Langsung ke konten utama

Kemerdekaan Yang Sesungguhnya



Kemerdekaan Yang Sesungguhnya
Kita bersyukur seluas langit bumi, dalam rangka mensyukuri kemerdekaan Indonesia yang ke-70. Semoga dihari kemerdekaan ini kita menjadi insan-insan yang merdeka, yaitu merdeka lahir dan bathin, merdeka dunia dan akhirat. Kemerdekaan yang sesungguhnya kita merdeka dari penjajahan syetan dan belenggu hawa nafsu.
Alhamdulillah sudah 70 tahun kita merdeka tentunya kemerdekaan yang sekarang kita rasakan ini merupakan Rohmat dan Karunia Alloh Subhanahu wa ta’ala, serta didirikan diatas perjuangan para pahlawan terdahulu. Didirikan kemerdekaan ini dengan bercucuran keringat, air mata, darah dan nyawa para pejuang pendahulu kita. Maka jangan sia-sia kan pengorbanan mereka, karena kemerdekaan yang kita raih tidak kita dapat begitu saja, bukan hadiah cuma-cuma dari belanda, bukan kado dari jepang, tidak turun begitu saja, bukan seperti turunnya embun di pagi hari, tidak sulap abrak kadabrak yang terjadi begitu saja.
Kemerdekaan ini adalah perjuangan para pendahulu kita. Makanya kita isi kemerdekaan ini dengan hal-hal yang positif kita tingkatkan kwalitas keimanan kita. Kita isi kemerdekaan ini meningkatkan kwalitas ilmu serta wawasan kita. Jangan sampai kita hidup di negri yang merdeka tetapi kebodohan dan kemiskinan dimana-mana. Kita hidup di negri yang indah tetapi jangan sampai hati selalu gelisah. Kita hidup di negri yang subur makmur tetapi jangan sampai anak-anak Indonesia mengalami kekurangan gizi dimana-mana.
Maka dengan begitu tingkatkan lagi ke-sholehan kita, tingkatkan lagi amaliah ibadah kita, tingkatkan lagi kesabaran kita, tingkatkan lagi ke-ikhlasan kita, kita tingkatkan ruhul jihad, semangat juang kita. Kita tingkatkan sikap kemandirian kita, tumbuhkan sikap optimistis yaitu senantiasa dapat melihat kesempatan dalam kesulitan, bukan sebaliknya sikap pesimis yang selalu melihat kesulitan disetiap kesempatan, padahal kesempatan terbuka lebar tetapi jika sikap pesimis itu tidak akan pernah maju-maju, maka tetaplah kita bersikap optimis. Kita tingkatkan ukuwah persatuan dan kesatuan diantara kita umat muslimin. Kita isi kemerdekaan ini dengan mempersembahkan yang terbaik bagi nusa bangsa dan agama.
Dengan begitu tentunya yang harus kita merdekakan adalah pada diri kita sendiri, kita harus merdeka dari penjajahan syetan dan belenggu hawa nafsu.
Relefansinya dengan Tabaruk Kitab Miftahus Shudur karya monumental Guru Agung kita Mursyid Thoriqoh Qodiriyyah Naqsyabandiyyah Mahad Suryalaya Silsilah ke.37 yaitu Syeikh Ahmad Shohibul Wafa Tajul’Arifin Ra Qs.
“Memerdekakan diri kita dari penjajahan Syetan dan belenggu hawa nafsu. Karena syetan itu senantiasa menggoda manusia untuk menjerumuskan manusia dan hawa nafsu yang banyak memerintahkan kepada keburukan”.
فَجِهَادُ الْكُفَّارِلَهُ نِهَايَةٌ وَفَنَاءٌ، وَجِهَادُ الشَّيْطَانِ وَالنَّفْسِ لَاغَايَةَ لَهُ وَلَامُنْتَهَى
Jihad berperang melawan penjajahan syetan dan belenggu hawa nafsu itu tidak mengenal akhir.
Alloh Swt, berfirman :
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَاْتِيَكَ الْيَقِيْنُ
“Dan Sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini” (QS. Al Hijr : 99)
Yang dimaksud dengan “Al Yakin”(yang diyakini) dalam ayat tersebut, adalah mati hingga berjumpa dengan Alloh Swt. Perjuangan yang terus menerus dengan tiada henti hingga sampai kemerdekaannya yaitu dapat berjumpa dengan Alloh Swt.
Ketika baru kembali dari perang Tabuk, Nabi Muhammad Saw, bersabda :
رَجَعْنَا مِنَ الْجِهَادِ الْأَصْغَرِ إِلَى الْجِهَادِ الْأَكْبَرْ
Kita baru saja kembali dari Jihad kecil menuju Jihad besar
Yang dimaksud dengan “Jihad Akbar” adalah perang melawan penjajahan syetan serta bujukan hawa nafsu yang mengajak kepada keburukan. Karena perang yang semacam ini perang yang berkesinambungan dengan secara terus menerus dengan tiada henti dan sangat berlangsung lama, serta teramat berbahaya, hingga dikhawatirkan kita mengalami kekalahan hingga terjebak dalam Su ul Khotimah (dalam akhir hidup yang buruk).
SYETAN SELALU MENGHALANGI MANUSIA DARI JALAN YANG LURUS DAN MENDAPATI MEREKA TIDAK BERSYUKUR.
Sebagaimana dikutip didalam Al Qur’an : Surat Al ‘Arof ayat 17 : ketika Syetan mengatakan :
لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيْمَ، ثُمَّ لَاتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيْهِمْ وَمِنْخَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَاءَلِهِمْ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرِهِمْ شَاكِرِيْنَ
“saya akan mendatangi mereka(manusia) (untuk menjerumuskan manusia menghalangi dari jalan Mu yang lurus) akan datang dari muka(depan) dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur”
Pantas saja Alloh Subhanahu wa ta’ala firmankan didalam Al Qur’an :
وَلٰكِنَّ أَكْثَرَالنَّاسِ لَايَشْكُرُوْنَ
“dan kebanyakkan dari hamba-hamba Ku yang tidak bersyukur”. (QS. Az Zumar : 243).
Ini adalah peringatan dari Alloh Subhanahu wa ta’ala, dari kebanyakkan manusia tertipu sehingga sulit bersyukur kepada Alloh. Bukan kah Alloh yang telah menciptakan kita, bukankah Alloh yang telah mengurus kita, Alloh lah yang telah mengatur kehidupan kita, dan Alloh juga lah yang telah memberikan berbagai nikmat-nikmat dan karunia kepada kita semua, tetapi mengapa manusia sulit bersyukur. Sungguh celaka lah manusia yang kufur dan sulit bersyukur kepada Alloh.
Firman Alloh Swt :
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Dan (ingatlah juga), tatkala Rabbmu memberi peringatan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih(Qs. Ibrohim: 7).
Didalam surat Ar Rohman ada satu ayat yang diulang-ulang sampai 31 kali pengulangan : “Maka nikmat Tuhan mana yang engkau dustakan?”
Ini membuktikan indikasi yang jelas dan nyata banyak manusia yang tidak bersyukur kepada Alloh Swt, tidak menggunakan nikmat pemberian dari Alloh sesuai dengan kehendak-Nya. Banyak sekali nikmat-nikmat pemberian dari Alloh maka pergunakanlah nikmat-nikmat itu untuk bersyukur kepada-Nya, sesuai dengan perintah-Nya dan sesuai dengan kehendak-Nya. Maka akrablah dengan Al Qur’an, telinga yang terjaga, lisan yang selalu basah dengan dzikrulloh, tangan yang gemar ber-shodaqoh, perut yang terjaga dari memakan makanan yang haram, kaki dilangkahkan ketempat yang di-Ridloi-Nya.
Hati yang selalu di isi dengan Dzikrulloh, itulah hakikat Syukur yang sebenarnya.
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ
Ingatlah(berdzikirlah) kepada-Ku, Aku juga akan ingat kepada kalian. Dan bersyukurlah kepada-Ku, janganlah kalian kufur.” (Qs. Al Baqoroh: 152).
LUPA KEPADA ALLOH MENGGIRING KEPADA KEMAKSIATAN.
Hendaklah setiap mukmin selalu berhati-hati dari segala godaan syetan yang selalu menghang-halangi untuk berdzikir kepada Alloh. Dengan rayuannya syetan menguasai manusia hingga menjadikannya lupa kepada Alloh.
Firman Alloh Swt :
“Syetan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa kepada Alloh, mereka itu golongan yang merugi (QS. Al Munafiqun : 9)
Didalam kitab Miftahus Shudur dijelaskan : “handaklah setiap mukmin menjauhi sikap lalai (lupa kepada Alloh), karena sikap lalai (lupa kepada Alloh) mengajak serta menggiring kepada maksiat kepada Alloh Swt, sedangkan dzikir kepada Alloh dapat membantu meninggalkan maksiat.
Maka Bentengi diri kamu dari godaan syetan yang datang dari depan, belakang, kanan dan kiri dengan Dzikir ucapan Laa ilaha illalloh.
Alloh Swt berfirman : “Sesungguhnya orang yang bertaqwa, bila ditimpa was-was dari syetan, maka ingatlah kepada Alloh (dzikrulloh)...” (QS. Al Arof : 7).
Bentengi dirimu dari godaan syetan, karena Nabi Muhammad Saw, bersabda :
ذِكْرِ اللهِ حِصْنٌ مِنَ الشَّيْطَانِ
Dzikir kepada Alloh membentengi dari godaan syetan
Alat yang paling utama yang digunakan untuk memerangi syetan dan menolak segala godaannya adalah kalimat Ikhlas dan Dzikir seorang hamba kepada Tuhannya.
Sebagai mana Firman Alloh Swt didalam hadits qudsi : “Laa ilaha illalloh, adalah Benteng Ku (untuk hamba Ku), siapa yang memasukinya Benteng Ku, maka akan selamat dari azab Ku”.
 “Buatlah syetan merana dengan ikhlas berdzikir Laa ilaha illalloh, karena syetan merana dengan dzikir tersebut, sebagaimana seseorang diantaramu membuat keledai menderita dengan memberi beban berlebih kepunggungnnya”
BAGAIMANA MEMBENTENGI DIRI DENGAN DZIKIR KALIMAT LAA ILAHA ILLALLOH ?
Inilah pentingnya peranan Syeikh Mursyid serta pentingnya kita ber-Thoriqoh karena dengan Thoriqoh mempunyai methode serta cara untuk membentengi diri dari godaan syetan yang datang dari depan, belakang, kanan dan kiri. Serta tidak termasuk orang-orang yang kufur tetapi dimasukkan orang yang bersyukur.
Begitu pentingnya peranan Syeikh Mursyid, yang akan memberikan jawaban, yang menjadi pertanyaan besar “Kenapa kita sebagai manusia sulit sekali bersyukur kepada Alloh ?”,  itu karena kita sedang digoda oleh syetan, dan syetan yang selalu menghalang-halangi kita untuk berdzikir kepada Alloh, syetan yang selalu menguasai manusia hingga lupa kepada Alloh, karena lupa kepada Alloh lah yang menggiring manusia untuk berbuat maksiat kepada Alloh”.
Inilah jawabannya seperti didalam Tanbih wasiat dari Syeikh Abdulloh Mubarok bin Nur Muhammad Ra : “Pun pula tempat orang bertanya” dan Mursyid lah tempat orang bertanya. Dan kita bertanya kepada Syeikh Mursyid bagaimana solusinya dan Syeikh Mursyid memberi bimbingan dengan dzikir dengan mentalqinkan kalimat Laa ilaha illalloh, dengan menarik kalimat ‘Laa’ dari tengah-tengah dada karena ditengah dada ada lathifah Akhfa agar terisi dan naik ke dagu, bibir, kehidung, ke alis dan diantara dua alis ada lathifah nafsi dan sampai lathifah Qolab diatas  ubun-ubun hingga terisi. Dengan bimbingan Mursyid titik halus didalam diri kita akan terisi dan inilah untuk membentengi diri dari godaan syetan dari depan dan belakang. Lalu mengucap ‘Ilaha’ ditarik didada sebelah kanan dengan menembus lathifah khofi dan lathifah ruhi dan itu untuk menutup pintu syetan yang datang dari sebelah kanan. Kemudian mengucap ‘Illalloh’ dihujamkan didada bagian kiri dengan menembus dua lathifah, yaitu lathifah sirri dan lathifah qolbi itu untuk menutup pintu syetan yang datang dari sebelah kiri.
Inilah jalan yang paling dekat, jalan yang paling mudah dan jalan yang paling utama untuk dekat kepada Alloh Subhanahu wa ta’ala. Sebagaimana Sayyidina Ali Kw menanyakan pertanyaan cerdas kepada Rosul Saw : “Bagaimana aku bisa sampai kepada Alloh terhubung dengan Alloh merasakan kehadiran Alloh mampu merasakan keagungan Alloh mampu merasakan pengawasan Alloh merasa ditatap oleh Alloh merasakan dekat dengan Alloh”.
Rosul bersabda kepada Sayyidina Ali Kw: “Jika engkau ingin kembali kepada Alloh jalan yang paling dekat, paling mudah dan paling utama maka wajib bagi engkau melanggengkan dzikrulloh” dan Sayyidina Ali Kw menanyakan kepada Rosul Saw : “Bagimanakah aku berdzikir ya Rosul?” Rosul menjawab : “pejamkan kedua matamu, lalu Rosul mentalqinkan kalimat thoyyibah “Laa Ilaha Illalloh” tiga kali.
Inilah alat yang efektif untuk menahan godaan syetan yang menggoda dari depan belakang, kanan dan kiri. Maka kita harus seharus-harusnya, musti semusti-mustinya, wajib sewajib-wajibnya kita untuk mempunyai Syeikh Mursyid. Itulah orang-orang yang bersyukur dan semoga kita termasuk orang-orang yang bersyukur.
Dengan Syeikh Mursyid kita diberikan Talqin Dzikir dan itu tidak sebatas di lisan saja. Karena kalau Laa ilaha illalloh hanya sebatas dilisan saja anak kecil juga bisa, non musim juga bisa, burung beo juga bisa. Inilah pentingnya talqin dzikir kalimat Laa ilaha illalloh tidak sebatas diucapkan oleh lisan tetapi disimpan didalam ruh kita. Ruh kita ini hanya mengontrak dijasad ini jangan sampai jika sudah batas waktu habis kontrakannya tidak mau pulang hingga di eksekusi paksa oleh malakul maut. Jika Ruh ini jika sudah habis waktunya Malakul Maut menjemput, Malakul Izroil memanggil, ajal datang tetapi disuruh pulang tidak mau pulang karena kebingungan tidak tahu arah pulang.
Ketika Ruh itu masih bersatu dengan jasad tidak mau Talqin Dzikir. Tidak mau kembali kepada Alloh, tidak diisi dengan Laa ilaha Illalloh, tidak kembali kepada Laa ilaha illalloh. Pertanyaannya mau kemana Ruh itu ? Dan ruh itu akan kemana pergi ?, ketimur kebarat keutara keselatan terbang bahkan terjun kelaut dan tidak ada tempat kembali.
“dan hanya kepada Tuhan mu lah tempat kembali”
itulah gunanya Talqin Dzikir supaya ruh tidak tersesat yaitu belajar pulang dari sekarang. Yaitu pulang kepada Laa ilaha illalloh, terbawa kepada Laa ilaha illalloh, masuk kedalam Laa ilaha illalloh, bersama dengan Laa ilaha illalloh, bergabung dengan Laa ilaha illalloh, dan itu tidak dapat dipisahkan lagi sudah melekat kuat, itu ibarat gula dengan manisnya, ibarat garam dengan asinnya. Itulah pentingnya Talqin Dzikir, Talqin Dzikir yang diterima dari Mursyid Kamil Mukamil. Kalau kita ber-Thoriqoh dengan tanpa Syeikh Mursyid bagaimana jadinya, seperti naik mobil dengan tiada supirnya, seperti naik pesawat tiada pilotnya, naik kereta tiada masinisnya, naik delman tiada kusirnya. Jika ber-Thoriqoh dengan tanpa Syeikh Mursyid itu akan tersesat, dan inilah pentingnya kita mempunyai Syeikh Mursyid yang sebagai pembimbing ruhani.
Jangankan kepada kita sekelas ulama-ulama besar pun mereka berusaha semaksimal mungkin berusaha sekuat tenaga melakukan perjalanan spiritual ingin kembali kepada Alloh Subhanahu wa ta’ala. Tetapi jika melakukan perjalanan spiritual tanpa bimbingan Syeikh Mursyid akan mandeg (jalan ditempat), dan itu tidak akan bisa-bisa, tidak akan pernah sampai. Dalam perjalanan spiritual itu membutuhkan Syeikh Mursyid dan itu sudah jelas lugas dan tegas tertulis didalam Al Qur’an :
“Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Alloh maka dialah yang mendapatkan petunjuk dan Barangsiapa yang disesatkan-Nya, maka tidak akan mendapatkan seorang penolong( Syeikh Mursyid) yang dapat memberi petunjuk kepadanya”  (QS. Al Kahfi : 17)
Jadi kalau kita tidak ingin sesat kita harus mempunyai Syeikh Mursyid. Terserah orang lain menilai apa, terserah orang lain mau bilang apa, terserah orang lain mau komentar apa. Walaupun adanya fenomena atau apapun istilahnya itu terserah, yang penting kita harus yakin dengan seyakin-yakinnya bahwa mempunyai Syeikh Muryid itu suatu keharusan. Jangankan satu tahun atau dua tahun lamanya walau sedetikpun jangan biarkan, jangan biarkan kita tidak mempunyai Pembimbing Ruhani karena satu detik yang kita lalui jika tidak mempunyai Syeikh Mursyid, ketika ruh kita dicabut kita tidak dapat kembali kepada Alloh Subhanahu wa ta’ala  karena tidak ada yang membimbingnya.
Kita yakin dengan seyakin-yakinnya setelah Abah Anom berpulang ada penerus dari Abah Anom itu adalah Wali Mursyid kita yang ada ditengah-tengah kita yaitu “Asy Syekh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul Al Qodiri An Naqsyabandi Alkamil Mukamil Qs”. Karena kalau berkurang satu saja Wali Alloh dan tidak ada penggantinya atau penerusnya, maka langit tidak akan menurunkan hujan, tanah tidak akan menumbuhkan tanaman, tetapi nyatanya sampai sekarang hujan masih turun dan tanaman masih tumbuh dengan subur.
Itulah harus ada penerusnya sepertinya yang dijelaskan oleh Abah Anom didalam kitabnya Miftahus shudur, “Harus ada Syeikh yang hidup”. Yang bisa kita lihat wajahnya, kita dapat cium tangannya, kita dapat dengar suaranya, kita dapat melihat(memandang) langsung wajahnya. Karena manusia pilihan diantara mu manakala kita melihat wajahnya mengingatkan kita tembus kepada Alloh, ketika kita mendengar suaranya bertambahlah ilmu kita, dan ketika kita lihat amalnya membuat kita bersemangat untuk beramal dengan mempersembahkan yang terbaik dalam hidup kita ini sebagai bekal untuk kehidupan akhirat. 
Hadits Nabi Saw :
خِيَا رُكُمْ مَنْ ذَكَّرَكُمْ بِا اللهِ رُؤْ يَتُهُ وَزَادَ فِيْ عِلْمِكُمْ مَنْطِقُهُ وَرَ غَّبَكُمْ فِيْ الْاٰ خِرَةِ عَمَلُهُ
{ رواه الهاكم عن ابن عمر, صحح }
 Manusia yang terbaik(pilihan) adalah yang apabila kamu melihat(memandang)nya semakin “bertambah dzikir kamu”, “jika berbicara pembicaraannya bertambah ilmu” . “Amalnya membuat kita senang berbuat amal akhirat”. (HR. Al Hakim dari Ibni Umar, hadits shohih).

MEMERDEKAKAN DIRI DARI BELENGGU HAWA NAFSU YANG SELALU MENGAJAK KEPADA KEBURUKAN.
Firman Alloh Swt : “Sesungguhnya nafsu itu banyak memerintahkan kepada keburukan” (QS. Yusuf : 53)
Kita harus bebaskan dan memerdekakan diri kita dari belenggu hawa nafsu, kenapa begitu sulitnya untuk memerangi hawa nafsu, kerena nafsu itu datangnya dari dalam diri sendiri sebagai musuh dalam selimut, dan karena nafsu itu sesuatu yang kita sukai dan kita cintai.
Seperti yang dijelaskan Abah Anom didalam kitab Miftahus shudur :
“Syeikh yang Ma’rifat (Syeikh yang arif billah) kepada Alloh akan menolong kepada murid yang sedang dalam perjalanan kembali kepada Alloh, Mursyid akan membantu dalam perjalanan murid untuk mengendalikan hawa nafsunya yang datang dari dalam yang senantiasa kita sukai dengan bimbingan Mursyid kita dibantu untuk mengendalikan hawa nafsu, karena sesungguhnya nafsu itu banyak memerintahkan kepada keburukan”.(Miftahus Shudur)
Para Ahli Sufi berpendapat : “bahwa seorang (murid) harus mengambil Syeikh Mursyid yang dapat membimbingkannya menghilangkan sifat-sifat yang menghalangi untuk dekat kepada Alloh Swt, agar hubungan dengan Alloh menjadi benar” (miftahus shudur)
“ketahuilah bahwa setiap insan yang tidak mengambil Syeikh Mursyid yang membimbingkan keluar dari sifat-sifat tercela berarti telah maksiat kepada Alloh dan Rosulnya” (miftahus shudur)
Dengan mengendalikan nafsu amaroh, melalui bimbingan Syeikh Mursyid kita akan dibimbingkan ‘Dzikir Khofi’ didalam hati. Dari nafsu amaroh digeser menjadi nafsu lawamah dan menjadi nafsu mulhimah menjadi nafsu muthmainnah menjadi nafsu mardliah menjadi nafsu rodliah menjadi nafsu kamilah, inilah nafsu akan terbimbing.
Walaupun godaan datang, tidak akan mudah tergoda, seperti Nabi Yusuf As yang sedang digoda dengan wanita cantik, meskipun digoda tetapi apa yang terlontar dari lisan yang nafsunya sudah terbimbing dan nafsunya sudah terarahkan yaitu dengan mengatakkan : “Sesungguhnya aku takut kepada Alloh”. memang manusia tidak melihat tetapi sesungguhnya Alloh Maha Melihat.
Maka Abah Anom menegaskan harus ada ‘Syeikh Arif Billah’ yang membantu mengendalikan hawa nafsu kita. Karena hawa nafsu itu banyak memerintahkan kepada keburukan, nafsu itu hanya kesenangan syahwat saja dalam bentuk indrawi saja yang kita cari sebatas isi mulut, isi perut dan dibawah perut diatas lutut. Kebanyakkan orang dijaman sekarang mengalami piksasi, mandeg, kemunduran dalam psikologinya, kemunduran dalam mentalnya, karena prilakunya hanya sebatas oral, anal, dan gentl-(sebatas memenuhi kebutuhan isi mulut, isi perut dan dibawah perut diatas lutut).
Bahkan yang seperti diketahui kecerdesan itu ada lima yaitu kecerdasan emosional, kecerdasan intelektual, kecerdasan fisikal, kecerdasan sosial, dan kecerdasan spiritual dan dengan dzikir itu dapat dipadukan semuanya.
Maka untuk kita tidak tergoda dari nafsu amaroh yang selalu menyesatkan yang dapat membuat kita terbelenggu yang dapat membuat kita tersiksa dan menderita kita harus mempunyai Wali Mursyid dengan meminta Talqin Dzikir. Dengan bimbingan “Dzikir Jahar” akan membentengi diri kita dari gangguan syetan yang datang dari depan, belakang, kanan dan kiri, dan juga bimbingan “Dzikir Khofi” yaitu (Dzikir Ismu Dzat) yang disimpan didalam hati. Dengannya kapanpun serta dimanapun walaupun sedang berada ditimur atau dibarat diutara ataupun diselatan kita senantiasa merasakan kehadiran Alloh dihati kita. Itulah alat yang diberikan oleh Syeikh Mursyid supaya kita dapat meng-upgrade nafsu kita dari nafsu amaroh ke nafsu lawamah ke nafsu mulhimah lalu meningkat ke nafsu muthmainnah jika sudah mencapai nafsu muthmainnah maka ada panggilan kasih sayang dari Maha Pencipta, Alloh Swt :
“Wahai Nafsu Muthmainnah, jiwa-jiwa yang tenang kembalilah kamu dalam keadaan ridlo dan di ridloi dan silahkan kamu masuk kedalam golongan hamba-hamba Ku kedalam Surga Ku  (QS. Al Fajr : 27, 28, 29 dan 30)
Maka kita jangan pernah bosan-bosan kapanpun dan dimana pun jika ada Majlis Manaqiban kita ikut hadir, baik itu ada Pangersa Abah Aos ataupun tidak adanya, kita semua akan dibawa oleh Beliau, karena menurut keterangan didalam manaqiban banyak sekali keberkahan-keberkahan.
Dan Semestinya kita selaku sejatinya seorang muslim untuk mencari berbagai keberkahan-keberkahan, mencari berbagai pancaran cahaya Alloh, mencari ijabahnya doa, mencari dimana turunnya Rohmat, yaitu dihadapan para wali dalam majlis-majlis mereka dan dari kumpulan-kumpulan mereka baik dari para wali yang masih ada (wali yang masih dapat kita lihat wajahnnya kita cium tangannya, kita dengar suaranya, kita lihat gerak geriknya), maupun para wali yang sudah tidak ada.
Maka Pengersa Abah Aos menyediakan waktunya (dengan istilah waktu ngantor) disetiap jum’at di Pesantren Sirnarasa, baik yang dekat maupun yang jauh dan sekarang semakin minggu semakin banyak yang datang karena kita semua memerlukan keberkahan-keberkahan, memerlukan pancaran cahaya Alloh, memerlukan ter-ijabahnya doa, memerlukan cucuran Rohmat yang bisa diraih dengan hadir Shubbah dengan Guru Agung kita semua “Syaikhuna wa Mursyiduna fi hazdal zaman Asy Syekh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul Al Qodiri An Naqsyabandi Alkamil Mukamil Qs”, Semoga Beliau dipanjangkan usia dunianya, disempurnakan kesehatannya, dan Alloh limpahkan Barokah serta Karomah kepada Beliau sehingga terlimpah kepada kita sekalian selaku murid-murinya, sehingga kita menjadi murid yang baik, kita tidak sekedar bisa membanggakan Guru kita tetapi kita dapat dibanggakan oleh Guru kita karena kita mampu mengamalkan, mengamankan, dan melestarikan apa yang telah Beliau gariskan.
KEMERDEKAAAN YANG HAKIKI
Maka pentingnya peranan Syeikh Mursyid untuk memerdekakan diri dari penjajahan syetan dan belenggu hawa nafsu. Yang membawa kita memperoleh kemenangan yang hakiki yaitu dapat berjumpa dengan Alloh Subhanahu Wa ta’ala.
 “Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Alloh maka dialah yang mendapatkan petunjuk dan Barangsiapa yang disesatkan-Nya, maka tidak akan mendapatkan seorang penolong( Syeikh Mursyid) yang dapat memberi petunjuk kepadanya”  (QS. Al Kahfi : 17).
Alloh Swt, berfirman :
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَاْتِيَكَ الْيَقِيْنُ
“Dan Sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini” (QS. Al Hijr : 99)
Yang dimaksud dengan “Al Yakin”(yang diyakini) dalam ayat tersebut, adalah mati hingga berjumpa dengan Alloh Swt. Perjuangan yang terus menerus dengan tiada henti hingga sampai kemerdekaannya, kemenangan yang hakiki yaitu dapat berjumpa dengan Alloh Swt.
000
DepokBersemi165
Media Informasi & Da’wah
Ikhwan
Thoriqoh Qodiriyyah Naqsyabandiyyah PP Suryalaya
Membangun Peradaban Dunia
Agenda Kegiatan dan Jadwal Manaqib Depok Bersemi 165
http://depokbersemi165.blogspot.com/2015/05/agenda-kegiatan-depokbersemi165.html
Sukai halaman di Facebook DepokBersemi165 :
https://www.facebook.com/pages/DepokBersemi165/952350131454919

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Robithoh

Robithoh Robithoh, dapat diartikan hubungan antara yang menghubungi dari yang dihubungi. Seperti hubungan :  antara anak dengan orang tuanya. Antara guru dengan muridnya. Antara mahasiswa dengan dosennya. Antara menantu dengan mertuanya. Antara pedagang eceran dengan agen besarnya. Antara santri dengan kiayinya. Antara saudara dengan saudaranya. Antara teman dengan temannya. Antara rakyat dengan pemimpinnya. Antara bawahan dengan atasannya. Antara upline dengan downline-nya. Antara kita ummat dengan Nabinya. Antara kita hamba dengan Alloh Subhanahu wa ta’ala . Adapun hubungan itu, ada hubungan langsung juga ada hubungan tidak langsung. Adapun Robithoh wajib itu, seperti ummat Islam melaksanakan sholat dengan menghadap kiblat. Kiblat itu penghubung antara orang yang Sholat dengan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala. Kalau tidak menghadap Kiblat, maka sholatnya tidak akan syah. Jadi untuk melakukan yang wajib maka wajib dengan Robithoh tersebut ( menghadap kilat ) . Itulah Sya

Tidak Ada Yang Kebetulan

DI DUNIA INI TIDAK ADA YANG KEBETULAN === Firman Alloh Subhanahu Wa Ta’ala : “ Dan pada Alloh-lah kunci-kunci semua yang ghoib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata ( Lauh Mahfudz )" ( Surat Al-An'am : 59 ). Tiada sesuatu yang kebetulan. Karena Alloh telah menegaskan bahwa tidak ada satu pun yang terlepas dari kudrot, irodat, dan ilmu Alloh. Segalanya yang terjadi bahkan yang akan terjadi telah tercatat di lauh mahfudz. Ayat tsb diatas menegaskan bahwa segalanya ada dibawah kehendak & ilmu Alloh, Dan semuanya sudah tercatat di lauh mahfudz. Sering kita mendengar percakapan sehari-hari yang mengatakan, “ Kebetulan ketemu disini ”, “ Kebetulan ada yang memberi”, “K ebetulan sekali h

Pentingnya Berwasilah

Pentingnya Berwasilah Oleh : Renandhi Wira Fitra, S.H.I. Ikhwan TQN PPS dari Kota Depok. Setiap diri yang memiliki niat dan cita cita untuk sampai(Wushul) kepada Alloh sudah PASTI akan membutuhkan WASILAH ( perantara). Hal ini sebagaimana firman Alloh Swt : “ Hai orang orang yang beriman bertaqwalah kamu kepada Alloh dan carilah wasilah dalam mencapai ketaqwaan itu ....” ( QS. Al-Maidah : 35 ) Dalam ayat tersebut kalimat wabtaghu menggunakan fi’il amar/kata perintah yang menandakan khitab /seruan bagi orang beriman bahwa mencari wasilah itu adalah kewajiban...kenapa wajib ? karena memang manusia membutuhkannya..! Jadi dengan adanya wasilah bagi setiap hamba itu adalah mutlaq suatu KEBUTUHAN, selain berdasarkan dari dalil ayat tersebut juga berdasarkan kepada tabiat manusia yang selalu membutuhkan bantuan dalam medapatkan sesuatu, sehingga menolak adanya wasilah maka itu bertentangan dengan Hukum Alloh dan fitrah manusia itu sendiri. Wasilah adalah perantara yang