Langsung ke konten utama

Merebut Rohmat Nya dengan Dzikrulloh

Merebut Rohmat Nya dengan Dzikrulloh
Rohmat Alloh adalah puncaknya dari kebahagiaan, maka sekuat tanaga kita untuk mendapatkannya. Sedangkan murka-Nya adalah sumber dari penderitaan, maka sejauh mungkin kita untuk menghindarinya. Alloh itu mempunyai sifat Maha Pengasih, Maha Penyayang dan Maha Memulyakan, tetapi Alloh juga mempunyai Sifat Memaksa, Yang Memberi siksa bahkan Yang dapat menghinakan.
هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ
“Dialah Alloh yang tidak ada tuhan selain Dia, Alloh mengetahui alam ghoib dan alam nyata, Alloh Maha Pengasih dan Maha Penyayang”. [Surah Al-Hasr ayat 22]
Sifat Rohmannya Alloh menunjukkan bahwa Alloh memiliki Rohmat yang luas, menyeluruh untuk seluruh makhluk-Nya dan Rohmatnya Alloh tidak ada yang melebihinya dan atau menandingi. Rohmat Alloh itu merata dan menyeluruh untuk seluruh makhluk, diberikan bagi orang-orang beriman dan juga bagi orang-orang ingkar. Sifat Rohimnya Alloh dilimpahkan khusus bagi umat-Nya beriman. Bagi orang-orang beriman bagian yang melimpah ruah terdiri dari kelembutan Alloh, rasa sayang, perhatian, kasih di dunia sampai akhirat.
Sesungguhnya Alloh memiliki seratus Rohmat-Nya untuk hamba-Nya yang beriman serta mematuhi perintah-Nya. Satu Rohmat diturunkan didunia, membagikannya serta dinikmati oleh seluruh makhluk-Nya ( di dunia ). Dengan Rohmat satu tersebut mereka ( para makhluk ) saling menyayangi dan mengasihi. Dengan satu Rohmat tersebut binatang-binatang menyayangi anak-anaknya. Satu Rohmat tersebut dinikmati oleh seluruh makhluk yang ada, bahkan yang ingkar ( kafir ) sekalipun turut pula melahap Rohmat tersebut.
Sementara sisanya sembilan puluh sembilan Rohmat Alloh akan turunkan ketika proses hisab selesai, Rohmat ini khusus diberikan untuk hamba-Nya yang disayangi-Nya yang dapat kembali kepada-Nya dengan selamat. Demikian seperti apa yang disabda Nabi dalam Hadist  :
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ قَالَ: حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ قَالَ: أَنْبَأَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ، عَنْ عَطَاءٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ:  إِنَّ لِلَّهِ مِائَةَ رَحْمَةٍ، قَسَمَ مِنْهَا رَحْمَةً بَيْنَ جَمِيعِ الْخَلَائِقِ، فَبِهَا يَتَرَاحَمُونَ، وَبِهَا يَتَعَاطَفُونَ، وَبِهَا تَعْطِفُ الْوَحْشُ عَلَى أَوْلَادِهَا، وَأَخَّرَ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ رَحْمَةً، يَرْحَمُ بِهَا عِبَادَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ  
Nabi sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Alloh memiliki 100 rohmat, Alloh membagi satu rahmat merata antara seluruh makhluk, dengan satu rohmat itu mereka (makhluk) saling menyayangi dan mengasihi, dan dengan satu rohmat itu binatang-binatang mengasihi anak-anaknya, dan tersisa seratus rahmat, dengan 99 rahmat itu Alloh menyayangi hambanya pada hari kiamat”.
Mereka yang berhak atas sembilan puluh sembilan Rohmat tersebut adalah, mereka adalah hamba yang beribadah kepada Alloh dan tidak menyekutukan-Nya sedikitpun. Sedangkan orang yang terlewat ( tidak akan mendapatkan ) dengan sembilan puluh sembilan Rohmat Alloh adalah mereka yang tidak beribadah karena Alloh dengan taat ( mereka menyekutukan-Nya ) dan mereka yang tidak dapat meninggalkan kemaksiatan. Tetapi janganlah berputus asa, karena Rohmat Alloh lebih besar daripada murka-Nya.
Seperti sabda Nabi :
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ نُمَيْرٍ، وَأَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، قَالَا: حَدَّثَنَا أَبُو خَالِدٍ الْأَحْمَرُ، عَنِ ابْنِ عَجْلَانَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ، لَمَّا خَلَقَ الْخَلْقَ، كَتَبَ بِيَدِهِ عَلَى نَفْسِهِ: إِنَّ رَحْمَتِي تَغْلِبُ غَضَبِي
 Rosulullah sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya Alloh yang Maha Mulya dan maha Agung, ketika menciptakan makhluk, Ia ( Alloh ) menetapkan atas diriNya: “Sesungguhnya Rohmat-Ku mengalahkan murka-Ku”.
Alloh Ta’ala juga telah menetapkan diriNya : “Sesungguhnya Rohmat-Ku mengalahkan murka-Ku”. Maha Suci Alloh yang Maha Pengampun, menerima taubat dan yang memberi kesempatan pada hambanya untuk bertaubat dan menyesali kesalahan dan dosa-dosa yang telah diperbuatnya.
Sudah dapat kita bayangkan, satu Rohmat saja yang sudah diturunkan ke Dunia, sedemikian nikmatnya. Bahkan terkadang membuat seseorang lupa siapa yang memberinya. Apalagi jika sembilan puluh sembilan Rohmat yang akan diterimanya, betapa terpesonanya, betapa indahnya, betapa nikmatnya. Dengan demikian jika kita sudah dapat memahaminya tentang sembilan puluh sembilan Rohmat tersebut, dapat dipastikan seluruh manusia ( kita semua ) akan berlomba-lomba untuk mendapatkannya.
Lawan dari Rohmat-nya adalah Murka-Nya. Tentunya kita selalu menghindarkan diri dari murkanya Alloh yang menggiringnya masuk ke neraka Nya. Firman-Nya didalam Al Qur’an surat Al-A’rof ayat 179 :
وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ ۖ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا ۚ أُولَٰئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk ( isi neraka Jahannam ) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami ( ayat-ayat Alloh ) dan mereka mempunyai mata ( tetapi ) tidak dipergunakannya untuk melihat ( tanda-tanda kekuasaan Alloh), dan mereka mempunyai telinga ( tetapi ) tidak dipergunakannya untuk mendengar ( ayat-ayat Alloh). Mereka itu bagaikan binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai ( lupa hati kepada Alloh ).
Kesimpulan dari ayat tersebut, bahwa neraka itu sebenarnya ada pintunya didunia yang menggiring pada neraka yang ada di akhirat. Ketika mata telinga kita tidak dijadikan sarana untuk beribadah, maka mata telinga mempermudah kita untuk mendapatkan murka Alloh yang menggiring masuk neraka akhirat. Ketika hati kita tidak dipakai untuk melakukan dzikrulloh ( mengingat kepada Alloh ), maka hati kita menjadi pintu masuk neraka didunia dan juga menghantarkan pada neraka di akhirat. Dan memang kebanyakkan manusia tidak dapat memahami serta tidak menyadari sehingga tidak berusaha untuk melatih hati senantiasa mengingat Alloh. Padahal peringatan Alloh untuk kita tidak lalai ( ghoflah ) dari-Nya, didalam diayat ini begitu lugas dan tegas.
Ketika pintu-pintu neraka berada didunia yang menggiringnya ke neraka akhirat, yaitu mata telinga yang tidak dipergunakan untuk beribadah dan hati yang selalu lupa dengan Alloh (  lalai/ghoflah ).
Maka sebaliknya untuk mendapatkan Rohmat-Nya yaitu dengan beribadah kepada Alloh dengan hati yang selalu Dzikrulloh.
Maka untuk selalu mendapatkan Rohmat-Nya yaitu hati yang selalu dawam dengan dzikir kepada Alloh ( dzikrulloh ) seperti apa sudah dibimbingkan oleh Syeikh Mursyid.
000
000

Media Informasi & Dakwah Para Penyambut Pecinta Kesucian Jiwa.

Thoriiqoh Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah PP Suryalaya Membangun Peradaban Dunia


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Robithoh

Robithoh Robithoh, dapat diartikan hubungan antara yang menghubungi dari yang dihubungi. Seperti hubungan :  antara anak dengan orang tuanya. Antara guru dengan muridnya. Antara mahasiswa dengan dosennya. Antara menantu dengan mertuanya. Antara pedagang eceran dengan agen besarnya. Antara santri dengan kiayinya. Antara saudara dengan saudaranya. Antara teman dengan temannya. Antara rakyat dengan pemimpinnya. Antara bawahan dengan atasannya. Antara upline dengan downline-nya. Antara kita ummat dengan Nabinya. Antara kita hamba dengan Alloh Subhanahu wa ta’ala . Adapun hubungan itu, ada hubungan langsung juga ada hubungan tidak langsung. Adapun Robithoh wajib itu, seperti ummat Islam melaksanakan sholat dengan menghadap kiblat. Kiblat itu penghubung antara orang yang Sholat dengan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala. Kalau tidak menghadap Kiblat, maka sholatnya tidak akan syah. Jadi untuk melakukan yang wajib maka wajib dengan Robithoh tersebut ( menghadap kilat ) . Itulah Sya

Tidak Ada Yang Kebetulan

DI DUNIA INI TIDAK ADA YANG KEBETULAN === Firman Alloh Subhanahu Wa Ta’ala : “ Dan pada Alloh-lah kunci-kunci semua yang ghoib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata ( Lauh Mahfudz )" ( Surat Al-An'am : 59 ). Tiada sesuatu yang kebetulan. Karena Alloh telah menegaskan bahwa tidak ada satu pun yang terlepas dari kudrot, irodat, dan ilmu Alloh. Segalanya yang terjadi bahkan yang akan terjadi telah tercatat di lauh mahfudz. Ayat tsb diatas menegaskan bahwa segalanya ada dibawah kehendak & ilmu Alloh, Dan semuanya sudah tercatat di lauh mahfudz. Sering kita mendengar percakapan sehari-hari yang mengatakan, “ Kebetulan ketemu disini ”, “ Kebetulan ada yang memberi”, “K ebetulan sekali h

Pentingnya Berwasilah

Pentingnya Berwasilah Oleh : Renandhi Wira Fitra, S.H.I. Ikhwan TQN PPS dari Kota Depok. Setiap diri yang memiliki niat dan cita cita untuk sampai(Wushul) kepada Alloh sudah PASTI akan membutuhkan WASILAH ( perantara). Hal ini sebagaimana firman Alloh Swt : “ Hai orang orang yang beriman bertaqwalah kamu kepada Alloh dan carilah wasilah dalam mencapai ketaqwaan itu ....” ( QS. Al-Maidah : 35 ) Dalam ayat tersebut kalimat wabtaghu menggunakan fi’il amar/kata perintah yang menandakan khitab /seruan bagi orang beriman bahwa mencari wasilah itu adalah kewajiban...kenapa wajib ? karena memang manusia membutuhkannya..! Jadi dengan adanya wasilah bagi setiap hamba itu adalah mutlaq suatu KEBUTUHAN, selain berdasarkan dari dalil ayat tersebut juga berdasarkan kepada tabiat manusia yang selalu membutuhkan bantuan dalam medapatkan sesuatu, sehingga menolak adanya wasilah maka itu bertentangan dengan Hukum Alloh dan fitrah manusia itu sendiri. Wasilah adalah perantara yang