Langsung ke konten utama

Tanda orang mendapatkan lailatul qodar

TANDA ORANG MENDAPATKAN LAILATUL QODAR 

===============


قال الشيخ عبد القادر الجيلاني رضي الله عنه في الغنية ، ج ٢ ، صحفة ٢٣ :


Di dalam kitab Al-Ghunyah, Syeikh Abdul Qodir Al-Jailani Juz 2, hal ; 23 , Beliau menerangkan  :


وقيل: إن جبريل عليه السلام إذا نزل من السماء ليلة القدر لا يدع أحداً من الناس إلا سلم عليه وصافحه،


"Dikatakan bahwasa-nya Malakul Jibril alaihis salam jika turun dari langit pada malam Lailatul Qodar ... Tidak akan membiarkan seorang manusia-pun kecuali Malakul Jibril akan mengucapkan salam dan menjabat tangan-nya


وعلامة ذلك اقشعرار جلده وترقيق قلبه وتدميع عينيه


Tanda seseorang yang telah mendapat salam dan berjabat tangan dengan Malakul Jibril adalah ;

1. Bergetar kulitnya,

2. Hatinya lembut tipis (mudah menangis) dan

3. Air matanya senantiasa bercucuran.


Alhamdulillah, bersyukur seluas langit dan bumi,  Kita sudah termasuk orang yang sudah mendapatkan lailatul qodar. Dengan proses talqin dzikir melalui Syaikh Mursyid kita. Dengannya ibadah kita menjadi lebih baik dari pada seribu bulan.


Secara umum orang-orang menunggu lailatul qodar, mengharap-harap dapat mendulang lailatul qodar. Khususnya pada sepuluh hari terakhir bulan romadhon.

kita sudah tidak lagi mencari-cari lagi dan mengharap-harap. Kita hanya mensyukurinya.

Untuk membuktikan rasa syukur, maka kita disunnahkan untuk melaksanakan sholat syukur lailatul qodar 4 rokaat 2 salam pada sepuluh hari terakhir bulan Romadhon. 

Karenanya ibadah satu malam yang ada dzikirnya (yang ada hatinya ingat kepada Alloh) itu lebih baik daripada seribu bulan yang tidak ada dzikirnya (yang hatinya selalu lupa kepada Alloh). 

Begitu indahnya dan begitu bahagianya kita sudah mendapatkannya. Walau secara umum lailatul Qodar itu rahasia dan dirahasiakan oleh Alloh. Tetapi oleh para ikhwan sudah tidak rahasia lagi, karena sudah memilikinya. (Sudah memiliki dzikir yang didalam hati)


Semoga bermanfaat.

000

Abdurrauf Alhijaz

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Robithoh

Robithoh Robithoh, dapat diartikan hubungan antara yang menghubungi dari yang dihubungi. Seperti hubungan :  antara anak dengan orang tuanya. Antara guru dengan muridnya. Antara mahasiswa dengan dosennya. Antara menantu dengan mertuanya. Antara pedagang eceran dengan agen besarnya. Antara santri dengan kiayinya. Antara saudara dengan saudaranya. Antara teman dengan temannya. Antara rakyat dengan pemimpinnya. Antara bawahan dengan atasannya. Antara upline dengan downline-nya. Antara kita ummat dengan Nabinya. Antara kita hamba dengan Alloh Subhanahu wa ta’ala . Adapun hubungan itu, ada hubungan langsung juga ada hubungan tidak langsung. Adapun Robithoh wajib itu, seperti ummat Islam melaksanakan sholat dengan menghadap kiblat. Kiblat itu penghubung antara orang yang Sholat dengan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala. Kalau tidak menghadap Kiblat, maka sholatnya tidak akan syah. Jadi untuk melakukan yang wajib maka wajib dengan Robithoh tersebut ( menghadap kilat ) . Itulah Sya

Tidak Ada Yang Kebetulan

DI DUNIA INI TIDAK ADA YANG KEBETULAN === Firman Alloh Subhanahu Wa Ta’ala : “ Dan pada Alloh-lah kunci-kunci semua yang ghoib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata ( Lauh Mahfudz )" ( Surat Al-An'am : 59 ). Tiada sesuatu yang kebetulan. Karena Alloh telah menegaskan bahwa tidak ada satu pun yang terlepas dari kudrot, irodat, dan ilmu Alloh. Segalanya yang terjadi bahkan yang akan terjadi telah tercatat di lauh mahfudz. Ayat tsb diatas menegaskan bahwa segalanya ada dibawah kehendak & ilmu Alloh, Dan semuanya sudah tercatat di lauh mahfudz. Sering kita mendengar percakapan sehari-hari yang mengatakan, “ Kebetulan ketemu disini ”, “ Kebetulan ada yang memberi”, “K ebetulan sekali h

Pentingnya Berwasilah

Pentingnya Berwasilah Oleh : Renandhi Wira Fitra, S.H.I. Ikhwan TQN PPS dari Kota Depok. Setiap diri yang memiliki niat dan cita cita untuk sampai(Wushul) kepada Alloh sudah PASTI akan membutuhkan WASILAH ( perantara). Hal ini sebagaimana firman Alloh Swt : “ Hai orang orang yang beriman bertaqwalah kamu kepada Alloh dan carilah wasilah dalam mencapai ketaqwaan itu ....” ( QS. Al-Maidah : 35 ) Dalam ayat tersebut kalimat wabtaghu menggunakan fi’il amar/kata perintah yang menandakan khitab /seruan bagi orang beriman bahwa mencari wasilah itu adalah kewajiban...kenapa wajib ? karena memang manusia membutuhkannya..! Jadi dengan adanya wasilah bagi setiap hamba itu adalah mutlaq suatu KEBUTUHAN, selain berdasarkan dari dalil ayat tersebut juga berdasarkan kepada tabiat manusia yang selalu membutuhkan bantuan dalam medapatkan sesuatu, sehingga menolak adanya wasilah maka itu bertentangan dengan Hukum Alloh dan fitrah manusia itu sendiri. Wasilah adalah perantara yang