Ngaji bersama :
KH. Luqman Kamil As Shidiq.
KH. Luqman Kamil As Shidiq.
Adab Ketika Sedang Duduk Bersama Syeikh Mursyid.
بِسْمِ
اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ.
Bagaimanakah Adabnya ketika kita duduk bersama dengan Syeikh Mursyid ? maka
dijelaskan.
Jika seorang murid duduk bersama Syekh Mursyidnya, Adabnya hendaklah ia
DIAM, tidak banyak berbicara kecuali telah mendapat izin dari Syekh Mursyidnya
untuk berbicara. Jangan sampai ia berbicara dengan suara keras dihadapan Syekh
Mursyidnya walau pun
yang
ia bicarakan adalah masalah yang penting. Sebaiknya bicara seperlunya dan duduk
dengan penuh tatakrama
dan tunduk seperti duduknya seorang bawahan di hadapan seorang penguasa . Dari
keterangan tersebut dapat simpulkan bahwa para pembantu Syekh Mursyid, putra-putrinya
dan istrinya termasuk orang yang harus dihormati demi untuk menghormati
seorang Syekh Mursyid. Demikian Sabda Syekh Abdul Wahab Asy Sya'roni dalam Al Anwarul
Qudsiyyah bab ADAB MURID KEPADA SYEKH MURSYID.
Lebih lanjut Kiayi Luqman Kamil As Shidiq menjelaskan, mudah-mudahan kita
mampu beradab kepada Guru Agung kita, tidak hanya ketika dihadapan Beliau saja
tetapi ketika beliau jauh secara dhohir pun tetap kita harus menjaga tatakrama.
Salah satu AZAS TQN Suryalaya adalah HIFZHUL HURMAT ( senantiasa
menjaga kehormatan ). Kehormatan diri, ajaran, terlebih kehormatan Guru.
Murid yang
siddiq bukanlah yang senantiasa membangga-banggakan Gurunya tetapi harus menjadi
kebanggaan Gurunya . Semoga kita semuanya diberi pertolongan oleh Alloh, dilimpahi
Barokah
Syekh Mursyid sehingga kita diberi kemampuan mengikuti beliau dalam UCAP dan
PERBUATAN serta GERAK LANGKAHNYA ( fii aqwalihi wa af'alihi wa ahwalihi ).
PANGGILAN IKHWAN UNTUK PARA MURID.
Didalam Muqoddimah Kitab Miftahus Shudur, Abah Anom menyebut muridnya
dengan ikhwan,
معاشر الإخوان
Abah Aos pernah menjelaskan yang mengutip sabda Abah Anom : "yang
disebut ikhwan itu adalah orang yang sudah tidak ada iri, dengki dan dendam
kesumat dalam hatinya" . Sebagaimana yangg dijelaskan di dalam Al
Qur'an surat Al Hijr (15) ayat ke 47 :
"Dan Kami lenyapkan (cabut) apa yang tersimpan dalam dada (hati) mereka yaitu rasa dengki, permusuhan , mereka merasa bersaudara (ikhwan)".
Mudah-mudahan bermanfaat , semoga kita semua diberkahi Alloh dan diberkahi Syekh Mursyid.
"Dan Kami lenyapkan (cabut) apa yang tersimpan dalam dada (hati) mereka yaitu rasa dengki, permusuhan , mereka merasa bersaudara (ikhwan)".
Mudah-mudahan bermanfaat , semoga kita semua diberkahi Alloh dan diberkahi Syekh Mursyid.
Apa itu yang dimaksud DZIKIR ADA TAPI TIADA ?
Yang dimaksud Dzikir ada tapi tiada itu adalah ‘Dzikir Khofi’. Seperti ada istilah ditanah Sunda : "kudu bisa nyumput buni dinu caang" . itulah Perwujudan dari istilah tersebut, yaitu ‘Dzikir Khofi’. Dzikir yg keber-ada-annya bisa dirasakan tapi tiada orang yang tahu pengamalannya . Disamping itu dzikir ini akan mampu meniadakan sipengamalnya (sirnarasa) dari segala ke-AKU-an.
Yang dimaksud Dzikir ada tapi tiada itu adalah ‘Dzikir Khofi’. Seperti ada istilah ditanah Sunda : "kudu bisa nyumput buni dinu caang" . itulah Perwujudan dari istilah tersebut, yaitu ‘Dzikir Khofi’. Dzikir yg keber-ada-annya bisa dirasakan tapi tiada orang yang tahu pengamalannya . Disamping itu dzikir ini akan mampu meniadakan sipengamalnya (sirnarasa) dari segala ke-AKU-an.
FANA BUKAN KEHILANGAN KESEIMBANGAN.
Fana yang sebenarnya ialah gugurnya sifat-sifat yg tercela digantikan dengan sifat-sifat terpuji . Tidak akan bisa fana kepada Alloh sebelum mampu fana kepada Syekhnya. Fana kepada Syekh itu ialah selalu mengedepankan perintah, keinginan, kesukaan Syekh-nya daripada keinginan-keinginan pribadinya dan berupaya sekuat tenaga merealisasikan sabda-sabda Guru Mursyidnya.
Fana yang sebenarnya ialah gugurnya sifat-sifat yg tercela digantikan dengan sifat-sifat terpuji . Tidak akan bisa fana kepada Alloh sebelum mampu fana kepada Syekhnya. Fana kepada Syekh itu ialah selalu mengedepankan perintah, keinginan, kesukaan Syekh-nya daripada keinginan-keinginan pribadinya dan berupaya sekuat tenaga merealisasikan sabda-sabda Guru Mursyidnya.
MEMBAGI MAKANAN & BUAH-BUAHAN.
Kita sering melihat Guru kita Abah Aos ketika kita sedang bersamanya,
Beliau suka membagikan makanan atau buah-buahan kepada kita, apa maknanya ?
Kebiasaan berbagi-bagi makanan atau buah-buahan merupakan salah satu sifat dari Sayyidina Utsman bin Affan Ra. Melalui makanan atau buah-buahan yang diberikan itu bertujuan untuk mengobati penyakit para muridnya . Karena Syekh Mursyid terus membantu mengobati penyakit si murid , membantu menundukan nafsu yang jelek dari murid agar murid mencapai tahapan manusia yang sebenarnya.
Kebiasaan berbagi-bagi makanan atau buah-buahan merupakan salah satu sifat dari Sayyidina Utsman bin Affan Ra. Melalui makanan atau buah-buahan yang diberikan itu bertujuan untuk mengobati penyakit para muridnya . Karena Syekh Mursyid terus membantu mengobati penyakit si murid , membantu menundukan nafsu yang jelek dari murid agar murid mencapai tahapan manusia yang sebenarnya.
*Hasil liputan Ahmad Supardi. (diskusi grup bbm Saung 38)
DepokBersemi165
Media Informasi & Da’wah
Ikhwan
Thoriqoh Qodiriyyah Naqsyabandiyyah PP Suryalaya
Membangun Peradaban Dunia
Media Informasi & Da’wah
Ikhwan
Thoriqoh Qodiriyyah Naqsyabandiyyah PP Suryalaya
Membangun Peradaban Dunia
Agenda Kegiatan dan Jadwal
Manaqib Depok Bersemi 165
http://depokbersemi165.blogspot.com/2015/05/agenda-kegiatan-depokbersemi165.html
http://depokbersemi165.blogspot.com/2015/05/agenda-kegiatan-depokbersemi165.html
Sukai halaman di Facebook
DepokBersemi165 :
https://www.facebook.com/pages/DepokBersemi165/952350131454919
https://www.facebook.com/pages/DepokBersemi165/952350131454919
Profil Facebook :
https://www.facebook.com/depokbersemi165
https://www.facebook.com/depokbersemi165
Komentar
Posting Komentar