Dzikir Dengan Gerakan
Apa saja sesuatu yang ingin kita raih jika dengan tanpa
gerakan tidak akan pernah terwujud. Ketika ingin berpergian
kesekolah, berpergian
kekantor, pergi
ketoko, pergi
kepasar dan
apapun yang akan kita rencanakan, jika dengan tanpa ada gerakan
tidak akan
pernah sampai
ketempat tujuan. Karena
semuanya harus dengan gerakan
dari rumah menuju tempat yang ditujunya.
Ketika
para pelajar, mahasiswa ingin pintar, mempunyai
cita-cita yang
tinggi supaya dapat gelar sarjana, itu semua dengan tanpa gerakan itu hanya tinggal keinginan dan
angan-angan saja. Seorang pengusaha makanan seperti pengusaha martabak saja jika
ingin martabaknya bagus
berkuwalitas harus di masak dari bahan adonan yang bagus berkuwalitas, dan cara membuat
adonan yang bagus berkuwalitas
juga harus dibuat dengan mesin yang super canggih dan semuanya memerlukan
gerakan.
Dan
itu semua tidak sembarang gerak, semuanya harus ada
cara dan metode yang benar.
Jadi semua akan menghasilkan jika dengan gerakan. Segala
gerakan itu juga harus ada pembimbingnya atau Ahlinya, tidak asal gerak dan
semua sesuai dengan keperluannya. Bukan sekedar didapat dengan membaca buku
saja, karena buku bukan ahli, tetapi buku hanya ilmu tentang sesuatu.
Adapun
tatacara ( praktek) nya harus mencari Ahlinya, agar diajarkan oleh Ahlinya
untuk bisa ( faham, mengerti ) dan setelah itu baru bisa menjadi seorang Ahli
dalam bidangnya.
dan jangan sekali-kali salah bertanya kepada yang bukan Ahlinya,
dan jangan sekali-kali salah bertanya kepada yang bukan Ahlinya,
Alloh subhanahu
wa ta’ala berfirman
didalam Al Qur’an :
Yang
Artinya : “…, maka tanyakan olehmu
kepada orang-orang yang Ahli Dzikir(Berilmu), jika kamu tiada mengetahuinya” ( QS. Anbiya :7 ).
Adapun yang dimaksud dengan ayat itu tidak hanya
masalah Dzikir saja, tetapi segala sesuatu yang perlu diketahui harus dengan Ahlinya.
Jika
seseorang ingin mengerti dan menjadi Ahli dalam bidang masakan harus bertanya
kepada Ahli masak-memasak, ketika ingin menjadi Ahli dalam bidang olahraga
saja, seperti seorang petinju, seorang binaraga, seorang atlit sepakbola dan
lain sebagainya, jika ingin menjadi Ahli harus dibimbing dan dibina dengan seorang
( pelatih ) yang memang Ahli dalam bidangnya.
Jangan
pernah malu, apalagi gengsi untuk bertanya kepada Ahlinya.
Apalagi
dalam bidang Olah Rasa ( dalam masalah Dzikir, yang mengajarkan ingat kepada
Alloh ), yang mengurus masalah Ruh manusia, harus dibimbing oleh orang yang
Ahli dalam bidang ini. Jangan mudah mengatakan Dzikir dengan gerakan tidak
ada dasarnya kalau tidak berpengatahuan atasnya. Jangan hanya memandang dari
lapisan luar saja dan harus dipandang dari semua sisi sampai meresap
kedalamnya. Jika hanya baru tahu setetes dari lautan samudra yang luas, karena
Ilmu Dzikir Luas dan Dalam
bagaikan lautan samudra. Jika delapan lautan tinta pun seandainya didunia ini
tidak akan cukup untuk mengurai kalam-Nya
Yang Maha Luas dan Maha Dalam.
Dalam sebuah keterangan :
Artinya : “Gerakan
itu barokah, gerakan Dzohir mendorong untuk memperoleh barokah bathin(
Rasa )”.
Jika ingin mengetahui Ilmu Dzikir dan gerakannya
silahkan datangi dengan serta meminta tuntunan dan bimbingan tentang Ilmu
dzikir kepada Ahli Dzikir (
yaitu Guru Mursyid ).
dan rasakan sendiri bagaimana Dzikir dengan tidak memakai gerakan dan Dzikir memakai gerakan, jangan hanya memandang dari luar saja dengan katanya-katanya, apalagi hanya mendengarkan orang-orang yang tidak berpengetahuan atasnya, lebih baik rasakan sendiri dengan menanyakan langsung kepada Ahlinya.
dan rasakan sendiri bagaimana Dzikir dengan tidak memakai gerakan dan Dzikir memakai gerakan, jangan hanya memandang dari luar saja dengan katanya-katanya, apalagi hanya mendengarkan orang-orang yang tidak berpengetahuan atasnya, lebih baik rasakan sendiri dengan menanyakan langsung kepada Ahlinya.
Keterangan dari Ulama Sufi :
Artinya : “Barangsiapa
yang tidak merasakan, maka tidak akan mengetahui(
Ma’rifat )”
Dan dalam masalah Dzikir, lebih baik datangi
Ahlinya dan rasakan. Karena makanan saja kalau tidak ditelan pasti akan berbeda
dengan makanan yang ditelan.
Iman yang hanya ditenggorokan tentu berbeda dengan
Iman yang ditelan masuk sampai ke-hati,
kenapa mesti ditelan sampai kedalam hati ?
Sabda Nabi Muhammad Sholallohu ‘alaihi wa sallam :
Artinya : “Iman
itu didalam hati” (
HR. Ibnu Syaibah dari Anas
).
Dan Ikhwan Thoriiqoh Qodiriyyah Naqsyabandiyyah PP. Suryalaya dalam
mengamalkan Dzikir dan gerakannya, mereka tidak asal gerak, mereka telah
dituntun dan dibimbing oleh Ahlinya ( Guru Mursyidnya ).
Yaitu
Guru Mursyid “Syeikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul Al Qodiri An
Naqsyabandi Al Muttaqi Al Kamil Mukamil Al Muwaffaq Al Mujaddid Al Quthub As Shomadani Al Mahdi Qoddasallohu
sirrohu, dari Silsilah Thoriiqoh Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah PP. Suryalaya
yang ke-38.
000
000
Para Penyambut Pecinta Kesucian Jiwa.
Thoriiqoh Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah PP Suryalaya Membangun Peradaban Dunia
Komentar
Posting Komentar