Ingatlah kepada-KU,
niscaya Aku Ingat kepada mu
( Tabaruk Kitab Miftahus Shudur )
“Berdzikirlah kamu kepada Ku, pasti Aku akan membalas dzikir mu, dan Bersyukurlah kamu kepada Ku, janganlah kamu sekali-kali kamu kufur kepada Ku”
( Tabaruk Kitab Miftahus Shudur )
“Berdzikirlah kamu kepada Ku, pasti Aku akan membalas dzikir mu, dan Bersyukurlah kamu kepada Ku, janganlah kamu sekali-kali kamu kufur kepada Ku”
Yang Pertama dan yang utama untuk yang sama-sama kita
cintai Guru Mursyid kita “Syeikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul Al Qodiri
An Naqsyabandi Al Muttaqi Al Kamil Mukamil Al Muwaffak Al Mujjadid Al Quthub Qs”.
Semoga kita semua, juga anak cucu kita, keluarga kita semua, sahabat-sahabat
kita semua, orang-orang yang pernah melihat kita, dapat limpahan Barokah dan Karomah
dari Guru Mursyid kita, sehingga dapat mengamalkan Amaliyyah Thoriiqoh Qoodiriyyah
Naqsyabandiyyah Pondok Pesantren Suryalaya dengan Istiqomah.
Dalam kajian tabaruk Miftahus Shudur kali ini, bahwa
Pangersa Abah Anom menerangkan didalam Kitabnya, mengutip Firman Alloh surat Al
Baqoroh 152 :
قَلَ تَعَلَى : فَاذْكُرُوْنِى أَذْكُرْكُمْ
فَإِذَا ذَكَرْتَ رَبَّكَ
كُشِفَ عَنْكَ غِطَاءُ الْغَفْلَةِ فَكُنْتَ ذَاكِرًا مَذْكُوْرًا شَاكِرًا
مَشْكُوْرًا
فِى قَوْلِهِ تَعَالَى
: وَاشْكُرُوْا لِي وَلَا تَكْفٌرُوْنِ
Apabila kita melaksanakan dzikir yang diperintahkan oleh
Alloh :
“Berdzikirlah
kamu kepada Ku, pasti Aku akan membalas dzikir mu, dan Bersyukurlah kamu kepada
Ku, janganlah kamu sekali-kali kamu kufur kepada Ku”.
Maka Abah Anom menerangkan makna ayat ini : “Apabila kamu berdzikir kepada Alloh maka
kamu akan menjadi seorang yang pe-dzikir kepada Alloh dan sekali gus menjadi
orang yang di dzikirkan oleh Alloh, dan apabila kamu bersyukur kepada Alloh maka
kamu akan menjadi orang yang Syakir orang yang ber-Syukur kepada Alloh dan
orang yang di-Syukuri oleh Alloh”.
Dari beberapa kitab-kitab tafsir tentang menafsirkan
tentang dari ayat ini dan inilah tafsir yang sangat dalam.
ذَاكِرًا مَذْكُوْرًا
“Dzakiron madzkuron”
“Dzakiron madzkuron”
Seseorang yang berdzikir kepada Alloh maka dia akan
menjadi orang yang pe-dzikir ( “Dzakiron” ) kepada Alloh lalu langsung
menjadi orang yang di dzikirkan oleh Alloh ( “Madzkuron”).
Inilah firman Alloh surat Al Baqoroh 152 :
فَاذْكُرُوْنِى أَذْكُرْكُمْ
“fadzkurni adzkurkum”
“fadzkurni adzkurkum”
Berdzikirlah kamu pasti Aku akan membalas, inilah orang
berdzikir kepada Alloh langsung Alloh dzikir kepadanya, orang yang ingat kepada
Alloh maka Alloh akan ingat kepada nya.
Dzikir itu sebagaimana yang telah kita ketahui, dzikir
itu ada dzikir lisan( dzikir jahar ) dan ada dzikir qolbu( dzikir khofi ).
Tetapi ulama membagi dzikir itu menjadi tiga, yaitu : Dzikir Lisan, Dzikir
Badan, Dzikir Qolbu.
Dzikir lisan,
yaitu dzikir yang di ucapkan dengan lisan. Seperti dzikir
dengan mengucapkan “Laa illaha illalloh”, dan juga tasbih-tasbih dan
biasa dibaca seperti “Subhanalloh”, “Alhamdulillah”, “Allohu Akbar”,
“Lahaula wala quwata illa billah” atau
dengan membacaa Al Qur’an dan bacaan Sholawat, dan semua bacaan-bacaan
sholat dan sebagainya. Itu semua yang disebut dengan dzikir lisan. Sangat banyak
yang sudah diperintahkan oleh Alloh untuk melaksanakannya dzikir lisan bahkan
menjadi wajib khususnya bacaan-bacaan sholat, dzikir kepada Alloh menjadi rukun
qouli. Juga dzikir yang sudah di bimbingkan oleh Syeikh Mursyid itu menjadi
wajib karena kita sudah ikrar( baiat ) berjanji setia kepada Alloh. Berjanji
kepada diri kita untuk mengamalkannya, maka itu menjadi wajib untuk kita
mengamalkannya karena kita sudah ada ikatan ruhani dengan Syeikh Mursyid.
Dzikir badan,
yaitu dengan perbuatan, dengan melaksanakan segala perintah-perintah Alloh dan tidak
berbuat maksiat kepada Alloh serta menjauhi segala apa yang dilarang oleh
Alloh. Termasuk sholat yang dilakukan oleh badan kita itu termasuk Dzikir.
Alloh berfirman didalam surat az zumar : “Apabila dzikir ini dipanggilkan
oleh Alloh maka bergegaslah untuk melaksankannya”. Inilah dzikir dengan
badannya, apapun yang kita lakukan maka selagi itu perintah Alloh tidak
melanggar larangan Alloh itu termasuk dalam dzikir, perbuatan taat itu adalah
dzikir kepada Alloh.
Dzikir qolbu,
dzikir qolbu yang paling khusus yang tidak didapati di tempat-tempat yang lain dan
yang ini hanya didapati nya di TQN Suryalaya (yaitu Dzikir Khofi).
Tetapi ulama ada yang membagi dzikir qolbu itu, yaitu mempelajari tentang
dalil-dalil tentang dzat Alloh, tentang sifat-sifat Alloh, itu juga termasuk
dzikir qolbu, sebab itu semua di pelajari oleh qolbunya dan diyakini dengan
qolbunya. Mempelajari dalil-dalil untuk memahami perintah Alloh, memahami
tentang janji-janji Alloh, tentang larangan-larangan Alloh ini semua juga dipelajari
dengan qolbu, dan difahami dengan qolbu sehingga keyakinan itu ada dalam diri
kita.
Yang paling pokok “Dzikir Qolbu” itu, adalah dzikir yang ditanamkan oleh Syeikh
Mursyid sehingga kita selalu tersambung dengan Alloh dan selalu bersama Alloh.
Alhamdulillah, dengan dzikir ini( dzikir qolbu ) kita akan selalu
tersambung dengan Alloh maka kita akan mengenal asror makhluk-makhluk Alloh,
rahasia-rahasia ciptaan Alloh, sehingga tidak ada kecuali semuanya hanya Dia ( Alloh
Subhanahu wa Ta’ala ).
Seperti yang disebutkan didalam syair :
“ketahuilah ! segala
sesuatu selain Alloh adalah bathil”
karena semua(selain Alloh itu ) tidak ada apa-apanya,
karena semua hanya ada Dia saja. Yang kita lihat, Yang kita dengar, Yang kita
sentuh, Yang kita rasa, semua diadakan oleh Alloh, semua dari Alloh. Sehingga
dengan “Dzikir Khofi” yang tembus dan ditembuskan oleh Alloh oleh Syeikh
Mursyid. Alhamdulillah dengannya kita merasa selalu bersama-Nya, dan
inilah apabila seorang sudah mencapai hakikat dzikirnya itu.
“Apabila dzikir
sudah mancapai hakikat (sudah benar dzikirnya) maka seorang hamba menjadi fana,
dzikirnya tidak ada apa-apanya, dzikirnya hanya mengantarkan dia menjadi
madzkur maka yang ada hanya madzkur dan sifat madzkur”
Alhamdulillah, kita semua sudah dihantarkan
untuk mendapatkan itu, dan tiada lain Al Madzkur adalah Hadirat Alloh Subhanahu
wa ta’ala melalui bimbingan Syeikh Mursyid, karena Mursyid adalah
sifat-sifat Alloh semua sifat Alloh ada pada Beliau( Guru Mursyid ).
Alhamdulillah, kasih sayang Alloh ada pada kasih sayang Syeikh Mursyid
kepada kita, hingga hati kita ditembuskan kepada Alloh untuk selalu bersama
Alloh untuk selalu bersama orang yang bersama Alloh, bersama amalan yang selalu
kita bisa cinta kepada Alloh, inilah bimbingan doa yang kita baca setiap
malamnya sehingga kita cinta kepada Alloh :
اللّٰهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ حُبَّكَ وَحُبَّ مِنْ يُحِبُّكَ
وَحُبَّ مَا يُقَرِّبُنِى حُبَّكَ اللّٰهُمَّ اجْعَلْ حُبَّكَ اَحَبَّ إِلَيَّ مِنْ
نَفْسِى وَأَهْلِى وَ مِنَ الْمَاءِ الْبَرِدِ
“Allohumma inni as aluka hubbaka wa hubba min yuhibbuka wa hubba
maa yaqorribuni hubbaka, Allohummaj’al hubbaka ahabba ilayya min nafsi wa ahli
wa minal maa-il baridi”
Artinya : “Yaa
Alloh, aku mohon kepada Mu, agar dapat mencintai Mu, mencintai segala yang
mendekatkan untuk mencintai Mu, Yaa Alloh, jadikanlah mencintai Mu, lebih aku
cintai daripada mencintai diriku, keluargaku, dan mencintai air yang segar”.
Karena Dzikir itu adalah nikmat, ini sesuai dengan yang
disabdakan Rosululloh Sholallohu ‘alaihi wa sallam :
الذِّكْرُ نِعْمَةُ مِنَ اللهِ تَعَلَى فَأَدُّوا شُكْرَهَا
Artinya : “Dzikir
adalah nikmat yang datangnya dari Alloh, maka tunaikanlah Dzikir tersebut sebagai bentuk rasa syukur mu kepada Alloh”.
Maka menunaikan dzikir untuk mensyukuri nikmat-Nya, ini
sesuai dengan firman Alloh :
“Bersyukurlah
kamu kepada Ku, janganlah kamu kufur”.
Kenapa dikaitkan kalimat bersyukur dan juga kalimat
janganlah kufur, karena nikmat Alloh itu tidak terbatas , inilah nikmat Alloh yang
sangat banyak seperti Lautan Tanpa Tepi, sedangkan syukur kita kepada Alloh yang
sangat terbatas. Maka oleh Syeikh Mursyid kita dibimbingkan untuk “Sholat
Syukur Nikmat yang tidak terbatas” sehingga sesuai dengan Firman Alloh : “Bersyukurlah
kamu kepada Ku, janganlah kamu kufur kepada Ku”. Jadi jika kita ukur syukur kita ini bagaikan
satu tetes air yang ada dilautan, sedangkan nikmat Alloh itu bagaikan air
dilautan tanpa tepi ( nikmatnya sangatlah berlimpah ). Jika dibandingkan dengan
keseimbangan sangatlah timpang sangat tidak seimbang, antara syukur dan
nikmat-Nya. Maka dengan bimbingan Syeikh Mursyid syukur kita terus ditingkatkan,
inilah “Sholat Syukur Nikmat Yang Sangat Tidak Terbatas”. Agar kita tidak
terbatas syukurnya kita kepada Alloh, baik itu secara lisan secara badan( secara
perbuatan ), dan secara qolbu.
Alhamdulllah, apabila sudah tercapai hal ini, maka maka kita tidak akan
kufur nikmat, karena Alloh firmankan dalam Hadit Qudsi :
“Wahai Ibnu
Adam, apabila engkau dzikir kepada Ku maka engkau bersyukur kepada KU, apabila
engkau lupa kepada Ku maka engkau kufur kepada Ku”.
Inilah kita semua bersyukur yang tak terhingga dapat
bertemu dengan Abah Aos, Guru Mursyid kita semua. Maka syukur kita kepada Alloh
dengan di bimbingkannya sholat syukur nikmat yang Beliau di Ilhamkan oleh Alloh
ketika ada dalam Perjalanan Safari Manaqib di Turki, ( *Turki itu terletak ada
di bumi pertengahan antara Asia dan Eropa ). Inilah syukur nikmat kita
menjadi ringkasan surat Ibrohim ayat 34 :
وَاٰتٰكُمْ مِّنْ كُلِّ مَا سَأَ لْتُمُوْهُ ، وَإِنْ
تَعُدُّوْا نِعْمَتَ اللهِ لَا تُحْصُوْ هَا اِنَّ اْلاِ نْسَانَ لَظَلُوْمٌ
كَفَّارٌ
“dan Dia (Alloh) telah memberikan kepada
kalian dari setiap apa yang kalian mohonkan kepada-Nya , Dan jika kalian
menghitung nikmat Alloh (maka) tidaklah akan mampu menghitungnya, sesungguhnya
manusia itu sangat zholim (pada dirinya) dan sangat ingkat (terhadap
nikmat-nikmat Alloh)”.
Agar kita dapat mensyukuri nikmat yang tidak terbatas
karena memang nikmat Alloh itu tidak terbatas.
Syukur yang sudah di bimbingkan oleh Syeikh Mursyid, dengan secara lisan, badan dan qolbu, seperti halnya juga kita berdzikir
kepada Alloh secara lisan, badan dan qolbu,
karena dzikir itu adalah Syukur.
Syukur secara umum adalah seorang hamba mendaya gunakan nikmat-nikmat yang
diberikan oleh Alloh tidak untuk maksiat. Oleh Ulama juga membagikan ada syukur
secara lisan, badan dan qolbu.
Juga ada syukur dengan karena menerima nikmat
,ada syukur Mun’im( syukur kepada pemberi nikmatnya ). Jika syukur dengan adanya nikmat tetapi
bagaimana syukur dengan katiadaan nikmat.
Ibnu Ajibah didalam kitab Iqodzul Imam menerangkan : Syukur
kepada Mun’im ini adalah syukur kepada yang memberi nikmat, ini sesuai dengan
yang disabdakan Rosul didalam hadits.
Kita memuji Alloh dalam setiap keadaan disetiap dalam
keadaan apapun, dalam mendapatkan nikmat
maupun dalam keadaan mendapat musibah tetap bersyukur.
Syukur kepada Mun’im adalah syukur yang khusus, bersyukur bukan karena
sedang mendapatkan nikmat saja.
Ada yang pernah didapati dalam sebuah kisah : seseorang
mendatangi Imam Junaid, seseorang itu membawa sedekah yang banyak, saat itu Syeikh
Junaid sedang berdzikr bersama murid-muridnnya, lalu seseorang itu mengantarkan
sedekahnya kepada Syeikh Junaid, lalu Syeikh Junaid bertanya : “Wahai
saudara, apakah engkau memberikan sedekah ini mengharapkan nikmat yang lebih
besar lagi dari Alloh ?”, dan seseorang itupun menjawab : “ya..,saya
berharap mendapat karunia Alloh yang lebih besar lagi”, Lalu ditanya
kembali oleh Imam Junaid : “Apakah persediaan uang mu dirumah itu masih
banyak ?”, seseorang itu kembali
menjawab : “Iya, persediaan uangku masih banyak”, Syeikh Junaid kembali mengatakan : “Jadi
kamu bersedekah ini untuk mendapatkan lebih banyak lagi harta mu”, dan
Syeikh Junaid lanjut mengatakan : “Kalau begitu bawa kembali sedekah mu ini,
karena kamu bersyukurnya bukan karena Alloh, tetapi hanya mencari nikmat yang
lebih besar lagi”.
Jadi pemahaman tersebut, ini menegaskan syukur itu bukan
kepada nikmatnya tetapi syukur itu kepada yang memberi nikmatnya. Didalam
keadaan apapun tetap saja bersyukur, didalam keadaan kaya tetap bersyukur,
didalam keadaan susah pun tetap saja bersyukur. Didalam keadaan sehat bersyukur
didalam keadaan sakit tetap saja bersyukur, didalam orang memujinya pun tetap
bersyukur didalam orang mencelanya pun tetap bersyukur. Karena kita mensyukuri
yang mempunyai nikmat. Kita sudah di bimbingkan oleh Syeikh Mursyid itulah syukur
yang paling tinggi, syukur yang lisan, badan dan qolbu.
Inilah yang di Firmankan Oleh Alloh :
“Sedikit sekali
dari hamba Ku yang bersyukur”,
Kita dibimbingkan oleh Guru Mursyid kita untuk banyak
bersyukur, seperti kita diajarkan untuk sholat syukur nikmat dan dengan sujud
syukurnya. Agar kita selalu mensyukuri nikmat itu dari seluruh arah.
اللَّهُمَّ لَكَ سَجَدْتُ وَبِكَ أَمَنْتُ وَلَكَ أَسْلَمْتُ
سَجَدَ وَجْهِيَ لِلَّذِى خَلَقَهُ وَ صَوَّرَهُ فَأَحْسَنَ صُورَتَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ
وَبَصَرَهُ فَتَبَارَكَ اللهُ أَحْسَنَ اْلخَا لِقِيْنَ
Yaa Alloh, hanya kepada Mu kami sujud,
kenapa demikian karena banyak makhluk yang tidak sujud kepada Alloh, maka kita
memohonkan dan menyakini tidak ada yang di sujudi selain hanya kepada Alloh.
Hanya kepada Mu kami ber-Iman, karena disebutkan Iman itu ada Iman haq dan
ada Iman bathil, maka kita memohon untuk Iman yang haq, inilah iman yang selalu
bertambah diatas Iman yang sudah ada yang sudah ditanamkan dengan terus dipupuk
dan disiram.
Hanya kepada Mu kami berpasrah, setelah kita belajar dzikir kita sudah tidak
lagi berkeluh kesah, sudah dapat menerima apa adanya.
Bersujud kepada Alloh yang menciptakan, dengan memberikan rupa yang baik( indah
). Ini semua kita tidak pernah meminta itu semua Alloh yang memberikannya,
karena Alloh menegaskan : “Alloh memberikan dari yang kamu minta dan dari
apa yang kamu tidak minta”, jadi banyak rizki dari Alloh yang berlimpah yang
kita tidak pernah memintanya. Seperti kita ada hadir dimuka bumi ini kita tidak
pernah memintanya, wajah, rambut dan lain sebagainya yang indah itu semua kita
tidak pernah memintanya. Ketika kita lahir disediakan susu ibu yang semua itu
kita tidak pernah meminta dan semuanya sudah disediakan. Itulah nikmat dari
Alloh itu berlimpah dan sangat banyak dan kita harus lebih banyak mensyukuri
lebih banyak lagi.
Alloh yang telah membukakan pendengaran kita, dan membukakan penglihatan
kita. Ini yang disebut itu hanya dua rongga tetapi ini mewakili semua rongga. Karena
didalam kitab diterangkan ada 12 rongga didalam diri kita(manusia). Tujuh rongga ada di kepada dan Lima
rongga ada di badan.
Rongga Tujuh di kepala adalah : ( dua rongga telinga, dua
mata, dua rongga hidung, satu mulut ). Dan Lima rongga di
badan adalah : ( Dua puting susu, Satu lubang pusar, Dua
lubang depan dan belakang ).
Inilah rongga yang menjadi sumber dosa, maka jika kita dzikir dengan “Laa
illaha Illalloh” maka menutup semua rongga-rongga yang ada 12( dua Belas
) rongga Lathifah zhohir. Ucapan : “Laa”, dengan menutup
rongga bagian tengah ( dua lubang depan dan belakang, satu lubang
pusar, dan satu mulut ) dan “Illaha” dengan menutup rongga
bagian kanan ( satu rongga telinga kanan, satu rongga mata kanan,
satu rongga lubang hidung bagian kanan, satu lubang puting susu
bagian kanan ), dan “Illalloh” dengan menutup rongga bagian kiri
( satu rongga telinga kiri, satu rongga mata kiri, satu
rongga lubang hidung bagian kiri, satu lubang puting susu bagian kiri ).
Ini baru menutup rongga yang zhohir.
Maka Qolbu juga dibukakan juga oleh Alloh untuk menerima dzikir. Dari umat
Islam yang menerima dzikir hanya sedikit dan kita bersyukur sudah dibukakan
qolbunya untuk dapat mengingat Alloh.
Maha Suci Alloh dengan sebaik-baik Yang Menciptakan, dengan secara ciptaan
khuluq itu muka kita dan ciptaan secara ruhani adalah qolbu kita ini lah hati
kita yang selalu berdzikir kepada Alloh Subhanahu wa ta’ala.
Karunia yang paling besar dari Alloh melalui Pengersa
Abah adalah kita diberi alat syukur kepada Alloh. Semoga kita terus bertambah
syukur – syukur nya kepada Alloh.
000
(Tabaruk Miftahus Shudur, manaqiban di Pesantren Jagad
‘Arsy pada hari Sabtu, 8/11/2014 )
Disampaikan Oleh : KH. Muhammad Sholeh Mukhtar Hujjatul ‘Arifin ra ( Abah
Sholeh )
Ditulis oleh : Surachman Abdurrauf Al Hijaz.
000
ALHIJAZdepokbersemi165
Media Informasi & Dakwah Para Pecinta Kesucian Jiwa.
ALHIJAZdepokbersemi165
Media Informasi & Dakwah Para Pecinta Kesucian Jiwa.
Ikhwan Depok.
Thoriiqoh Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah PP Suryalaya Membangun Peradaban Dunia
Agenda Kegiatan dan Jadwal Manaqib di Kota Depok dan sekitarnya :
https://depokbersemi165.blogspot.co.id/2015/05/agenda-kegiatan-depokbersemi165.html
Thoriiqoh Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah PP Suryalaya Membangun Peradaban Dunia
Agenda Kegiatan dan Jadwal Manaqib di Kota Depok dan sekitarnya :
https://depokbersemi165.blogspot.co.id/2015/05/agenda-kegiatan-depokbersemi165.html
Sukai
halaman di Facebook DepokBersemi165 :
https://www.facebook.com/AlHijaz-DepokBersemi165-952350131454919
https://www.facebook.com/AlHijaz-DepokBersemi165-952350131454919
Twit depokbersemi165 : https://twitter.com/depokbersemi165
Info manaqib kota depok (Rauf) Tlp /Sms/Wa : 0812 888 166 90
Info manaqib kota depok (Rauf) Tlp /Sms/Wa : 0812 888 166 90
Kyai Surahman, saya minta tolong di emailkan bacaan "surat setelah alfatiha sholat syukur nikmat tak terbatas dan doa sujud syukur nikmat'a sekalian kyai".
BalasHapusTerima kasih banyak kyai. Ini pin bb saya jika berkenan di save silahkan kyai 5405C4A0.