga sebagai pembina di Madrosah tersebut, memberikan khitmat ilmiahnya. Yang beliau membagi satu kajian khidmat ilmiah yang bersambung diantara dua waktu pertemuan manaqib, Adapun yang beliau jelaskan adalah sebagai berikut :
Pada acara manaqib yang diselenggarakan di Madrosah AGNATIS pada bulan November & Desember 2015 yang lalu. KH. Munawir Zein Al Mau’ud yang selalu rutin hadir dan juga sebagai pembina di Madrosah tersebut, memberikan khitmat ilmiahnya. Yang beliau membagi satu kajian khidmat ilmiah yang bersambung diantara dua waktu pertemuan manaqib, Adapun yang beliau jelaskan adalah sebagai berikut :
Manusia itu adalah makhluk
yang paling sempurna. Pada tubuh manusia ada 12(dua belas) indra. Yang
terbagi 5(lima) pada indra zhohir
dan 7(tujuh) pada indra bathin.
Pada Indra zhohir yang biasa
disebut dengan “Panca Indra” (lima Indra) yang terdiri dari :
Mata dengan penglihatannya,
Telinga dengan pendengarannya,
Hidung dengan ciumannya,
Lidah dengan perasa/pengecapnya,
Kulit dengan perabanya.
Mata dengan penglihatannya,
Telinga dengan pendengarannya,
Hidung dengan ciumannya,
Lidah dengan perasa/pengecapnya,
Kulit dengan perabanya.
Kelima indra itu adalah
Anugrah dari Alloh kepada kita yang harus dijaga serta dirawat dengan baik. Jangan
sampai indra-indra tersebut ada penghalang yang mengganggu berfungsinya dari
indra-indra tersebut.
Dan pada bathin ada 7(tujuh)
indra yang disebut “Lathifah”. Ini juga jika ke tujuh indra
bathin tersebut dapat dijaga dengan baik hingga dapat berfungsi dengan baik maka
hidup akan terasa indah.
Adapun ke tujuh Lathifah tersebut adalah :
Adapun ke tujuh Lathifah tersebut adalah :
1.
Latifatul QOLBU. Letaknya dua jari dibawah susu sebelah kiri.
Ini letaknya sifat-sifat syetan, iblis, kekufuran, kemusyrikan, ketahayulan dan lain-lain, tetapi kalau diisi dengan dzikir, maka pada tingkat ini diganti dengan Iman, Islam, Ihsan, Tauhid dan Ma’rifat.
Ini letaknya sifat-sifat syetan, iblis, kekufuran, kemusyrikan, ketahayulan dan lain-lain, tetapi kalau diisi dengan dzikir, maka pada tingkat ini diganti dengan Iman, Islam, Ihsan, Tauhid dan Ma’rifat.
Memang disinilah tempatnya
Iman, Islam, Ihsan, Tauhid, Ma’rifat, juga tempat mengenal Alloh. Seseorang
dapat mengenal dengan Alloh kalau qolbunya sudah terbuka dan yang dapat membuka
qolbu itu adalah Guru Mursyid.
-----------------------------------------------
Kisah, Yai Munawir bercerita
kisah ayahnya, sekitar Tahun 80an ketika Ayahnya (KH. Muhammad Zein) baru saja
selesai berceramah di sebuah acara dan ketika beliau sedang duduk disudut
tempat acara tersebut tiba-tiba dihampiri seseorang yang tidak dikenalnya lantas
bertanya kepadanya,
“Apakah bapak sudah Islam
? dan Apakah bapak sudah dapat bersyahadat ? Apakah bapak sudah mengenal Alloh,
dan jika sudah kapan dan siapa saksinya ?
Mendengar pertanyaan tersebut sampai-sampai beliau tersentak, bayangkan
saja seorang Kiayi besar sekelas beliau pada masa itu ditanya dengan hal
seperti itu. Sekembalinya dari acara tersebut beliau menjadi merenungkan kembali
pertanyaan tersebut. Beliau pun memahami jika hanya sekedar islam, hanya
sekedar mengucapkan syahadat saja itu mudah tetapi kalau sampai benar-benar mengamalkan
syahadat itu yang sulit. Hingga akhirnya beliau beristikhoroh untuk mendapatkan
petunjuk untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan tersebut. Hingga akhirnya
beliau dihantarkan hingga sampailah bertemu dengan Guru Mursyid dan belajar
dzikir. Setelah itu barulah mendapat jawaban dari pertanyaan orang yang pernah
bertanya kepadanya. Inilah beliau baru benar-benar memahami merasakan sudah benar-benar
Islam, sudah dapat merasakan bersyahadat, sudah benar-benar mengenal Alloh,
menyaksikan benar kehadiran Alloh dan yang menjadi saksinya itu adalah Guru
Mursyid.
Itulah Qolbu, tempatnya Iman,
Islam, Ihsan, Tauhid dan Ma’rifat. Tempat mengheningkan cipta dengan
mengheningkan hati (dengan menghadapkan wajah ke dada sebelah kiri). Seperti
dipahami dalam filsafat jawa tentang “Catur Sembah”, yaitu : Sembah
Raga, Sembah Cipta, Sembah Jiwa dan Sembah Rasa. Maka dengan mengheningkan
cipta dengan mengahadapkan wajah ke dada sebelah kiri itulah yang disebut
dengan “Tawajjuh”.
Seperti diterangkan dalam kitab Cupumanik
Astagina ajaran Sunan Kalijaga, yang menerangkan tentang Filosofi GAMELAN. Dalam namanya juga dapat difilosofikan sebagai G (Gusti), A (Alloh), M (Maringi), E
(Emut-ingat), L (Lakonono), A (Ajaran), N (Nabi).
Dalam alat musik Gemelan
terdapat bunyi-bunyi, seperti : Neng : “Meneng” (diam). Ning : “Wening” berfikir. Nung : “Ndhunung” berdo’a. Nang : “Menang”. Nong yang berarti Tuhan. Gung :
menuju ke-Agungan kepada Sang Pencipta.
Itulah untuk dapat mengenal
Alloh tidak cukup dengan Ilmu saja, karena harus tenggelam untuk meraih mutiara
ma’rifat didasar lautan ma’rifat.
-----------------------------------------------------
Bahkan disebutkan Syariat itu perahu, Thoriqoh itu lautan, dan mutiaranya itu ada didasar laut ma’rifat.
Jangan mengaji syariat saja, seperti dalam syair nya Gusdur. Tujuan membuat perahu itu untuk dapat berlayar melaut mendapatkan mutiara.
Itulah hati sebagai tempat Ma’rifat tempat tujuan-Nya mengenal Alloh. Karena hati itu rumahnya Alloh. Jangan diisi dengan yang lain. Hati yang penuh dikotori dengan banyak dosa maka tidak berfungsi dengan baik untuk mengenal Alloh
Bahkan disebutkan Syariat itu perahu, Thoriqoh itu lautan, dan mutiaranya itu ada didasar laut ma’rifat.
Jangan mengaji syariat saja, seperti dalam syair nya Gusdur. Tujuan membuat perahu itu untuk dapat berlayar melaut mendapatkan mutiara.
Itulah hati sebagai tempat Ma’rifat tempat tujuan-Nya mengenal Alloh. Karena hati itu rumahnya Alloh. Jangan diisi dengan yang lain. Hati yang penuh dikotori dengan banyak dosa maka tidak berfungsi dengan baik untuk mengenal Alloh
2.
Lathifah RUH. letaknya dua jari
dibawah susu sebelah kanan.
Di sini letaknya sifat bahimiyah (binatang jinak) menuruti hawa nafsu. Ketika diisi dengan dzikir sebanyak-banyaknya maka akan menjadi Khusyu’ dan Tawadlu’.
Di sini letaknya sifat bahimiyah (binatang jinak) menuruti hawa nafsu. Ketika diisi dengan dzikir sebanyak-banyaknya maka akan menjadi Khusyu’ dan Tawadlu’.
Inilah tempatnya Taat &
Tunduk kepada Alloh. Jika ini sudah baik maka segala perintah Alloh akan mudah
dilaksanakan. Tetapi jika tertutup maka yang muncul itu sifat binatang jinak yang
selalu menuruti hawa nafsu. Itu bisa terjadi karena tertutup dengan dosa, jika
keinginan hawa nafsu selalu dituruti maka itu seperti keinginan anak kecil yang
selalu ingin dituruti kemauannya.
Maka kita harus ditundukkan dengan berdzikir, hingga hati kita tunduk kepada Alloh.
Maka kita harus ditundukkan dengan berdzikir, hingga hati kita tunduk kepada Alloh.
3.
Lathifah SIRRI. letaknya dua jari
diatas susu sebelah kiri.
Di sini letaknya sifat-sifat Syabiyah (binatang buas) yaitu sifat zholim, aniaya, pemarah dan pendendam. Ketika diisi dengan dzikir maka akan diganti dengan sifat kasih sayang dan ramah tamah.
Di sini letaknya sifat-sifat Syabiyah (binatang buas) yaitu sifat zholim, aniaya, pemarah dan pendendam. Ketika diisi dengan dzikir maka akan diganti dengan sifat kasih sayang dan ramah tamah.
Inilah tempatnya rasa kasih
sayang, sopan santun, berprasangka baik, sifat empati, tidak mengambil hak
orang lain. Tetapi kalau ini tertutup akan dikuasai sifat binatang buas, ingin
menguasai, zholim, semaunya menang sendiri, pendendam, dll. Maka ini harus
dibuka, jika dapat membuka maka akan timbul sifat baiknya. Tinggi Sifat kasih
sayangnya walaupun dengan orang yang tidak suka dengannya.
4.
Lathifah KHOFI. letaknya dua jari
diatas susu sebelah kanan.
Di sini letaknya sifat-sifat pendengki, khianat dan sifat-sifat syaitoniyah. Ketika diisi dengan Dzikir maka akan diganti dengan sifat-sifat syukur dan sabar.
Di sini letaknya sifat-sifat pendengki, khianat dan sifat-sifat syaitoniyah. Ketika diisi dengan Dzikir maka akan diganti dengan sifat-sifat syukur dan sabar.
Inilah tempatnya sabar,
tawakal, syukur tetapi jika ini tertutup
maka yang timbul adalah dengki, khianat, dll. Dan itu harus dibuka dengan
dzikir. Maka akan timbul sifat baiknya.
5.
Lathifah AKHFA. letaknya
ditengah-tengah dada.
Di sini letaknya sifat-sifat robbaniyah yaitu riya’, takabbur, ujub, suma’ dan lain-lain. Ketika diisi dengan dzikir maka akan diganti dengan sifat-sifat ikhlas, khusyu’, tawadlu dan tafakur.
Di sini letaknya sifat-sifat robbaniyah yaitu riya’, takabbur, ujub, suma’ dan lain-lain. Ketika diisi dengan dzikir maka akan diganti dengan sifat-sifat ikhlas, khusyu’, tawadlu dan tafakur.
------------------------
Dari sifat khusyu’, Tawadlu,
jika itu tertutup maka ujub, yang menutup itu adalah dosa maka harus
dibersihkan dengan dzikir.
6.
Lathifah NAFS. Letaknya tepat diantara dua kening.
Di sini letaknya sifat-sifat nafsu amarrah banyak khayalan dan panjang angan-angan. Ketika diisi dengan dzikir maka akan diganti dengan sifat-sifat tenteram dan pikiran tenang.
Di sini letaknya sifat-sifat nafsu amarrah banyak khayalan dan panjang angan-angan. Ketika diisi dengan dzikir maka akan diganti dengan sifat-sifat tenteram dan pikiran tenang.
Karena yang memerintahkan
kepada keburukan adalah nafsu amaroh, Prasangka buruk maka harus dibersihkan
dengan dzikir.
7.
Lathifah QOLAB. Letaknya diseluruh tubuh mengendarai semua aliran darah kita yang letak
titik pusatnya di tepat ditengah-tengah ubun-ubun kepala.
Di sini letaknya sifat-sifat jahil “ghoflah” kebendaan dan kelalaian. Ketika ini diisi dengan dzikir maka akan digantikan dengan sifat-sifat Ilmu dan Amal.
Di sini letaknya sifat-sifat jahil “ghoflah” kebendaan dan kelalaian. Ketika ini diisi dengan dzikir maka akan digantikan dengan sifat-sifat Ilmu dan Amal.
Adanya sifat jahil, malas,
itu terjadi karena tertutup dosa. Dengan
begitu maunya rebahan saja, enggan dan malas untuk ibadah. Maka dari itu harus
dibuka dengan dzikir.
Maka ke-tujuh itu
harus dibuka dengan kalimat “Laa ilaha illalloh”. Jika itu tertutup maka
tidak akan nikmat hidup ini, tidak akan bahagia.
Seperti syair Sunan Kalijaga
:
Sluku-sluku bathok – (Usluku Usluku Bath-naka)
Bathoke ela-elo – (Bath-naka Laa ilaha illalloh)
sluku sluku bathok – (Usluku Usluku Bath-naka)
Bathoke ela-elo- (Bath-naka Laa ilaha illalloh)
Si Rama menyang Solo – (Sirru ma’a man Sholaa)
Oleh-olehe payung motha – (Allohu fa tsurun ‘Ala mantaba)
Mak jenthit lolo lobah – (Itta khi dzillaha Robbi)
Wong mati ora obah – (man mata ro-a dzunubah)
Nek obah medeni bocah – (Dzunuba daynin Baghilu yadahu)
Nek urip goleka o dhuwit – (Rottibil qolbi bil qoulits Tsabit)
Bathoke ela-elo – (Bath-naka Laa ilaha illalloh)
sluku sluku bathok – (Usluku Usluku Bath-naka)
Bathoke ela-elo- (Bath-naka Laa ilaha illalloh)
Si Rama menyang Solo – (Sirru ma’a man Sholaa)
Oleh-olehe payung motha – (Allohu fa tsurun ‘Ala mantaba)
Mak jenthit lolo lobah – (Itta khi dzillaha Robbi)
Wong mati ora obah – (man mata ro-a dzunubah)
Nek obah medeni bocah – (Dzunuba daynin Baghilu yadahu)
Nek urip goleka o dhuwit – (Rottibil qolbi bil qoulits Tsabit)
Bersihkan dengan memilih
jalan yang lurus terhadap bathinmu, dengan menanamkan dalam bathinmu kalimat “Laa
ilaha illalloh”. Dan ini sesuai dengan yang dicontohkan Nabi Sholallohu
Alaihi Wa sallam. Amalkan mulai dari sekarang pertahankan sampai akhir
hayat. Meneliti diri setiap jalan yang ditempuh. Mati dan hidup adalah milik
Alloh. Bertaubat kepada-Nya untuk mendekat dan dicintai-Nya. Hidup menjadi
bermakna untuk mencapai segala kemuliaan.
-----------------------------------
Dan itu semua sesuai dengan
hadits-hadits, diantaranya :
“Talqinkan olehmu orang yang
akan mati dengan kalimat “Laa ilaha illalloh”.
“Dzikir yang utama yang
dibaca oleh ku dan para Nabi sebelum aku adalah “Laa ilaha illalloh”.
“Siapa yang membaca “Laa
ilaha illalloh” dengan ikhlas maka ia masuk surga”.
Dan banyak lagi hadits-hadits
yang menerangkan keutamaan dari kalimat “Laa ilaha illalloh”
Itulah Jika ke 12(dua
belas) indra itu dapat berfungsi dengan baik maka itulah yang dinamakan
cageur bageur lahir bathin. Tidak banyak yang tahu bagaimana cara membuka
indra-indra tersebut, makanya banyak orang mengalami kegelisahan dalam
hidupnya. Maka jika ditunjukkan oleh Alloh jalan yang lurus maka akan
dipertemukan kepadanya dengan Guru Mursyid.
-----------------------------------------
Semoga bermanfaat.
Ditulis oleh : Surachman
abdurrauf.
Komentar
Posting Komentar