Langsung ke konten utama

Tabaruk Kitab Miftahus Shudur : “Ingatlah Kepada KU, niscaya Aku Ingat Kepada mu”

Ingatlah kepada-KU, niscaya Aku Ingat kepada mu
( Tabaruk Kitab Miftahus Shudur )
“Berdzikirlah kamu kepada Ku, pasti Aku akan membalas dzikir mu, dan Bersyukurlah kamu kepada Ku, janganlah kamu sekali-kali kamu kufur kepada Ku”
Yang Pertama dan yang utama untuk yang sama-sama kita cintai Guru Mursyid kita “Syeikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul Al Qodiri An Naqsyabandi Al Muttaqi Al Kamil Mukamil Al Muwaffak Al Mujjadid Al Quthub Qs”. Semoga kita semua, juga anak cucu kita, keluarga kita semua, sahabat-sahabat kita semua, orang-orang yang pernah melihat kita, dapat limpahan Barokah dan Karomah dari Guru Mursyid kita, sehingga dapat mengamalkan Amaliyyah Thoriiqoh Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah Pondok Pesantren Suryalaya dengan Istiqomah.
Dalam kajian tabaruk Miftahus Shudur kali ini, bahwa Pangersa Abah Anom menerangkan didalam Kitabnya, mengutip Firman Alloh surat Al Baqoroh 152 :
  قَلَ تَعَلَى : فَاذْكُرُوْنِى أَذْكُرْكُمْ
فَإِذَا ذَكَرْتَ رَبَّكَ كُشِفَ عَنْكَ غِطَاءُ الْغَفْلَةِ فَكُنْتَ ذَاكِرًا مَذْكُوْرًا شَاكِرًا مَشْكُوْرًا
فِى قَوْلِهِ تَعَالَى : وَاشْكُرُوْا لِي وَلَا تَكْفٌرُوْنِ    
Apabila kita melaksanakan dzikir yang diperintahkan oleh Alloh :
“Berdzikirlah kamu kepada Ku, pasti Aku akan membalas dzikir mu, dan Bersyukurlah kamu kepada Ku, janganlah kamu sekali-kali kamu kufur kepada Ku”.
Maka Abah Anom menerangkan makna ayat ini  : “Apabila kamu berdzikir kepada Alloh maka kamu akan menjadi seorang yang pe-dzikir kepada Alloh dan sekali gus menjadi orang yang di dzikirkan oleh Alloh, dan apabila kamu bersyukur kepada Alloh maka kamu akan menjadi orang yang Syakir orang yang ber-Syukur kepada Alloh dan orang yang di-Syukuri oleh Alloh”.
Dari beberapa kitab-kitab tafsir tentang menafsirkan tentang dari ayat ini dan inilah tafsir yang sangat dalam.
ذَاكِرًا مَذْكُوْرًا
“Dzakiron madzkuron”
Seseorang yang berdzikir kepada Alloh maka dia akan menjadi orang yang pe-dzikir ( “Dzakiron” ) kepada Alloh lalu langsung menjadi orang yang di dzikirkan oleh Alloh ( “Madzkuron”).
Inilah firman Alloh surat Al Baqoroh 152 :

فَاذْكُرُوْنِى أَذْكُرْكُمْ
“fadzkurni adzkurkum”
Berdzikirlah kamu pasti Aku akan membalas, inilah orang berdzikir kepada Alloh langsung Alloh dzikir kepadanya, orang yang ingat kepada Alloh maka Alloh akan ingat kepada nya.
Dzikir itu sebagaimana yang telah kita ketahui, dzikir itu ada dzikir lisan( dzikir jahar ) dan ada dzikir qolbu( dzikir khofi ). 
Tetapi ulama membagi dzikir itu menjadi tiga, yaitu : Dzikir Lisan, Dzikir Badan, Dzikir Qolbu.

Dzikir lisan,
yaitu dzikir yang di ucapkan dengan lisan. Seperti dzikir dengan mengucapkan “Laa illaha illalloh”, dan juga tasbih-tasbih dan biasa dibaca seperti “Subhanalloh”, “Alhamdulillah”, “Allohu Akbar”, “Lahaula wala quwata illa billah”  atau dengan membacaa Al Qur’an dan bacaan Sholawat, dan semua bacaan-bacaan sholat dan sebagainya. Itu semua yang disebut dengan dzikir lisan. Sangat banyak yang sudah diperintahkan oleh Alloh untuk melaksanakannya dzikir lisan bahkan menjadi wajib khususnya bacaan-bacaan sholat, dzikir kepada Alloh menjadi rukun qouli. Juga dzikir yang sudah di bimbingkan oleh Syeikh Mursyid itu menjadi wajib karena kita sudah ikrar( baiat ) berjanji setia kepada Alloh. Berjanji kepada diri kita untuk mengamalkannya, maka itu menjadi wajib untuk kita mengamalkannya karena kita sudah ada ikatan ruhani dengan Syeikh Mursyid.

Dzikir badan,
yaitu dengan perbuatan, dengan melaksanakan segala perintah-perintah Alloh dan tidak berbuat maksiat kepada Alloh serta menjauhi segala apa yang dilarang oleh Alloh. Termasuk sholat yang dilakukan oleh badan kita itu termasuk Dzikir. Alloh berfirman didalam surat az zumar : “Apabila dzikir ini dipanggilkan oleh Alloh maka bergegaslah untuk melaksankannya”. Inilah dzikir dengan badannya, apapun yang kita lakukan maka selagi itu perintah Alloh tidak melanggar larangan Alloh itu termasuk dalam dzikir, perbuatan taat itu adalah dzikir kepada Alloh.

Dzikir qolbu,
dzikir qolbu yang paling khusus yang tidak didapati di tempat-tempat yang lain dan yang ini hanya didapati nya di TQN Suryalaya (yaitu Dzikir Khofi).
Tetapi ulama ada yang membagi dzikir qolbu itu, yaitu mempelajari tentang dalil-dalil tentang dzat Alloh, tentang sifat-sifat Alloh, itu juga termasuk dzikir qolbu, sebab itu semua di pelajari oleh qolbunya dan diyakini dengan qolbunya. Mempelajari dalil-dalil untuk memahami perintah Alloh, memahami tentang janji-janji Alloh, tentang larangan-larangan Alloh ini semua juga dipelajari dengan qolbu, dan difahami dengan qolbu sehingga keyakinan itu ada dalam diri kita.
Yang paling pokok “Dzikir Qolbu” itu, adalah dzikir yang ditanamkan oleh Syeikh Mursyid sehingga kita selalu tersambung dengan Alloh dan selalu bersama Alloh. Alhamdulillah, dengan dzikir ini( dzikir qolbu ) kita akan selalu tersambung dengan Alloh maka kita akan mengenal asror makhluk-makhluk Alloh, rahasia-rahasia ciptaan Alloh, sehingga tidak ada kecuali semuanya hanya Dia ( Alloh Subhanahu wa Ta’ala ).

Seperti yang disebutkan didalam syair :
“ketahuilah ! segala sesuatu selain Alloh adalah bathil”
karena semua(selain Alloh itu ) tidak ada apa-apanya, karena semua hanya ada Dia saja. Yang kita lihat, Yang kita dengar, Yang kita sentuh, Yang kita rasa, semua diadakan oleh Alloh, semua dari Alloh. Sehingga dengan “Dzikir Khofi” yang tembus dan ditembuskan oleh Alloh oleh Syeikh Mursyid. Alhamdulillah dengannya kita merasa selalu bersama-Nya, dan inilah apabila seorang sudah mencapai hakikat dzikirnya itu.
“Apabila dzikir sudah mancapai hakikat (sudah benar dzikirnya) maka seorang hamba menjadi fana, dzikirnya tidak ada apa-apanya, dzikirnya hanya mengantarkan dia menjadi madzkur maka yang ada hanya madzkur dan sifat madzkur”
Alhamdulillah, kita semua sudah dihantarkan untuk mendapatkan itu, dan tiada lain Al Madzkur adalah Hadirat Alloh Subhanahu wa ta’ala melalui bimbingan Syeikh Mursyid, karena Mursyid adalah sifat-sifat Alloh semua sifat Alloh ada pada Beliau( Guru Mursyid ).
Alhamdulillah, kasih sayang Alloh ada pada kasih sayang Syeikh Mursyid kepada kita, hingga hati kita ditembuskan kepada Alloh untuk selalu bersama Alloh untuk selalu bersama orang yang bersama Alloh, bersama amalan yang selalu kita bisa cinta kepada Alloh, inilah bimbingan doa yang kita baca setiap malamnya sehingga kita cinta kepada Alloh :

اللّٰهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ حُبَّكَ وَحُبَّ مِنْ يُحِبُّكَ وَحُبَّ مَا يُقَرِّبُنِى حُبَّكَ اللّٰهُمَّ اجْعَلْ حُبَّكَ اَحَبَّ إِلَيَّ مِنْ نَفْسِى وَأَهْلِى وَ مِنَ الْمَاءِ الْبَرِدِ
“Allohumma inni as aluka hubbaka wa hubba min yuhibbuka wa hubba maa yaqorribuni hubbaka, Allohummaj’al hubbaka ahabba ilayya min nafsi wa ahli wa minal maa-il baridi”
Artinya : “Yaa Alloh, aku mohon kepada Mu, agar dapat mencintai Mu, mencintai segala yang mendekatkan untuk mencintai Mu, Yaa Alloh, jadikanlah mencintai Mu, lebih aku cintai daripada mencintai diriku, keluargaku, dan mencintai air yang segar”.
Karena Dzikir itu adalah nikmat, ini sesuai dengan yang disabdakan Rosululloh Sholallohu ‘alaihi wa sallam :
الذِّكْرُ نِعْمَةُ مِنَ اللهِ تَعَلَى فَأَدُّوا شُكْرَهَا
Artinya : “Dzikir adalah nikmat yang datangnya dari Alloh, maka tunaikanlah Dzikir tersebut  sebagai bentuk rasa syukur mu kepada Alloh”.
Maka menunaikan dzikir untuk mensyukuri nikmat-Nya, ini sesuai dengan firman Alloh :
“Bersyukurlah kamu kepada Ku, janganlah kamu kufur”.
Kenapa dikaitkan kalimat bersyukur dan juga kalimat janganlah kufur, karena nikmat Alloh itu tidak terbatas , inilah nikmat Alloh yang sangat banyak seperti Lautan Tanpa Tepi, sedangkan syukur kita kepada Alloh yang sangat terbatas. Maka oleh Syeikh Mursyid kita dibimbingkan untuk “Sholat Syukur Nikmat yang tidak terbatas” sehingga sesuai dengan Firman Alloh : “Bersyukurlah kamu kepada Ku, janganlah kamu kufur kepada Ku”.  Jadi jika kita ukur syukur kita ini bagaikan satu tetes air yang ada dilautan, sedangkan nikmat Alloh itu bagaikan air dilautan tanpa tepi ( nikmatnya sangatlah berlimpah ). Jika dibandingkan dengan keseimbangan sangatlah timpang sangat tidak seimbang, antara syukur dan nikmat-Nya. Maka dengan bimbingan Syeikh Mursyid syukur kita terus ditingkatkan, inilah “Sholat Syukur Nikmat Yang Sangat Tidak Terbatas”. Agar kita tidak terbatas syukurnya kita kepada Alloh, baik itu secara lisan secara badan( secara perbuatan ), dan secara qolbu. 
Alhamdulllah, apabila sudah tercapai hal ini, maka maka kita tidak akan kufur nikmat, karena Alloh firmankan dalam Hadit Qudsi :

“Wahai Ibnu Adam, apabila engkau dzikir kepada Ku maka engkau bersyukur kepada KU, apabila engkau lupa kepada Ku maka engkau kufur kepada Ku”.
Inilah kita semua bersyukur yang tak terhingga dapat bertemu dengan Abah Aos, Guru Mursyid kita semua. Maka syukur kita kepada Alloh dengan di bimbingkannya sholat syukur nikmat yang Beliau di Ilhamkan oleh Alloh ketika ada dalam Perjalanan Safari Manaqib di Turki, ( *Turki itu terletak ada di bumi pertengahan antara Asia dan Eropa ). Inilah syukur nikmat kita menjadi ringkasan surat Ibrohim ayat 34 :
وَاٰتٰكُمْ مِّنْ كُلِّ مَا سَأَ لْتُمُوْهُ ، وَإِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَتَ اللهِ لَا تُحْصُوْ هَا اِنَّ اْلاِ نْسَانَ لَظَلُوْمٌ كَفَّارٌ
“dan Dia (Alloh) telah memberikan kepada kalian dari setiap apa yang kalian mohonkan kepada-Nya , Dan jika kalian menghitung nikmat Alloh (maka) tidaklah akan mampu menghitungnya, sesungguhnya manusia itu sangat zholim (pada dirinya) dan sangat ingkat (terhadap nikmat-nikmat Alloh)”.
Agar kita dapat mensyukuri nikmat yang tidak terbatas karena memang nikmat Alloh itu tidak terbatas.
Syukur yang sudah di bimbingkan oleh Syeikh Mursyid,  dengan secara lisan, badan  dan qolbu, seperti halnya juga kita berdzikir kepada Alloh secara lisan, badan  dan qolbu, karena dzikir itu adalah Syukur. 
Syukur secara umum adalah seorang hamba mendaya gunakan nikmat-nikmat yang diberikan oleh Alloh tidak untuk maksiat. Oleh Ulama juga membagikan ada syukur secara lisan, badan  dan qolbu.
 Juga ada syukur dengan karena menerima nikmat ,ada syukur Mun’im( syukur kepada pemberi nikmatnya ).  Jika syukur dengan adanya nikmat tetapi bagaimana syukur dengan katiadaan nikmat.

Ibnu Ajibah didalam kitab Iqodzul Imam menerangkan : Syukur kepada Mun’im ini adalah syukur kepada yang memberi nikmat, ini sesuai dengan yang disabdakan Rosul didalam hadits.
Kita memuji Alloh dalam setiap keadaan disetiap dalam keadaan apapun,  dalam mendapatkan nikmat maupun dalam keadaan mendapat musibah tetap bersyukur.
Syukur kepada Mun’im adalah syukur yang khusus, bersyukur bukan karena sedang mendapatkan nikmat saja.

Ada yang pernah didapati dalam sebuah kisah : seseorang mendatangi Imam Junaid, seseorang itu membawa sedekah yang banyak, saat itu Syeikh Junaid sedang berdzikr bersama murid-muridnnya, lalu seseorang itu mengantarkan sedekahnya kepada Syeikh Junaid, lalu Syeikh Junaid bertanya : “Wahai saudara, apakah engkau memberikan sedekah ini mengharapkan nikmat yang lebih besar lagi dari Alloh ?”, dan seseorang itupun menjawab : “ya..,saya berharap mendapat karunia Alloh yang lebih besar lagi”, Lalu ditanya kembali oleh Imam Junaid : “Apakah persediaan uang mu dirumah itu masih banyak ?”,  seseorang itu kembali menjawab : “Iya, persediaan uangku masih banyak”,  Syeikh Junaid kembali mengatakan : “Jadi kamu bersedekah ini untuk mendapatkan lebih banyak lagi harta mu”, dan Syeikh Junaid lanjut mengatakan : “Kalau begitu bawa kembali sedekah mu ini, karena kamu bersyukurnya bukan karena Alloh, tetapi hanya mencari nikmat yang lebih besar lagi”.
Jadi pemahaman tersebut, ini menegaskan syukur itu bukan kepada nikmatnya tetapi syukur itu kepada yang memberi nikmatnya. Didalam keadaan apapun tetap saja bersyukur, didalam keadaan kaya tetap bersyukur, didalam keadaan susah pun tetap saja bersyukur. Didalam keadaan sehat bersyukur didalam keadaan sakit tetap saja bersyukur, didalam orang memujinya pun tetap bersyukur didalam orang mencelanya pun tetap bersyukur. Karena kita mensyukuri yang mempunyai nikmat. Kita sudah di bimbingkan oleh Syeikh Mursyid itulah syukur yang paling tinggi, syukur yang lisan, badan dan qolbu. 
Inilah yang di Firmankan Oleh Alloh :

“Sedikit sekali dari hamba Ku yang bersyukur”,
Kita dibimbingkan oleh Guru Mursyid kita untuk banyak bersyukur, seperti kita diajarkan untuk sholat syukur nikmat dan dengan sujud syukurnya. Agar kita selalu mensyukuri nikmat itu dari seluruh arah.
اللَّهُمَّ لَكَ سَجَدْتُ وَبِكَ أَمَنْتُ وَلَكَ أَسْلَمْتُ سَجَدَ وَجْهِيَ لِلَّذِى خَلَقَهُ وَ صَوَّرَهُ فَأَحْسَنَ صُورَتَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ فَتَبَارَكَ اللهُ أَحْسَنَ اْلخَا لِقِيْنَ
 Yaa Alloh, hanya kepada Mu kami sujud, kenapa demikian karena banyak makhluk yang tidak sujud kepada Alloh, maka kita memohonkan dan menyakini tidak ada yang di sujudi selain hanya kepada Alloh. 
Hanya kepada Mu kami ber-Iman, karena disebutkan Iman itu ada Iman haq dan ada Iman bathil, maka kita memohon untuk Iman yang haq, inilah iman yang selalu bertambah diatas Iman yang sudah ada yang sudah ditanamkan dengan terus dipupuk dan disiram.
Hanya kepada Mu kami berpasrah, setelah kita belajar dzikir kita sudah tidak lagi berkeluh kesah, sudah dapat menerima apa adanya.
Bersujud kepada Alloh yang menciptakan, dengan memberikan rupa yang baik( indah ). Ini semua kita tidak pernah meminta itu semua Alloh yang memberikannya, karena Alloh menegaskan : “Alloh memberikan dari yang kamu minta dan dari apa yang kamu tidak minta”, jadi banyak rizki dari Alloh yang berlimpah yang kita tidak pernah memintanya. Seperti kita ada hadir dimuka bumi ini kita tidak pernah memintanya, wajah, rambut dan lain sebagainya yang indah itu semua kita tidak pernah memintanya. Ketika kita lahir disediakan susu ibu yang semua itu kita tidak pernah meminta dan semuanya sudah disediakan. Itulah nikmat dari Alloh itu berlimpah dan sangat banyak dan kita harus lebih banyak mensyukuri lebih banyak lagi. 
Alloh yang telah membukakan pendengaran kita, dan membukakan penglihatan kita. Ini yang disebut itu hanya dua rongga tetapi ini mewakili semua rongga. Karena didalam kitab diterangkan ada 12 rongga didalam diri kita(manusia).  Tujuh rongga ada di kepada dan Lima rongga ada di badan.
Rongga Tujuh di kepala adalah : ( dua rongga telinga, dua mata, dua rongga hidung, satu mulut ). Dan Lima rongga di badan adalah : ( Dua puting susu, Satu lubang pusar, Dua lubang depan dan belakang ). 
Inilah rongga yang menjadi sumber dosa, maka jika kita dzikir dengan “Laa illaha Illalloh” maka menutup semua rongga-rongga yang ada 12( dua Belas ) rongga Lathifah zhohir. Ucapan : “Laa”, dengan menutup rongga bagian tengah ( dua lubang depan dan belakang, satu lubang pusar, dan satu mulut ) dan “Illaha” dengan menutup rongga bagian kanan ( satu rongga telinga kanan, satu rongga mata kanan, satu rongga lubang hidung bagian kanan, satu lubang puting susu bagian kanan ), dan “Illalloh” dengan menutup rongga bagian kiri ( satu rongga telinga kiri, satu rongga mata kiri, satu rongga lubang hidung bagian kiri, satu lubang puting susu bagian kiri ). Ini baru menutup rongga yang zhohir.
Maka Qolbu juga dibukakan juga oleh Alloh untuk menerima dzikir. Dari umat Islam yang menerima dzikir hanya sedikit dan kita bersyukur sudah dibukakan qolbunya untuk dapat mengingat Alloh.
Maha Suci Alloh dengan sebaik-baik Yang Menciptakan, dengan secara ciptaan khuluq itu muka kita dan ciptaan secara ruhani adalah qolbu kita ini lah hati kita yang selalu berdzikir kepada Alloh Subhanahu wa ta’ala.

Karunia yang paling besar dari Alloh melalui Pengersa Abah adalah kita diberi alat syukur kepada Alloh. Semoga kita terus bertambah syukur – syukur nya kepada Alloh.
000
(Tabaruk Miftahus Shudur, manaqiban di Pesantren Jagad ‘Arsy pada hari Sabtu, 8/11/2014 ) 
Disampaikan Oleh : KH. Muhammad Sholeh Mukhtar Hujjatul ‘Arifin ra ( Abah Sholeh )
Ditulis oleh : Surachman Abdurrauf Al Hijaz.


000
ALHIJAZdepokbersemi165
Media Informasi & Dakwah Para Pecinta Kesucian Jiwa.
Ikhwan Depok.
Thoriiqoh Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah PP Suryalaya Membangun Peradaban Dunia

Agenda Kegiatan dan Jadwal Manaqib di Kota Depok dan sekitarnya  :

https://depokbersemi165.blogspot.co.id/2015/05/agenda-kegiatan-depokbersemi165.html
Sukai halaman di Facebook DepokBersemi165 :
https://www.facebook.com/AlHijaz-DepokBersemi165-952350131454919
Twit depokbersemi165 : https://twitter.com/depokbersemi165
Info manaqib kota depok (Rauf) Tlp /Sms/Wa  : 0812 888 166 90

Komentar

  1. Kyai Surahman, saya minta tolong di emailkan bacaan "surat setelah alfatiha sholat syukur nikmat tak terbatas dan doa sujud syukur nikmat'a sekalian kyai".
    Terima kasih banyak kyai. Ini pin bb saya jika berkenan di save silahkan kyai 5405C4A0.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Robithoh

Robithoh Robithoh, dapat diartikan hubungan antara yang menghubungi dari yang dihubungi. Seperti hubungan :  antara anak dengan orang tuanya. Antara guru dengan muridnya. Antara mahasiswa dengan dosennya. Antara menantu dengan mertuanya. Antara pedagang eceran dengan agen besarnya. Antara santri dengan kiayinya. Antara saudara dengan saudaranya. Antara teman dengan temannya. Antara rakyat dengan pemimpinnya. Antara bawahan dengan atasannya. Antara upline dengan downline-nya. Antara kita ummat dengan Nabinya. Antara kita hamba dengan Alloh Subhanahu wa ta’ala . Adapun hubungan itu, ada hubungan langsung juga ada hubungan tidak langsung. Adapun Robithoh wajib itu, seperti ummat Islam melaksanakan sholat dengan menghadap kiblat. Kiblat itu penghubung antara orang yang Sholat dengan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala. Kalau tidak menghadap Kiblat, maka sholatnya tidak akan syah. Jadi untuk melakukan yang wajib maka wajib dengan Robithoh tersebut ( menghadap kilat ) . Itulah Sya

Tidak Ada Yang Kebetulan

DI DUNIA INI TIDAK ADA YANG KEBETULAN === Firman Alloh Subhanahu Wa Ta’ala : “ Dan pada Alloh-lah kunci-kunci semua yang ghoib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata ( Lauh Mahfudz )" ( Surat Al-An'am : 59 ). Tiada sesuatu yang kebetulan. Karena Alloh telah menegaskan bahwa tidak ada satu pun yang terlepas dari kudrot, irodat, dan ilmu Alloh. Segalanya yang terjadi bahkan yang akan terjadi telah tercatat di lauh mahfudz. Ayat tsb diatas menegaskan bahwa segalanya ada dibawah kehendak & ilmu Alloh, Dan semuanya sudah tercatat di lauh mahfudz. Sering kita mendengar percakapan sehari-hari yang mengatakan, “ Kebetulan ketemu disini ”, “ Kebetulan ada yang memberi”, “K ebetulan sekali h

Pentingnya Berwasilah

Pentingnya Berwasilah Oleh : Renandhi Wira Fitra, S.H.I. Ikhwan TQN PPS dari Kota Depok. Setiap diri yang memiliki niat dan cita cita untuk sampai(Wushul) kepada Alloh sudah PASTI akan membutuhkan WASILAH ( perantara). Hal ini sebagaimana firman Alloh Swt : “ Hai orang orang yang beriman bertaqwalah kamu kepada Alloh dan carilah wasilah dalam mencapai ketaqwaan itu ....” ( QS. Al-Maidah : 35 ) Dalam ayat tersebut kalimat wabtaghu menggunakan fi’il amar/kata perintah yang menandakan khitab /seruan bagi orang beriman bahwa mencari wasilah itu adalah kewajiban...kenapa wajib ? karena memang manusia membutuhkannya..! Jadi dengan adanya wasilah bagi setiap hamba itu adalah mutlaq suatu KEBUTUHAN, selain berdasarkan dari dalil ayat tersebut juga berdasarkan kepada tabiat manusia yang selalu membutuhkan bantuan dalam medapatkan sesuatu, sehingga menolak adanya wasilah maka itu bertentangan dengan Hukum Alloh dan fitrah manusia itu sendiri. Wasilah adalah perantara yang