Langsung ke konten utama

Ilmu Yang Bermanfaat Sebagai Sumber Penerang Hati



Ilmu Yang Bermanfaat Sebagai Sumber Penerang Hati.
Oleh : As Abdul Aziz Karim.
“Ilmu didalam dada bagaikan lampu didalam rumah”, demikian Sabda Nabi Daud Alaihissalam.
Imam Malik bin Anas ra, menjelaskan :
“Yang dinamakan ilmu itu bukannya hanya kepandaian bertutur kata atau banyak meriwayatkan, tetapi Ilmu itu  Nur yang diturunkan Alloh didalam hati manusia dan gunanya ilmu itu untuk mendekatkan manusia kepada Alloh dan menjauhkan dari kesombongan diri”.
خير العلم ما كانت الخشية معه
Khirul’ilmi maa kaa natil khosy yatu ma’ah
Artinya : “Sebaik-baik ilmu itu yang oleh disertai rasa takut kepada Alloh”.
Disandarkan kepada Firman Alloh subhanahu wa ta’ala, dalam Suroh Al Fatir Ayat 28 :
إِنَّمَا يَخْشَ اللهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمٰؤُا
Innama yakh syalloha ‘abaadahil’ulama.
Artinya : “Sesungguhnya yang benar-benar takut kepada Alloh daripada hamba-Ku itu hanyalah ‘Ulama’”
Sabda Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa salam :
طالب العلم تكفل الله با لرزق
Thoo libu ‘ilmi takaffalallohu birrizqi.
Artinya : “Orang yang menuntut ilmu agama itu, Alloh menjamin rizkinya”
Dalam Sabda Nabi sholallohu ‘alaihi wa salam :
“Sesungguhnya para malaikat meletakkan sayapnya pada orang yang menuntut ilmu karena gemar pada apa yang dituntut”.
Dan Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa salam, memohon perlindungan kepada Alloh :
اللهم اينى اعو ﺬ بك من علم لا ينف
Allohumma iini a’udzubika min laa yanfa.
artinya : “ Yaa Alloh, aku berlindung kepada Mu dari ilmu yang tidak ada manfaatnya”.
Ilmu yang tidak bermanfaat adalah ilmu yang tidak menimbulkan rasa takut kepada Alloh.
العلم النافع هواﻟﺬى ينسط فى الصدر شعاعه وينكشف به غن القلب قنا عه
“Ilmu yang bermanfaat yang meluas didalam dada Nur Cahayanya dapat membuka penutup dada”.
Ilmu yang bermanfaat itu adalah mengenal dzat Alloh, sifat serta Asma dan Perbuatan Alloh, juga mengerti bagaimana mengabdikan diri kepada Alloh serta beradab kepada-Nya.
Al Junaidi Ra, Imam tashowwuf, menuturkan :
“Ilmu itu mengenal Tuhanmu dan tidak melampaui kedudukanmu yakni menyadari kehambaanmu”
Ketika Imam Junaidi Ra ditanya :
Apakah Ilmu yang bermanfaat itu ? jawab Imam Junaidi : “Yang menunjukkan engkau kepada Alloh dan menjauhkan dari memperturutkan hawa nafsu”.
Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa salam, ber-Sabda :
“Siapa yang cinta dunia berbahaya akhiratnya dan siapa yang cinta akhirat berbahaya dunianya, ingatlah kamu harus mengutamakan Yang Kekal Abadi daripada yang lekas rusak dan hancur”.

العلم ان قارنته الخشية قلكه الا قعليك
Al’ilmu in qoo ronat hul khosy yatu falakahu illa fa’alaika.
artinya : “Ilmu itu jika disertai rasa takut kepada Alloh maka itu yang menguntungkan bagimu, jika tidak itu berbahaya bagimu”

Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa salam, ber-Sabda :
“Tiap hari dimana aku tidak bertambah ilmu yang mendekatkan aku kepada Alloh maka berarti tidak berkah bagiku terbit matahari pada hari itu”
Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa salam, ber-Sabda :
“Akan keluar pada akhir jaman orang yang mencari dunia dengan mengatas namakan agama, memperlihatkan dimuka orang bulu domba karena lunak, lidahnya lebih manis dari madu tetapi hatinya hati serigala”.
Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa salam, ber-Sabda :
“Akan tiba suatu masa pada umat manusia tiada tinggal dari Al Qur’an kecuali tulisannya saja dan islam hanya namanya saja,
Hati orang-orang yang kosong dari petunjuk hidayah, dan masjid hanya penuh jasad manusia yang tidak bertaqwa, sejahat manusia waktu itu adalah ulama sebab dari mereka sumber fitnah dan kepada mereka kembali”.
Abu Huroiroh ra menuturkan bahwa Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa salam, ber-Sabda :
“Siapa yang belajar ilmu agama tidak untuk mencapai keridloaan Alloh tidak mempelajarinya kecuali untuk mencapai kepentingan dunia maka ia tidak akan dapat merasakan baunya surga pada hari kiamat”.
Al Hasan ra, menuturkan :
“Siksa bagi orang alim itu matinya hati”,  ketika beliau ditanya bagaimana matinya hati itu ? beliau menjawab : “Mencari dunia dengan menjual amal akhirat”.  



000
Agenda Kegiatan dan Jadwal Manaqib
Depok Bersemi 165

http://depokbersemi165.blogspot.com/2015/05/agenda-kegiatan-depokbersemi165.html
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Robithoh

Robithoh Robithoh, dapat diartikan hubungan antara yang menghubungi dari yang dihubungi. Seperti hubungan :  antara anak dengan orang tuanya. Antara guru dengan muridnya. Antara mahasiswa dengan dosennya. Antara menantu dengan mertuanya. Antara pedagang eceran dengan agen besarnya. Antara santri dengan kiayinya. Antara saudara dengan saudaranya. Antara teman dengan temannya. Antara rakyat dengan pemimpinnya. Antara bawahan dengan atasannya. Antara upline dengan downline-nya. Antara kita ummat dengan Nabinya. Antara kita hamba dengan Alloh Subhanahu wa ta’ala . Adapun hubungan itu, ada hubungan langsung juga ada hubungan tidak langsung. Adapun Robithoh wajib itu, seperti ummat Islam melaksanakan sholat dengan menghadap kiblat. Kiblat itu penghubung antara orang yang Sholat dengan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala. Kalau tidak menghadap Kiblat, maka sholatnya tidak akan syah. Jadi untuk melakukan yang wajib maka wajib dengan Robithoh tersebut ( menghadap kilat ) . Itulah Sya

Tidak Ada Yang Kebetulan

DI DUNIA INI TIDAK ADA YANG KEBETULAN === Firman Alloh Subhanahu Wa Ta’ala : “ Dan pada Alloh-lah kunci-kunci semua yang ghoib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata ( Lauh Mahfudz )" ( Surat Al-An'am : 59 ). Tiada sesuatu yang kebetulan. Karena Alloh telah menegaskan bahwa tidak ada satu pun yang terlepas dari kudrot, irodat, dan ilmu Alloh. Segalanya yang terjadi bahkan yang akan terjadi telah tercatat di lauh mahfudz. Ayat tsb diatas menegaskan bahwa segalanya ada dibawah kehendak & ilmu Alloh, Dan semuanya sudah tercatat di lauh mahfudz. Sering kita mendengar percakapan sehari-hari yang mengatakan, “ Kebetulan ketemu disini ”, “ Kebetulan ada yang memberi”, “K ebetulan sekali h

Pentingnya Berwasilah

Pentingnya Berwasilah Oleh : Renandhi Wira Fitra, S.H.I. Ikhwan TQN PPS dari Kota Depok. Setiap diri yang memiliki niat dan cita cita untuk sampai(Wushul) kepada Alloh sudah PASTI akan membutuhkan WASILAH ( perantara). Hal ini sebagaimana firman Alloh Swt : “ Hai orang orang yang beriman bertaqwalah kamu kepada Alloh dan carilah wasilah dalam mencapai ketaqwaan itu ....” ( QS. Al-Maidah : 35 ) Dalam ayat tersebut kalimat wabtaghu menggunakan fi’il amar/kata perintah yang menandakan khitab /seruan bagi orang beriman bahwa mencari wasilah itu adalah kewajiban...kenapa wajib ? karena memang manusia membutuhkannya..! Jadi dengan adanya wasilah bagi setiap hamba itu adalah mutlaq suatu KEBUTUHAN, selain berdasarkan dari dalil ayat tersebut juga berdasarkan kepada tabiat manusia yang selalu membutuhkan bantuan dalam medapatkan sesuatu, sehingga menolak adanya wasilah maka itu bertentangan dengan Hukum Alloh dan fitrah manusia itu sendiri. Wasilah adalah perantara yang