PUISI-PUISI CINTA
UNTUK ILAHI
karya-karya As Abdul Aziz Karim.
karya-karya As Abdul Aziz Karim.
As Abdul Aziz Karim,
yang akrab dipanggil “mang ayi” oleh kalangan ikhwan, ia seorang pengamal
Thoriqoh Qodiriyyah Naqsyabandiyyah PP Suryalaya asal cerebon yang sekarang
tinggal di Jakarta. ia adalah seorang wiraswasta yang membuka usahanya di
sekitar Jakarta Selatan. Disela-sela kesibukannya beliau menyempatkan diri
untuk menulis syair-syair dan puisi-puisi yang tertulis dari renungan di dalam
relung jiwanya, tertulis didalam coretan-coretan dalam lembaran-lembaran kertas.
Puisi-puisi yang sudah terkumpul ini, ia pun ingin berbagi ilmu dan manfaat
kepada ikhwan TQN PPS.
Semoga kita yang membacanya mendapatkan banyak manfaat dan menjadi sumber inspirasi untuk kita bertambah cinta kepada Alloh Swt.
Depok Bersemi 165, Depok
Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok
Bersemi 165,
Cinta yang lenyap
Kembali hadir.
karya : As Abdul Aziz Karim.
karya : As Abdul Aziz Karim.
Disini aku tamu nan tersembunyi.
yang datang dari balik bukit Sin.
menyeru tuan-tuan tak hadir disini.
maraih cinta abadi sebagai wasilah kerinduan.
yang datang dari balik bukit Sin.
menyeru tuan-tuan tak hadir disini.
maraih cinta abadi sebagai wasilah kerinduan.
Bersama dengan Riadloh rerumputan.
dengan ingatan kembali pada puisi-puisi lama.
yang terkubur di pulau tak bertuan.
pulau terkaya yang tak dapat dicerna dengan akal manusia.
dengan ingatan kembali pada puisi-puisi lama.
yang terkubur di pulau tak bertuan.
pulau terkaya yang tak dapat dicerna dengan akal manusia.
Kembali daku pun memahat sepenggal kata.
yang urung ku rangkai menjadi prosa.
mengenal cinta itu bukan hanya pada penuh kata pribahasa.
yang hanya berdalih namun lengahnya permata dijiwa.
yang urung ku rangkai menjadi prosa.
mengenal cinta itu bukan hanya pada penuh kata pribahasa.
yang hanya berdalih namun lengahnya permata dijiwa.
Sehingga semesta pun meneriakkan selaksa duka.
bersama buliran air mata.
lalu menjelma menjadi prahara.
dari sekeping doa yang hanya lenyap dibalik mega.
bersama buliran air mata.
lalu menjelma menjadi prahara.
dari sekeping doa yang hanya lenyap dibalik mega.
Depok Bersemi 165, Depok
Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok
Bersemi 165
Kembalilah dirimu
sebelum terlambat.
karya : As Abdul Aziz Karim.
karya : As Abdul Aziz Karim.
Tarian ombak dipantai.
isyarat hadir melambai.
seruan menghujam tirai.
diri nan terbelenggunya rantai.
isyarat hadir melambai.
seruan menghujam tirai.
diri nan terbelenggunya rantai.
Fahami wahai umat.
temuilah jalan selamat.
dengan ingatan nan cermat.
sebelum dirimu pun terlambat.
temuilah jalan selamat.
dengan ingatan nan cermat.
sebelum dirimu pun terlambat.
Dunia nan sekejap, hanya persinggahan belaka.
menangislah diri, bukan memperbanyak tertawa.
ingatlah kan maut, kehadirannya pun memaksa.
jangan pada nanti menyesal, di akhir masa, maka tak kan berguna.
menangislah diri, bukan memperbanyak tertawa.
ingatlah kan maut, kehadirannya pun memaksa.
jangan pada nanti menyesal, di akhir masa, maka tak kan berguna.
Depok Bersemi 165, Depok
Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok
Bersemi 165
Khitmatnya kepada
Guru Mursyid, mencapai cita-cita.
karya : As Abdul Aziz Karim.
karya : As Abdul Aziz Karim.
Hasrat menyingkap, gairah memuncak.
laju mendaki, berlayar ketengah ombak.
raihlah keutamaan dan tidaklah meranjak.
dari tempat semula, tetaplah berpijak.
laju mendaki, berlayar ketengah ombak.
raihlah keutamaan dan tidaklah meranjak.
dari tempat semula, tetaplah berpijak.
Depok Bersemi 165, Depok
Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok
Bersemi 165
Pelaku sholat dan
dzikir nan tenggelam.
karya : As Abdul Aziz Karim.
karya : As Abdul Aziz Karim.
Pokok dari segala ibadah.
tiada lagi yang paling enak dirasakan.
kecuali hadirnya sholat dan dzikir pun tenggelam.
yang kenikmatannya pun tiada terbilang.
tiada lagi yang paling enak dirasakan.
kecuali hadirnya sholat dan dzikir pun tenggelam.
yang kenikmatannya pun tiada terbilang.
Disitulah hakikatnya rasa.
yang sudah terhujam tirai jiwa.
tempat berpusatnya dua seteru diri.
dihancurkannya dengan ke-Istiqomahan dzikir.
yang sudah terhujam tirai jiwa.
tempat berpusatnya dua seteru diri.
dihancurkannya dengan ke-Istiqomahan dzikir.
Dengan mengelilingi tujuh putaran rasa.
yang tidak memakai daya fikir indra.
maka ke-aku-annya pun tiada.
kecuali yang tinggal hanyalah Engkau yang Baka.
yang tidak memakai daya fikir indra.
maka ke-aku-annya pun tiada.
kecuali yang tinggal hanyalah Engkau yang Baka.
Sesudah sholat dan dzikir menyeru mendekati-Mu.
namun kiranya belum cukup Engkau pun dapat menerimaku.
akan tetapi bila ditambah dengan prilaku akhlak budi pekerti.
maka Engkau pun tidak dapat lagi menolak kehadiran cintaku.
namun kiranya belum cukup Engkau pun dapat menerimaku.
akan tetapi bila ditambah dengan prilaku akhlak budi pekerti.
maka Engkau pun tidak dapat lagi menolak kehadiran cintaku.
Depok Bersemi 165, Depok
Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok
Bersemi 165
Bahayanya
peng-aku-an, yang lainnya disalahkan yang keimanannya mau menang sendiri.
karya : As Abdul Aziz Karim.
karya : As Abdul Aziz Karim.
Tuhan mu telah mengumandangkan bait-bait cinta-Nya.
mengapa engkau tak hadir dan bergabung dengan nya ?
apakah kau tak mendengar ataukah sudah buta mata hatimu ?
sehingga apa yang diseru, ingatan mu tak lagi menoleh Tuhan mu ?
mengapa engkau tak hadir dan bergabung dengan nya ?
apakah kau tak mendengar ataukah sudah buta mata hatimu ?
sehingga apa yang diseru, ingatan mu tak lagi menoleh Tuhan mu ?
Ilmu yang Ku taburkan untuk menyadarkan dirimu.
namum mengapa tak jua memperbaiki akhlak budi pekertimu.
jika kau membuka rahasia keberadaan akan diri Ku.
akan tetapi engkau pun tidak melaksanakan perintah Ku.
namum mengapa tak jua memperbaiki akhlak budi pekertimu.
jika kau membuka rahasia keberadaan akan diri Ku.
akan tetapi engkau pun tidak melaksanakan perintah Ku.
Kau Ku beri akal dan hati, mengapa lengah
membersihkannya.
dari syirik, dengki, iri hati, hasud, ria sombong dan ingin yang paling benar sendiri.
ibadah mu itu, kau hanya menyia-nyiakan kesempatan hidupmu dialam dunia Ku.
maka kini kau rasakan lah siksa berat akibat dari pertanggungjawaban kepada Ku
dari syirik, dengki, iri hati, hasud, ria sombong dan ingin yang paling benar sendiri.
ibadah mu itu, kau hanya menyia-nyiakan kesempatan hidupmu dialam dunia Ku.
maka kini kau rasakan lah siksa berat akibat dari pertanggungjawaban kepada Ku
Depok Bersemi 165, Depok
Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok
Bersemi 165
Berterbangannya
malaikat pencabut nyawa.
karya : As Abdul Aziz Karim.
karya : As Abdul Aziz Karim.
Apasih sebenarnya mau mu, hai nafsu buruk ku ?
sehingga engkaupun tak jua jemu membelengguku.
jikalau kau telah hadir kan selalu menodai jiwaku.
dan bilaku penuh menurutimu apakah tak takut siksa berat Tuhan ?
sehingga engkaupun tak jua jemu membelengguku.
jikalau kau telah hadir kan selalu menodai jiwaku.
dan bilaku penuh menurutimu apakah tak takut siksa berat Tuhan ?
Sejakku mengetahuimu, bahwa engkau perusak
pribadahanku.
perangilah musuhmu tak kau dapat mencapai tujuan.
jiwa ku pun bilang inilah yang dinamakan dalam perjuangan.
dan musti ke menangkan dalam meraih kecintaan Ridlo Tuhan.
perangilah musuhmu tak kau dapat mencapai tujuan.
jiwa ku pun bilang inilah yang dinamakan dalam perjuangan.
dan musti ke menangkan dalam meraih kecintaan Ridlo Tuhan.
Rasakan saja bahwa seakan maut itu berada
dipelupuk mata.
dan masa hidupmu seakan berakhir biarkan yang lain masih terpedaya dunia.
jadikanlah tempat ini tuk meraih keuntungan pada akhir masa.
mengingatnya akan mati, seakan diubun-ubun mu berterbangan malaikat pencabut nyawa.
dan masa hidupmu seakan berakhir biarkan yang lain masih terpedaya dunia.
jadikanlah tempat ini tuk meraih keuntungan pada akhir masa.
mengingatnya akan mati, seakan diubun-ubun mu berterbangan malaikat pencabut nyawa.
Depok Bersemi 165, Depok
Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok
Bersemi 165
Tak mudah engkau
dapat meraihnya.
karya : As Abdul Aziz Karim.
karya : As Abdul Aziz Karim.
Engkau telah membangunkan aku meraihnya kesadaran.
airnya pun mengalir deras menembus lubuk benak jiwa.
maka kembali ku coba menyelam tuk mendapatkan permata.
namun ternyata tak mudah diriku pun dalam meraihnya.
airnya pun mengalir deras menembus lubuk benak jiwa.
maka kembali ku coba menyelam tuk mendapatkan permata.
namun ternyata tak mudah diriku pun dalam meraihnya.
Disitulah daku harus memahami isyarat nan jelas.
menoleh napak tilas yang telah hadir membekas.
nan bersembunyi di tempat terang mata hatinya pun awas.
pakaiannya sederhana apa adanya namun pengetahuannya luas.
menoleh napak tilas yang telah hadir membekas.
nan bersembunyi di tempat terang mata hatinya pun awas.
pakaiannya sederhana apa adanya namun pengetahuannya luas.
Depok Bersemi 165, Depok
Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok
Bersemi 165
Raih saluran
lautannya.
karya : As Abdul Aziz Karim.
karya : As Abdul Aziz Karim.
Qolbu itu mempunyai rahasia keutamaan.
dan apa bila salurannya tepat mengenai sasaran.
tentang keimanannya yang benar itu adalah hadirnya hati.
bukan mendapat kegelapan akan tetapi cahaya yang memancar.
dan apa bila salurannya tepat mengenai sasaran.
tentang keimanannya yang benar itu adalah hadirnya hati.
bukan mendapat kegelapan akan tetapi cahaya yang memancar.
Depok Bersemi 165, Depok
Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok
Bersemi 165
Tanyakan kepada Ahli Dzikir.
karya : As Abdul Aziz Karim.
karya : As Abdul Aziz Karim.
Jika pintu belum dibuka.
jangan harap kau kan mendapat sambutan.
tuk saling bercakap-cakap dan bertemu pandang.
dengan pemiliknya istana pelita nan memancar.
jangan harap kau kan mendapat sambutan.
tuk saling bercakap-cakap dan bertemu pandang.
dengan pemiliknya istana pelita nan memancar.
Seruannya pun menggema diseluruh sudut taman.
sambutlah cepat raihlah kemenangan.
disitulah rahasia bila kawan menghendaki keutamaan.
cahaya nan memancar dan penuhnya menentramkan.
sambutlah cepat raihlah kemenangan.
disitulah rahasia bila kawan menghendaki keutamaan.
cahaya nan memancar dan penuhnya menentramkan.
Tariannya pun senandungkan rasa.
menyatukan ingatan ditengah lautan samudra.
yang awasnya pada mata hati penuh hadir bersua.
tenggelamnya diri tuk meraihnya permata.
menyatukan ingatan ditengah lautan samudra.
yang awasnya pada mata hati penuh hadir bersua.
tenggelamnya diri tuk meraihnya permata.
Depok Bersemi 165, Depok
Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok
Bersemi 165
Carilah matahari yang
menerangi pribadi.
karya : As Abdul Aziz Karim.
karya : As Abdul Aziz Karim.
Cinta ahli sufi penghubung cintanya ke-Ridloan Ilahi.
iyapun memberikan sinarnya kepada siapa yang meminta dan menghampiri.
tiadalah kan meminta sesuatunya kembali.
dan tiadalah menerima hanyalah memberi.
iyapun memberikan sinarnya kepada siapa yang meminta dan menghampiri.
tiadalah kan meminta sesuatunya kembali.
dan tiadalah menerima hanyalah memberi.
Beda dengan lilin permata imitasi.
yang lain dapat siraman rohani sedang dirinya musnah terbakar api.
wahai...insani, carilah cahaya matahari yang dapat menerangi pribadi.
kembali dari pengetahuan sejati ditalian dzikir yang sudah Ahli.
yang lain dapat siraman rohani sedang dirinya musnah terbakar api.
wahai...insani, carilah cahaya matahari yang dapat menerangi pribadi.
kembali dari pengetahuan sejati ditalian dzikir yang sudah Ahli.
Dalam kehidupan jasmani hanyalah sekejap mata
saja.
sedangkan dalam hidupnya hati akan abadi selamanya.
bangunlah dari tidurmu dan penuhlah engkau terjaga.
maka diri engkaupun akan dinanti dipintu surga.
sedangkan dalam hidupnya hati akan abadi selamanya.
bangunlah dari tidurmu dan penuhlah engkau terjaga.
maka diri engkaupun akan dinanti dipintu surga.
Depok Bersemi 165, Depok
Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok
Bersemi 165
Waspada yang masih
belajar.
karya : As Abdul Aziz Karim.
karya : As Abdul Aziz Karim.
Disini hamba sepenuhnya tafakur.
terjaga dari ingatan diripun kembali.
belajar dzikir ditalian yang sudah Ahli.
dalam menyelenyapkan sifat munafik jihad pun kelangit.
terjaga dari ingatan diripun kembali.
belajar dzikir ditalian yang sudah Ahli.
dalam menyelenyapkan sifat munafik jihad pun kelangit.
Menghujam tirai sekutu buruknya nafsu.
setiap gerakan dan hembusan nafas.
menghindari kelengahan dari lupanya hati.
awas mengawasi dari dua seteru yang menghampiri.
setiap gerakan dan hembusan nafas.
menghindari kelengahan dari lupanya hati.
awas mengawasi dari dua seteru yang menghampiri.
Yang masih belajar dzikir waspada ke-aku-an.
bukan dibuka-buka hasil dari pekerjaan.
sembunyikan saja biar Dia-lah yang menilainya.
dari hasil riadloh biarkanlah tersembunyi.
bukan dibuka-buka hasil dari pekerjaan.
sembunyikan saja biar Dia-lah yang menilainya.
dari hasil riadloh biarkanlah tersembunyi.
Depok Bersemi 165, Depok
Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok
Bersemi 165
Masuklah Benteng Maha
Pencipta.
karya : As Abdul Aziz Karim.
karya : As Abdul Aziz Karim.
Alunan dzikir penuhnya berkumandang.
terdengarlah ungkapan nan menembus langit.
itulah isyarat dari benteng Maha Pencipta.
siapa berada didalamnya akan selamat dari azab.
terdengarlah ungkapan nan menembus langit.
itulah isyarat dari benteng Maha Pencipta.
siapa berada didalamnya akan selamat dari azab.
Tariannya pun bertani dirasa.
pada saat memesuki relung serat-serat jiwa.
apabila kawan dapat men-Fanakan diri.
maka leburlah seluruh persendiaan lubuk hati.
pada saat memesuki relung serat-serat jiwa.
apabila kawan dapat men-Fanakan diri.
maka leburlah seluruh persendiaan lubuk hati.
Ingatan nan terjaga mata hati pun menangkap.
pada saat musuh hadir awasnya dimedan laga.
dan tidaklah mudah menghadapi musuh berada dijiwa.
apabila pandangan mata hati kuranglah waspada.
pada saat musuh hadir awasnya dimedan laga.
dan tidaklah mudah menghadapi musuh berada dijiwa.
apabila pandangan mata hati kuranglah waspada.
Depok Bersemi 165, Depok
Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok
Bersemi 165
Raihlah pelita nan
sangat memancar.
karya : As Abdul Aziz Karim.
karya : As Abdul Aziz Karim.
Tarian ombak menyapu karang.
isyarat laut pahami pandang.
perahu berlayar menyingkap gelombang.
tuk meraih permata sepasang sayap terbang.
isyarat laut pahami pandang.
perahu berlayar menyingkap gelombang.
tuk meraih permata sepasang sayap terbang.
Setitik air turun dari langit.
malu tatkala melihat laut.
jelilah mata hati dengan isyarat.
raihlah tarikan bathin dan belajar kepada yang sudah Ahli Marifat.
malu tatkala melihat laut.
jelilah mata hati dengan isyarat.
raihlah tarikan bathin dan belajar kepada yang sudah Ahli Marifat.
Kebenaran sejati tak semudahnya kau temukan.
apabila belum mencermati dengan dua keseimbangan.
pengetahuan hati adalah kesempurnaan ikhsan.
menutup pergerakan sekutu nafsu mematikan tipu daya lawan.
apabila belum mencermati dengan dua keseimbangan.
pengetahuan hati adalah kesempurnaan ikhsan.
menutup pergerakan sekutu nafsu mematikan tipu daya lawan.
Disini sebenarnya para ikhwan TQN PPS belajar.
dia sang pemberi sampan tuk penuh dalam berlayar.
menyingkap keberadaan diri penuh dengan tawakal dan sabar.
tuk meraih percikan cahaya indah nan sangat memancar.
dia sang pemberi sampan tuk penuh dalam berlayar.
menyingkap keberadaan diri penuh dengan tawakal dan sabar.
tuk meraih percikan cahaya indah nan sangat memancar.
Depok Bersemi 165, Depok
Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok
Bersemi 165
Rahasia cinta dibalik
cahaya.
karya : As Abdul Aziz Karim.
karya : As Abdul Aziz Karim.
Sebaris sabda nan penuh diraba.
yang hadir membuka keberadaan pribadi.
kalimat Maha Perkasa nan menyingkap rasa.
kunci pembuka dada pemungkasnya ilmu sejati.
yang hadir membuka keberadaan pribadi.
kalimat Maha Perkasa nan menyingkap rasa.
kunci pembuka dada pemungkasnya ilmu sejati.
Maka selubung alam pun akan tersingkap.
hadirnya hati dengan nur pencipta.
disitulah mata hati nan tak salah menangkap.
rahasia cinta nan dibalik cahaya.
hadirnya hati dengan nur pencipta.
disitulah mata hati nan tak salah menangkap.
rahasia cinta nan dibalik cahaya.
cinta nan tumbuh barokah menanam bibit.
ditempat relung-relung serat jiwa wilayah.
akarnya pun tumbuh menembus tujuh bumi dan langit.
nan buahnya cinta nan nikmatnya dalam ibadah.
ditempat relung-relung serat jiwa wilayah.
akarnya pun tumbuh menembus tujuh bumi dan langit.
nan buahnya cinta nan nikmatnya dalam ibadah.
Depok Bersemi 165, Depok
Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok
Bersemi 165
“sesungguhnya keridloan itu bagaikan minuman yang
sanga pahit
nan dirasakan bagi yang menerimanya dikala merasakan kesusahan
balasan keridloan akan nampak dimasa yang akan datang
dan tidaklah mungkin usaha yang sedikit akan menghasilkan yang banyak”.
nan dirasakan bagi yang menerimanya dikala merasakan kesusahan
balasan keridloan akan nampak dimasa yang akan datang
dan tidaklah mungkin usaha yang sedikit akan menghasilkan yang banyak”.
Depok Bersemi 165, Depok
Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok
Bersemi 165
Raihlah perahu
keselamatan
karya : As Abdul Aziz Karim.
karya : As Abdul Aziz Karim.
Manusia tidur jihad kelangit.
Dengan ingatan mengobati penyakit.
kunci kembalinya perjalanan sang mayit.
jika salah menyimak jiwa raganya pun menjerit-jerit.
Dengan ingatan mengobati penyakit.
kunci kembalinya perjalanan sang mayit.
jika salah menyimak jiwa raganya pun menjerit-jerit.
Dengan ingatan tunggal pada nyenyak tidur.
yang ada hanya ingatan dunia yang akan mengalami hancur.
bukan pada mencarinya bangunan tafakur.
dimana ruhnya nanti kembali kan mencapai makmur.
yang ada hanya ingatan dunia yang akan mengalami hancur.
bukan pada mencarinya bangunan tafakur.
dimana ruhnya nanti kembali kan mencapai makmur.
Syariatnya ditegakkan mencari keseimbangan.
dan meraihnya perahu berlayarnya pun dilautan.
mengelilingi tujuh samudra bertani pun direlung kehalusan
tuh meraih permata rahasia keberadaan.
dan meraihnya perahu berlayarnya pun dilautan.
mengelilingi tujuh samudra bertani pun direlung kehalusan
tuh meraih permata rahasia keberadaan.
Depok Bersemi 165, Depok
Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok
Bersemi 165
Penuhnya menyelam.
karya : As Abdul Aziz Karim.
karya : As Abdul Aziz Karim.
Dzikir menyngkap rahasia terdalam.
menembus alam gaib bisikan jiwa.
diruang tanpa batas penuhnya menyelam.
tuk meraih permata cintapun nan menyala-nyala.
menembus alam gaib bisikan jiwa.
diruang tanpa batas penuhnya menyelam.
tuk meraih permata cintapun nan menyala-nyala.
Depok Bersemi 165, Depok
Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok
Bersemi 165
Pelita kehidupan.
karya : As Abdul Aziz Karim.
karya : As Abdul Aziz Karim.
Engkau nan pelita hatiku.
adalah penyejuk iman dijiwaku.
dan apabila kau tak berlabuh.
pada siapakah kan ku paut asa ku.
adalah penyejuk iman dijiwaku.
dan apabila kau tak berlabuh.
pada siapakah kan ku paut asa ku.
Jiwa hati dan ruh terasa membeku.
yang selama ini engkau selalu ku dambakan.
oh pelita hati nan terpendam datanglah pencarian sinarmu.
kepada meraka yang belum menerima penerang darimu.
yang selama ini engkau selalu ku dambakan.
oh pelita hati nan terpendam datanglah pencarian sinarmu.
kepada meraka yang belum menerima penerang darimu.
Sebab Dialah keluh kesahku.
tentang segala keluh kesahku.
yang tersembunyi maupun nampak.
Dialah segalanya yang mengatur hidupku.
tentang segala keluh kesahku.
yang tersembunyi maupun nampak.
Dialah segalanya yang mengatur hidupku.
Depok Bersemi 165, Depok
Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok
Bersemi 165
Komentar
Posting Komentar