Langsung ke konten utama

PUISI CINTA UNTUK ILAHI



PUISI-PUISI CINTA UNTUK ILAHI
karya-karya As Abdul Aziz Karim.
As Abdul Aziz Karim, yang akrab dipanggil “mang ayi” oleh kalangan ikhwan, ia seorang pengamal Thoriqoh Qodiriyyah Naqsyabandiyyah PP Suryalaya asal cerebon yang sekarang tinggal di Jakarta. ia adalah seorang wiraswasta yang membuka usahanya di sekitar Jakarta Selatan. Disela-sela kesibukannya beliau menyempatkan diri untuk menulis syair-syair dan puisi-puisi yang tertulis dari renungan di dalam relung jiwanya, tertulis didalam coretan-coretan dalam lembaran-lembaran kertas. Puisi-puisi yang sudah terkumpul ini, ia pun ingin berbagi ilmu dan manfaat kepada ikhwan TQN PPS.

Semoga kita yang membacanya mendapatkan banyak manfaat dan menjadi sumber inspirasi untuk kita bertambah cinta kepada Alloh Swt.

Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165,
Cinta yang lenyap Kembali hadir.
karya : As Abdul Aziz Karim.
Disini aku tamu nan tersembunyi.
yang datang dari balik bukit Sin.
menyeru tuan-tuan tak hadir disini.
maraih cinta abadi sebagai wasilah kerinduan.
Bersama dengan Riadloh rerumputan.
dengan ingatan kembali pada puisi-puisi lama.
yang terkubur di pulau tak bertuan.
pulau terkaya yang tak dapat dicerna dengan akal manusia.
Kembali daku pun memahat sepenggal kata.
yang urung ku rangkai menjadi prosa.
mengenal cinta itu bukan hanya pada penuh kata pribahasa.
yang hanya berdalih namun lengahnya permata dijiwa.
Sehingga semesta pun meneriakkan selaksa duka.
bersama buliran air mata.
lalu menjelma menjadi prahara.
dari sekeping doa yang hanya lenyap dibalik mega.
Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165
Kembalilah dirimu sebelum terlambat.
karya : As Abdul Aziz Karim.
Tarian ombak dipantai.
isyarat hadir melambai.
seruan menghujam tirai.
diri nan terbelenggunya rantai.
Fahami wahai umat.
temuilah jalan selamat.
dengan ingatan nan cermat.
sebelum dirimu pun terlambat.
Dunia nan sekejap, hanya persinggahan belaka.
menangislah diri, bukan memperbanyak tertawa.
ingatlah kan maut, kehadirannya pun memaksa.
jangan pada nanti menyesal, di akhir masa, maka tak kan berguna.
Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165

Khitmatnya kepada Guru Mursyid, mencapai cita-cita.
karya : As Abdul Aziz Karim.
Hasrat menyingkap, gairah memuncak.
laju mendaki, berlayar ketengah ombak.
raihlah keutamaan dan tidaklah meranjak.
dari tempat semula, tetaplah berpijak.
Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165
Pelaku sholat dan dzikir nan tenggelam.
karya : As Abdul Aziz Karim.
Pokok dari segala ibadah.
tiada lagi yang paling enak dirasakan.
kecuali hadirnya sholat dan dzikir pun tenggelam.
yang kenikmatannya pun tiada terbilang.
Disitulah hakikatnya rasa.
yang sudah terhujam tirai jiwa.
tempat berpusatnya dua seteru diri.
dihancurkannya dengan ke-Istiqomahan dzikir.
Dengan mengelilingi tujuh putaran rasa.
yang tidak memakai daya fikir indra.
maka ke-aku-annya pun tiada.
kecuali yang tinggal hanyalah Engkau yang Baka.
Sesudah sholat dan dzikir menyeru mendekati-Mu.
namun kiranya belum cukup Engkau pun dapat menerimaku.
akan tetapi bila ditambah dengan prilaku akhlak budi pekerti.
maka Engkau pun tidak dapat lagi menolak kehadiran cintaku.
Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165

Bahayanya peng-aku-an, yang lainnya disalahkan yang keimanannya mau menang sendiri.
karya : As Abdul Aziz Karim.
Tuhan mu telah mengumandangkan bait-bait cinta-Nya.
mengapa engkau tak hadir dan bergabung dengan nya ?
apakah kau tak mendengar ataukah sudah buta mata hatimu ?
sehingga apa yang diseru, ingatan mu tak lagi menoleh Tuhan mu ?
Ilmu yang Ku taburkan untuk menyadarkan dirimu.
namum mengapa tak jua memperbaiki akhlak budi pekertimu.
jika kau membuka rahasia keberadaan akan diri Ku.
akan tetapi engkau pun tidak melaksanakan perintah Ku.
Kau Ku beri akal dan hati, mengapa lengah membersihkannya.
dari syirik, dengki, iri hati, hasud, ria sombong dan ingin yang paling benar sendiri.
ibadah mu itu, kau hanya menyia-nyiakan kesempatan hidupmu dialam dunia Ku.
maka kini kau rasakan lah siksa berat akibat dari pertanggungjawaban kepada Ku
Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165
Berterbangannya malaikat pencabut nyawa.
karya : As Abdul Aziz Karim.
Apasih sebenarnya mau mu, hai nafsu buruk ku ?
sehingga engkaupun tak jua jemu membelengguku.
jikalau kau telah hadir kan selalu menodai jiwaku.
dan bilaku penuh menurutimu apakah tak takut siksa berat Tuhan ?
Sejakku mengetahuimu, bahwa engkau perusak pribadahanku.
perangilah musuhmu tak kau dapat mencapai tujuan.
jiwa ku pun bilang inilah yang dinamakan dalam perjuangan.
dan musti ke menangkan dalam meraih kecintaan Ridlo Tuhan.
Rasakan saja bahwa seakan maut itu berada dipelupuk mata.
dan masa hidupmu seakan berakhir biarkan yang lain masih terpedaya dunia.
jadikanlah tempat ini tuk meraih keuntungan pada akhir masa.
mengingatnya akan mati, seakan diubun-ubun mu berterbangan malaikat pencabut nyawa.
Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165
Tak mudah engkau dapat meraihnya.
karya : As Abdul Aziz Karim.
Engkau telah membangunkan aku meraihnya kesadaran.
airnya pun mengalir deras menembus lubuk benak jiwa.
maka kembali ku coba menyelam tuk mendapatkan permata.
namun ternyata tak mudah diriku pun dalam meraihnya.
Disitulah daku harus memahami isyarat nan jelas.
menoleh napak tilas yang telah hadir membekas.
nan bersembunyi di tempat terang mata hatinya pun awas.
pakaiannya sederhana apa adanya namun pengetahuannya luas.

Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165
Raih saluran lautannya.
karya : As Abdul Aziz Karim.
Qolbu itu mempunyai rahasia keutamaan.
dan apa bila salurannya tepat mengenai sasaran.
tentang keimanannya yang benar itu adalah hadirnya hati.
bukan mendapat kegelapan akan tetapi cahaya yang memancar.
Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165
Tanyakan kepada Ahli Dzikir.
karya : As Abdul Aziz Karim.
Jika pintu belum dibuka.
jangan harap kau kan mendapat sambutan.
tuk saling bercakap-cakap dan bertemu pandang.
dengan pemiliknya istana pelita nan memancar.
Seruannya pun menggema diseluruh sudut taman.
sambutlah cepat raihlah kemenangan.
disitulah rahasia bila kawan menghendaki keutamaan.
cahaya nan memancar dan penuhnya menentramkan.
Tariannya pun senandungkan rasa.
menyatukan ingatan ditengah lautan samudra.
yang awasnya pada mata hati penuh hadir bersua.
tenggelamnya diri tuk meraihnya permata.

Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165
Carilah matahari yang menerangi pribadi.
karya : As Abdul Aziz Karim.
Cinta ahli sufi penghubung cintanya ke-Ridloan Ilahi.
iyapun memberikan sinarnya kepada siapa yang meminta dan menghampiri.
tiadalah kan meminta sesuatunya kembali.
dan tiadalah menerima hanyalah memberi.
Beda dengan lilin permata imitasi.
yang lain dapat siraman rohani sedang dirinya musnah terbakar api.
wahai...insani, carilah cahaya matahari yang dapat menerangi pribadi.
kembali dari pengetahuan sejati ditalian dzikir yang sudah Ahli.
Dalam kehidupan jasmani hanyalah sekejap mata saja.
sedangkan dalam hidupnya hati akan abadi selamanya.
bangunlah dari tidurmu dan penuhlah engkau terjaga.
maka diri engkaupun akan dinanti dipintu surga.
Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165
Waspada yang masih belajar.
karya : As Abdul Aziz Karim.
Disini hamba sepenuhnya tafakur.
terjaga dari ingatan diripun kembali.
belajar dzikir ditalian yang sudah Ahli.
dalam menyelenyapkan sifat munafik jihad pun kelangit.
Menghujam tirai sekutu buruknya nafsu.
setiap gerakan dan hembusan nafas.
menghindari kelengahan dari lupanya hati.
awas mengawasi dari dua seteru yang menghampiri.
Yang masih belajar dzikir waspada ke-aku-an.
bukan dibuka-buka hasil dari pekerjaan.
sembunyikan saja biar Dia-lah yang menilainya.
dari hasil riadloh biarkanlah tersembunyi.
Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165
Masuklah Benteng Maha Pencipta.
karya : As Abdul Aziz Karim.
Alunan dzikir penuhnya berkumandang.
terdengarlah ungkapan nan menembus langit.
itulah isyarat dari benteng Maha Pencipta.
siapa berada didalamnya akan selamat dari azab.
Tariannya pun bertani dirasa.
pada saat memesuki relung serat-serat jiwa.
apabila kawan dapat men-Fanakan diri.
maka leburlah seluruh persendiaan lubuk hati.
Ingatan nan terjaga mata hati pun menangkap.
pada saat musuh hadir awasnya dimedan laga.
dan tidaklah mudah menghadapi musuh berada dijiwa.
apabila pandangan mata hati kuranglah waspada.
Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165

Raihlah pelita nan sangat memancar.
karya : As Abdul Aziz Karim.
Tarian ombak menyapu karang.
isyarat laut pahami pandang.
perahu berlayar menyingkap gelombang.
tuk meraih permata sepasang sayap terbang.
Setitik air turun dari langit.
malu tatkala melihat laut.
jelilah mata hati dengan isyarat.
raihlah tarikan bathin dan belajar kepada yang sudah Ahli Marifat.
Kebenaran sejati tak semudahnya kau temukan.
apabila belum mencermati dengan dua keseimbangan.
pengetahuan hati adalah kesempurnaan ikhsan.
menutup pergerakan sekutu nafsu mematikan tipu daya lawan.
Disini sebenarnya para ikhwan TQN PPS belajar.
dia sang pemberi sampan tuk penuh dalam berlayar.
menyingkap keberadaan diri penuh dengan tawakal dan sabar.
tuk meraih percikan cahaya indah nan sangat memancar.
Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165
Rahasia cinta dibalik cahaya.
karya : As Abdul Aziz Karim.
Sebaris sabda nan penuh diraba.
yang hadir membuka keberadaan pribadi.
kalimat Maha Perkasa nan menyingkap rasa.
kunci pembuka dada pemungkasnya ilmu sejati.
Maka selubung alam pun akan tersingkap.
hadirnya hati dengan nur pencipta.
disitulah mata hati nan tak salah menangkap.
rahasia cinta nan dibalik cahaya.
cinta nan tumbuh barokah menanam bibit.
ditempat relung-relung serat jiwa wilayah.
akarnya pun tumbuh menembus tujuh bumi dan langit.
nan buahnya cinta nan nikmatnya dalam ibadah.
Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165


“sesungguhnya keridloan itu bagaikan minuman yang sanga pahit
nan dirasakan bagi yang menerimanya dikala merasakan kesusahan
balasan keridloan akan nampak dimasa yang akan datang
dan tidaklah mungkin usaha yang sedikit akan menghasilkan yang banyak”.
Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165
Raihlah perahu keselamatan
karya : As Abdul Aziz Karim.
Manusia tidur jihad kelangit.
Dengan ingatan mengobati penyakit.
kunci kembalinya perjalanan sang mayit.
jika salah menyimak jiwa raganya pun menjerit-jerit.
Dengan ingatan tunggal pada nyenyak tidur.
yang ada hanya ingatan dunia yang akan mengalami hancur.
bukan pada mencarinya bangunan tafakur.
dimana ruhnya nanti kembali kan mencapai makmur.
Syariatnya ditegakkan mencari keseimbangan.
dan meraihnya perahu berlayarnya pun dilautan.
mengelilingi tujuh samudra bertani pun direlung kehalusan
tuh meraih permata rahasia keberadaan.
Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165

Penuhnya menyelam.
karya : As Abdul Aziz Karim.
Dzikir menyngkap rahasia terdalam.
menembus alam gaib bisikan jiwa.
diruang tanpa batas penuhnya menyelam.
tuk meraih permata cintapun nan menyala-nyala.
Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165
Pelita kehidupan.
karya : As Abdul Aziz Karim.
Engkau nan pelita hatiku.
adalah penyejuk iman dijiwaku.
dan apabila kau tak berlabuh.
pada siapakah kan ku paut asa ku.
Jiwa hati dan ruh terasa membeku.
yang selama ini engkau selalu ku dambakan.
oh pelita hati nan terpendam datanglah pencarian sinarmu.
kepada meraka yang belum menerima penerang darimu.
Sebab Dialah keluh kesahku.
tentang segala keluh kesahku.
yang tersembunyi maupun nampak.
Dialah segalanya yang mengatur hidupku.
Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165, Depok Bersemi 165


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Robithoh

Robithoh Robithoh, dapat diartikan hubungan antara yang menghubungi dari yang dihubungi. Seperti hubungan :  antara anak dengan orang tuanya. Antara guru dengan muridnya. Antara mahasiswa dengan dosennya. Antara menantu dengan mertuanya. Antara pedagang eceran dengan agen besarnya. Antara santri dengan kiayinya. Antara saudara dengan saudaranya. Antara teman dengan temannya. Antara rakyat dengan pemimpinnya. Antara bawahan dengan atasannya. Antara upline dengan downline-nya. Antara kita ummat dengan Nabinya. Antara kita hamba dengan Alloh Subhanahu wa ta’ala . Adapun hubungan itu, ada hubungan langsung juga ada hubungan tidak langsung. Adapun Robithoh wajib itu, seperti ummat Islam melaksanakan sholat dengan menghadap kiblat. Kiblat itu penghubung antara orang yang Sholat dengan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala. Kalau tidak menghadap Kiblat, maka sholatnya tidak akan syah. Jadi untuk melakukan yang wajib maka wajib dengan Robithoh tersebut ( menghadap kilat ) . Itulah Sya

Tidak Ada Yang Kebetulan

DI DUNIA INI TIDAK ADA YANG KEBETULAN === Firman Alloh Subhanahu Wa Ta’ala : “ Dan pada Alloh-lah kunci-kunci semua yang ghoib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata ( Lauh Mahfudz )" ( Surat Al-An'am : 59 ). Tiada sesuatu yang kebetulan. Karena Alloh telah menegaskan bahwa tidak ada satu pun yang terlepas dari kudrot, irodat, dan ilmu Alloh. Segalanya yang terjadi bahkan yang akan terjadi telah tercatat di lauh mahfudz. Ayat tsb diatas menegaskan bahwa segalanya ada dibawah kehendak & ilmu Alloh, Dan semuanya sudah tercatat di lauh mahfudz. Sering kita mendengar percakapan sehari-hari yang mengatakan, “ Kebetulan ketemu disini ”, “ Kebetulan ada yang memberi”, “K ebetulan sekali h

Pentingnya Berwasilah

Pentingnya Berwasilah Oleh : Renandhi Wira Fitra, S.H.I. Ikhwan TQN PPS dari Kota Depok. Setiap diri yang memiliki niat dan cita cita untuk sampai(Wushul) kepada Alloh sudah PASTI akan membutuhkan WASILAH ( perantara). Hal ini sebagaimana firman Alloh Swt : “ Hai orang orang yang beriman bertaqwalah kamu kepada Alloh dan carilah wasilah dalam mencapai ketaqwaan itu ....” ( QS. Al-Maidah : 35 ) Dalam ayat tersebut kalimat wabtaghu menggunakan fi’il amar/kata perintah yang menandakan khitab /seruan bagi orang beriman bahwa mencari wasilah itu adalah kewajiban...kenapa wajib ? karena memang manusia membutuhkannya..! Jadi dengan adanya wasilah bagi setiap hamba itu adalah mutlaq suatu KEBUTUHAN, selain berdasarkan dari dalil ayat tersebut juga berdasarkan kepada tabiat manusia yang selalu membutuhkan bantuan dalam medapatkan sesuatu, sehingga menolak adanya wasilah maka itu bertentangan dengan Hukum Alloh dan fitrah manusia itu sendiri. Wasilah adalah perantara yang