Langsung ke konten utama

ISTIQOMAH LEBIH BAIK DARI SERIBU KAROMAH


ISTIQOMAH LEBIH BAIK DARI SERIBU KAROMAH

Didalam Kitab Miftahus Shudur karya Guru Agung Syaikh Ahmad Shohibul Wafa Tajul ‘Arifin ra ( Abah Anom ). Menegaskan :
Bahwa Thoriiqoh kita adalah Thoriiqoh DZIKIR Saja, bukan yang lain”.

Yaitu dzikir yang diajarkan oleh Guru kita yaitu : Dzikir Jahar dan Dzikir Khofi.
Jika ada yang mengajak selain daripada dzikir maka abaikan saja.  Dan kembali ikut kepada Guru kita yaitu Dzikir saja. Dengan Dzikir menaikkan derajat kita kehadirat Alloh. Dengan Dzikir membimbing hati kita bersama-Nya dan Alloh bersama kita. Dekat bersama kita karena dengan Dzikir menghantarkanmu dekat dengan Alloh. Dan menghantarkan Mahabbah dan Ma’rifat kepada Alloh. Dan barangsiapa yang Mahabbah dan  Ma’rifat maka ia akan mengenal Hikmah. Kalimat Hikmat itu sendiri adalah kalimat  LAA ILAHA ILLALLOH.
Jadi belajar Dzikir bukan untuk bisa terbang seperti burung. Belajar dzikir bukan untuk bisa menghilang seperti api. Belajar dzikir bukan untuk menjadi kebal senjata, Dll.  Belajar dzikir yaitu untuk menjaga hati ini agar tidak berpaling kepada sesuatu apa pun selain Alloh saja. Yaitu belajar terbang menuju Alloh. Menghilang, yaitu sendiri didalam keramaian, ramai didalam kesendirian. Alkhlak yang baik itu lebih daripada kebal senajata, dengan akhlak yang baik, banyak orang lain yang suka dan senang.
Maka untuk Istiqomah didalam Dzikir itu sangat sulit dan perlu kesungguh-sungguhan. Maka Istiqomah itu lebih baik daripada seribu karomah.

Seperti pecakapan Syaikh Abu Yazid Al Busthami ra dengan Muridnya.

“Tuanku, engkau bisa berjalan di atas air ? murid-muridnya berkata dengan penuh kekaguman kepada Syaikh Abu Yazid Al-Busthami, “Itu bukan apa-apa,  Sepotong kayu juga bisa” Syaikh Abu Yazid menjawab.
Murid : Tapi engkau juga bisa terbang di angkasa
Syaikh Abu Yazid : Demikian juga burung-burung itu bisa”
Murid : “Engkau juga bisa bepergian ke Ka’bah dalam sedetik”
Syaikh Abu Yazid : “Setiap Jin yang kuat pun akan mampu pergi dari India ke Demavand dalam waktu sedetik”
Murid : Engkau juga kebal senjata dan kebal api
Syaikh Abu Yazid
: Batu karang di pantaipun bisa kebal seperti itu
Murid : Kalau begitu, apa kehebatan seorang Manusia Sakti yg sebenarnya ?” murid-muridnya ingin tahu.
Syaikh Abu Yazid tersenyum lalu menjawab  : Manusia sakti ialah mereka yang bisa menjaga hatinya agar tidak berpaling kepada sesuatu pun selain Alloh
Qolbunya selalu bisa Dzikrulloh dalam keadaan apapun, sehingga bisa "BERSABAR" ketika di uji dan bisa "BERSYUKUR" ketika diberi, dengan dzikirnya maka rasanya rata datar seperti "AIR" sehingga Tidak mudah senang ketika "DIPUJI" dan Tidak sakit hati ketika "DI HINA" dengan dzikrulloh maka ia bisa "TERBANG" Hijrah dari kegelapan perbuatan dosa ke jalan ketaqwaan perbuatan yang diridloi Alloh dan "KEBAL" dari segala godaan syeitan , sehingga bisa ringan secepat "KILAT" membawa badannya untuk melaksanakan ibadah yang di perintahkan oleh Alloh dan Rosulnya.
[ألإستقامة خير من ألف كرامة]
" Maka ISTIQOMAH lebih BAIK dari SERIBU KAROMAH.



000
Para Penyambut Pecinta Kesucian Jiwa.
Thoriiqoh Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah PP Suryalaya Membangun Peradaban Dunia



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Robithoh

Robithoh Robithoh, dapat diartikan hubungan antara yang menghubungi dari yang dihubungi. Seperti hubungan :  antara anak dengan orang tuanya. Antara guru dengan muridnya. Antara mahasiswa dengan dosennya. Antara menantu dengan mertuanya. Antara pedagang eceran dengan agen besarnya. Antara santri dengan kiayinya. Antara saudara dengan saudaranya. Antara teman dengan temannya. Antara rakyat dengan pemimpinnya. Antara bawahan dengan atasannya. Antara upline dengan downline-nya. Antara kita ummat dengan Nabinya. Antara kita hamba dengan Alloh Subhanahu wa ta’ala . Adapun hubungan itu, ada hubungan langsung juga ada hubungan tidak langsung. Adapun Robithoh wajib itu, seperti ummat Islam melaksanakan sholat dengan menghadap kiblat. Kiblat itu penghubung antara orang yang Sholat dengan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala. Kalau tidak menghadap Kiblat, maka sholatnya tidak akan syah. Jadi untuk melakukan yang wajib maka wajib dengan Robithoh tersebut ( menghadap kilat ) . Itulah Sya

Tidak Ada Yang Kebetulan

DI DUNIA INI TIDAK ADA YANG KEBETULAN === Firman Alloh Subhanahu Wa Ta’ala : “ Dan pada Alloh-lah kunci-kunci semua yang ghoib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata ( Lauh Mahfudz )" ( Surat Al-An'am : 59 ). Tiada sesuatu yang kebetulan. Karena Alloh telah menegaskan bahwa tidak ada satu pun yang terlepas dari kudrot, irodat, dan ilmu Alloh. Segalanya yang terjadi bahkan yang akan terjadi telah tercatat di lauh mahfudz. Ayat tsb diatas menegaskan bahwa segalanya ada dibawah kehendak & ilmu Alloh, Dan semuanya sudah tercatat di lauh mahfudz. Sering kita mendengar percakapan sehari-hari yang mengatakan, “ Kebetulan ketemu disini ”, “ Kebetulan ada yang memberi”, “K ebetulan sekali h

Pentingnya Berwasilah

Pentingnya Berwasilah Oleh : Renandhi Wira Fitra, S.H.I. Ikhwan TQN PPS dari Kota Depok. Setiap diri yang memiliki niat dan cita cita untuk sampai(Wushul) kepada Alloh sudah PASTI akan membutuhkan WASILAH ( perantara). Hal ini sebagaimana firman Alloh Swt : “ Hai orang orang yang beriman bertaqwalah kamu kepada Alloh dan carilah wasilah dalam mencapai ketaqwaan itu ....” ( QS. Al-Maidah : 35 ) Dalam ayat tersebut kalimat wabtaghu menggunakan fi’il amar/kata perintah yang menandakan khitab /seruan bagi orang beriman bahwa mencari wasilah itu adalah kewajiban...kenapa wajib ? karena memang manusia membutuhkannya..! Jadi dengan adanya wasilah bagi setiap hamba itu adalah mutlaq suatu KEBUTUHAN, selain berdasarkan dari dalil ayat tersebut juga berdasarkan kepada tabiat manusia yang selalu membutuhkan bantuan dalam medapatkan sesuatu, sehingga menolak adanya wasilah maka itu bertentangan dengan Hukum Alloh dan fitrah manusia itu sendiri. Wasilah adalah perantara yang