Langsung ke konten utama

nisfu sya'ban


Ke-Utamaan Bulan Sya’ban
Firman Alloh Subhanahu wa ta’ala dalam Surat Al Qoshosh ayat 68 :
وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَيَخْتَارُ ، مَاكَانَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ ، سُبْحٰنَ اللهِ وَتَعٰلٰى عَمَّا يُشْرِكُوْنَ ،
وَرَبُّكَ يَعْلَمُ مَا تُكِنُّ صُدُوْرَهُمْ وَمَا يُعْلِنُوْنَ ،
artinya : “Dan Tuhan mu yang menciptakan apa  yang dikehendaki dan memilih-Nya, sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka persekutuan, dan Tuhan mu mengetahui apa yang disembunyikan  dalam dada mereka dan apa yang mereka nyatakan”.
Sabda Rosululloh Sholallohu alaihi wa sallam :
فَضْلُ رَجَبَ عَلَى سَائِرِ الشُّهُوْرِ كَفَضْلِ الْقُرْآنِ عَلَى سَائِرِ الأَذْكَارِ، وَفَضْلُ شَعْبَانَ عَلَى سَائِرِ الشُّهُوْرِ كَفَضْلِ مُحَمَّدٍ عَلَى سَائِرِ الأَنْبِيَاءِ، وَفَضْلُ رَمَضَانَ عَلَى سَائِرِ الشُّهُوْرِ كَفَضْلِ اللهِ عَلَى عِبَادِهِ
“Keutamaan Rajab terhadap bulan-bulan yang lain adalah seperti keutamaan Al-Qur’ân terhadap dzikir-dzikir selainnya, dan keutamaan Sya’ban terhadap bulan-bulan selainnya adalah seperti keutamaan Muhammad terhadap nabi-nabi selainnya, dan keutamaan Romadlon terhadap bulan-bulan selainnya adalah seperti keutamaan Alloh terhadap segenap hamba-Nya.
Tuan Syeikh Abdul Qodir Jailani Qoddsallohu sirrohu, menafsirkan Al Qur’an Surat Al Qoshosh ayat 68 tersebut : bahwa sesungguhnya Alloh Subhanahu wa ta’ala menciptakan  segala sesuatu menjadi empat kelompok bagian dengan keistimewaan tertentu. Dari empat kelompok Alloh memilih satu yang paling istimewa.
Diantara malaikat yang memiliki keistimewaan adalah : Jibril Alaihis sallam, Mikail Alaihis sallam, Izroil Alaihis sallam, dan Isrofil Alaihis sallam. Dari keempatnya Jibril Alaihis sallam yang mendapat kedudukan paling istimewa.
Dari kalangan Nabi, empat Nabi yang mendapatkan keistimewaaan adalah: Ibrohim Alaihis sallam, Musa Alaihis sallam, Isa Alaihis sallam, dan Muhammad Sholallohu alaihhi wa sallam, yang memiliki kedudukan paling istimewa adalah Muhammad Sholallohu alaihhi wa sallam.
Dari kalangan Sahabat Nabi, yang memiliki keistimewaan adalah : Abu Bakar Shiddiq Rodliyallohu ‘anhu,Umar bin Khothob Rodliyallohu ‘anhu, Utsman bin Affan Rodliyallohu ‘anhu, dan Ali bin Abu Tholib Karomallohu wajhahu. Sayyidina Abu Bakar Siddiq Rodliyallohu ‘anhu, lah yang paling istimewa.
Masjid al Haram, Masjid Nabawi, Masjid al Aqso, dan Masjid Tursina, adalah Masjid yang teristimewa, dan Masjid al Haram yang paling teristimewa.
Hari-hari yang teristimewa adalah : Id al Fitri, Id al Adha, Hari Arafah dan Hari’Asyuro, hari yang paling teristimewa adalah Hari Arafah.
Kota yang yang teristimewa adalah ; Makkah, Madinah, Baitul Maqdis, dan Masajidul’Asair, dan kota yang paling teristimewa adalah Kota Makkah.
Bulan-bulan yang paling diistimewakan adalah : Rojab, Sya’ban, Romadlon dan Muharrom. 

KEISTIMEWAAN BULAN SYA’BAN
Bulan Sya’ban salah satu bulan yang memiliki keistimewaan, sebagaimana Rosululloh Sholallohu alaihi wa sallam ber-Sabda :
رَجَبُ شَهْرُ اللهِ وَشَعْبَانُ شَهْرِي وَرَمَضَانُ شَهْرُ أُمَّتِىْ
“Rajab adalah bulannya Allah, Sya’ban adalah bulanku, dan Ramadlon adalah bulannya umatku.”
Dalam keterangan yang lain :
Sya’ban adalah bulanku, Rojab adalah bulan Alloh, dan Romadlon adalah bulan ummatku, Sya’ban bulan yang dapat menghapus kesalahan dan Romadlon mensucikannya”( Hadits dari Abu Hurairoh Ra ).
Syeikh Utsman bin Hasan bin Ahmad ’Asakir Ra menyatakan :
“Bulan Rojab adalah bulan untuk membersihkan badan, bulan Sya’ban adalah untuk membersihkan hati dan bulan Romadlon untuk membersihkan ruh”. Barangsiapa yang badannya tidak dibersihkan dibulan Rojab maka tidak akan bersih hatinya dibulan Sya’ban ,barangsiapa yang dibulan Sya’ban tidak suci hatinya maka tidak akan suci ruhnya dibulan Romadlon”.
Keagungan Sya’ban dijelaskan oleh Rosululloh Sholallohu alaihi wa sallam :
“Barangsiapa yang mengagungkan bulan Sya’ban dengan Taqwa, beramal Sholeh, dan menahan nafsu dari maksiat kepada Alloh Subhanahu wa ta’ala, maka Alloh akan memberikan ampunan atas dosa-dosanya dan akan selamat dari musibah dan penyakit yang turun ditahun itu.
Dan terdapat didalam Kitab Al Ghunyah bahwa Sya’ban bulan dibuka pintu kebaikan, diturunkan keberkahan, dijauhkan kejelekan diampuni kesalahan dan perbanyaklah ber-Sholawat atas Nabi Muhammad Sholallohu alaihi wa sallam untuk mendapat Syafa’at.
                                                                                                 
NISFU SYA’BAN.
Nisfu Sya’ban atau ( pertengan dibulan Sya’ban ) dipandang memiliki berbagai keutamaan. Jika ditelusuri sangat banyak Hadits Nabi Sholallohu alaihi wa sallam yang menerangkan keistimewaaan malam lima belas bulan Sya’ban. Nisfu Sya’ban disebut : Lailatul Baro-ah, atau malam pembebasan.
Malam Nishfu Sya’ban disebut juga Malam Baro’ah karena malam itu terdapat dua Pembebasan :
1 – Pembebasan orang-orang Yang Celaka ( Al-Asyqiya ) dari Kemurka’an Alloh Yang Maha Kasih.
2 – Pembebasan Para kekasih Alloh Dari kedudukan Yang Hina ( Al-Khidzlan ).
Dalil dan Keterangan Hikmah dan Ke-utamaanya Malam Nisfu Sya’ban :
Al Qur’an Surat Ad-Dhukhon ayat 3 - 4 :
إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُّبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنذِرِينَ
“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.
فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ
Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah,
Sebagaimana Sayyidina Ali bin Abi Tholib Karomallohu wajhahu menuturkan Sabda Rosululloh Sholallohu alaihi wa sallam :
“Alloh turunkan kelangit dunia dimalam Nisfu Sya’ban untuk mengampuni dosa-dosa hamba-Nya, kecuali orang yang menyekutukan-Nya, orang yang suka ber zina, orang yang memutuskan silatirahmi, dan perempuan yang tidak dapat menjaga kehormatannya”.
Abu Hurairoh berkata : “Sesungguhnya Rosululloh Sholallohu alaihi wa sallam Bersabda : “Telah datang kepada ku, Jibril 'alaihi sallam, pada malam Nisfu Sya’ban dan mengatakan : “Wahai Muhammad Sholallohu alaihi wa sallam tengadahkanlah wajahmu kelangit, Rosul Sholallohu alaihi wa sallam  bertanya : Ada apa gerangan wahai Jibril 'alaihi sallam ?, Jibril 'alaihi sallam menjawab : Ini malam Nisfu Sya’ban  malam dimana Alloh Subhanahu wa ta’ala membuka tiga ratus pintu-pintu Rohmat, mengampuni seluruh dosa-dosa hamba-Nya, kecuali : orang yang menyekutukan-Nya, percaya kepada dukun atau sihir( syirik ), peminum khomar( pemabuk ), orang yang suka berzina, pemakan riba, mereka tidak dapat ampunan dari-Ku kecuali berthobat dahulu, Bahagialah orang yang melakukan sholat pada malam itu, berbahagialah orang yang berdzikir kepada Alloh, berbahagialah orang yang menangis karena takutnya kepada Alloh, berbahagialah orang yang mendoakan sesama muslim, berbahagialah mereka yang memohon ampun kepada Alloh, apapun permintaannya akan dikabul Alloh Subhanahu wa ta’ala, Rosululloh Sholallohu alaihi wa sallam bertanya kepada Jibril As : Sampai kapan hal ini akan terjadi ? Jibril As menjawab ; Sampai datangnya fajar, Wahai Muhammad Sholallohu alaihi wa sallam sesungguhnya Alloh Subhanahu wa ta’ala membebaskan ahli neraka sebanyak bulu domba yang ada didunia ini.
Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam bersabda:
“Malam itu adalah malam Nishfu Sya’ban, Alloh Subhanahu wa ta’ala mengurusi Segala urusan setahun itu Disalin Urusan Makhluk yang Hidup menuju kematiannya dan di catatkan kepastian orang yang berhaji ke Baitulloh, tak ada yang sanggup menambah dan menguranginya seorang pun diantara mereka ( Terhadap Kepastian Alloh Subhanahu wa ta’ala ).
Berkata Abu Huroirah Rodliyallohu ‘anhu Dari Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam, Bahwa beliau Nabi shollallohu 'alaihi wasallam, Bersabda : 
“ Pada Malam Nishfu Sya’ban  Jibril. 'alaihi sallam Menghampiriku.
Dia( Jibril ‘Alaihis sallam ) mengatakan : Wahai Muhammad, angkat kepalamu pandanglah ke atas langit, aku( Muhammad ) berkata kepadanya( Jibril ‘Alaihis sallam ) : Malam Apakah ini ?  lalu jibril 'alaihi wasallam, menjawab : “Inilah Yang di Buka oleh Alloh Subhanahu wa ta’ala, Tiga Ratus( 300 ) Pintu Rohmat, Diampuninya  Setiap Orang yang Tidak menyekutukan Alloh Subhanahu wa ta’ala”.
Kecuali Tukang Sihir, Dukun, Peminum Khomer dan Pezina, Mereka ini tidak akan di ampuni Alloh Subhanahu wa ta’ala hingga mereka Bertaubat.
Ketika Sampai Di Penghujung Malam, Turunlah Malaikatulloh, Jibril 'alaihi sallam “Ya Muhammad , Angkatlah kepalamu” Ketika Beliau Nabiyulloh shallallohu 'alaihi wasallam Mengangkat kepala memandang ke atas langit Tiba-tiba terbukalah Pintu langit.
Pada Pintu Langit Pertama : Terdapat Malaikat Berseru : Berbahagilah Orang Yang Ruku Sholat Malam Hari Ini.
Pada Pintu Langit Ke-Dua  : Terdapat malaikat Berseru :  Barbahagialah Orang Yang Sholat Bersujud pada Malam Hari ini
Pada Pintu Langit Ke-Tiga : Terdapat malaikat Berseru :  Berbahagialah Orang Yang Ber-Doa, pada Malam Hari ini.
Pada Pintu Langit Ke-Empat : Terdapat malaikat Berseru :  Berbahagialah Orang Yang Ber-Dzikir, Pada Malam Hari ini.
Pada Pintu Langit Ke-Lima : Terdapat malaikat Berseru :  Berbahagialah Orang Yang Menangis Karena Takut kepada Alloh Subhanahu wa ta’ala, Pada malam hari Ini.
Pada Pintu Langit Ke-Enam : Terdapat malaikat Berseru :  Berbahagialah Orang Yang, Berserah Diri Muslimin Pada Malam Hari ini.
Pada Pintu Langit Ke-Tujuh : Terdapat malaikat Berseru :  Adakah Orang yang Ber-Doa Pada Malam hari ini ?  Niscaya Dikabulkan Perminta’annya.
Pada Pintu Langit Ke-Delapan yaitu Diantara Pintu Langit Ke-Tujuh Dan Sidratul-Muntaha  :  Terdapat malaikat Berseru :  Adakah yang meminta Ampunan Alloh Subhanahu wa ta’ala, Pada malam Hari ini Niscaya Alloh Subhanahu wa ta’ala akan Mengampuni-Nya.
Kemudian Nabiyulloh shollallohu 'alaihi wasallam, Bertanya, Wahai  Jibril 'alaihi wasallam, Sampai Kapan Pintu-Pintu Langit Ini akan Terus Terbuka ?, Jawab Jibril 'alaihi sallam,  “Hingga Terbit Fajar sesampainya di Hari Ini, Ya Muhammad Kata Jibril 'alaihi sallam “Sesungguhnya Pada malam Ini ada Orang-orang Yang Di Merdekakan Alloh Subhanahu wa ta’ala dari siksa Neraka Sebanyak Bulu - Bulu Hewan Domba Yang terancam Binasa” ( Abdul Qodir al-Jailani, Al-Ghunyah li Tholibi Thoriqil-Haq : 191 )
Doa Rasululloh shollallohu ‘alaihi wasallam :
A’udzu bi’afwika min ‘iqobik, Wa a’udzu bi-Ridhoka Min Sukhthik, Wa a’udzu Bika Minka Jalla Tsana’uka  La uhshi Tsana’an alaika, Anta Kama Atsnaita ala Nafsik.
“Aku Berlindung Dengan Ma’af mu dari siksa mu, aku berlindung dengan Ridlo mu dari Kemuka’an MU dan aku berlindung dari pada pertolongan Mu dari Azab Mu, sangatlah Agung Puji sanjungan Mu , aku tak mampu menjangkau pujian terhadap-MU, Engkau Sebagaimana Engkau Puji Diri-Mu Sendiri”.

Hikmah Malam Nishfu Sya’ban :
Hikmah di balik keberkahan Malam Nishfu Sya’ban Di tampakkan-Nya dengan jelas, malam itu untuk menjemput penentuan serta keputusan, Malam Kebencian maupun Ke-Ridho’an, Malam Penerima’an maupun Penolakan, Malam Untuk Sampai ke-Hadirat-Nya maupun tertutup dari Rohmat-Nya, malam Kecelakaan maupun Ke Bahagian’an, Malam Untuk memperoleh Ke Muliaan maupun Kebinasaan, Satu Bagian Akan mendapat kebahagiaan dan yang lainya di jauhkan Kebahagiaannya, yang satu mendapat balasan Ni’mat dan lainya mendapat Siksaan dan Penghinaan.
Telah Di Riwayatkan Oleh Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam : bahwa beliau Bersabda :
Jika Datang Malam Nishfu Sya’ban, Alloh Subhanahu wa ta’ala memperlihatkan Makhluknya dengan Penuh Perhatian. Kaum Mukminin di beri Ampunan Oleh Alloh Subhanahu wa ta’ala, Kaum Kafirun Di-abaikan, Kaum Pendengki dengan Ke-dengkiannya lepas dari perhatian-NYA hingga mereka memohon ampunan” Di Riwayatkan Pula, bahwa para Malaikat mempunyai 2( dua ) Malam peraya’an di langit sebagaimana 2( dua ) Hari Raya yang di miliki umat Muslimin Di Bumi ( ‘Id  ), 2( dua ) malam Peraya’an Bagi Para malaikat adalah Malam Nishfu Sya’ban Dan Malam Lailatul Qodar.


Sholat Nisfu Sya’ban  Seratus Roka’at

Sholat Nisfu Sya’ban di sebut juga dengan sholat  NIsfu adits lain :aan AllaLailatul Baro’ah atau di sebut Juga dengan Sholat  Al-Khoir. Sebagaimana yang sudah kita ketahui bersama bahwa setiap Malam Nisfu bulan Sya'ban para Ikhwan Thoriiqoh Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah PP Suryalaya melaksanakan( amaliyah Ibadah ) Sholat Sunnat Nisfu Sya'ban Sebanyak Seratus Roka’at.
Hal tersebut berdasarkan keterangan dari Hadits Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam,. yang terdapat dalam kitab al-Ghoniyyah litthoolibi thoriqil haq lisyaikhi 'abdil qoodiiril jailanil hasani ( Dari kitab Ghoniyyah bagi orang-orang yang mencari jalan Alloh yang haq, karangan Syekh Abdul Qodir Jailani keturunan Hasan bin 'Ali) halaman 192.
Artinya : Fasal ini menerangkan tentang sholat yang berlaku pada malam Nisfu Sya'ban. Adapun sholat yang dilaksanakan pada malam Nisfu Sya'ban adalah 100 rokaat dengan 1000 kali membaca Qul huwalloohu ahad. Pada setiap rokaat setelah membaca Fatihah kemudian membaca Qul Huwalloohu ahad 10 kali. Dan sholat semacam ini disebut sholaatul Khoiir, bermacam-macam keberkahannya. Ulama salaf yang sholeh selalu berkumpul untuk melaksanakan sholat ini (sholat Nisfu Sya'ban) serta dilaksanakan dengan cara berjamaah. Di dalam shalat sunat nisfu ini terdapat keutamaan yang banyak dan pahala yang berlipat ganda.
Diriwayatkan dari Al-Hasan Al Bashri Rohimahullooh, sesungguhnya ia berkata : telah memberitakan kepadaku 30 orang Sahabat-sahabat Rosulullah Sholallohu ‘alaihi wa sallam.
"Sesungguhnya siapa-siapa yang mengerjakan sholat pada malam ini yakni ( malam Nisfu Sya'ban ), maka Alloh memberi kepadanya 70 kali penglihatan dan Alloh memberi kepadanya pada setiap penglihatan 70 kebutuhan, pemberian yang paling rendah adalah ampunan Alloh Subhanahu wa ta’ala.
Sayyid Muhammad Haqqi an-Nazili Rodliyallohu ‘anhu, yang juga  pensyarah  Kitab Khozinatul Asror menerangkan tentang kaifiyat (tata cara) Sholat Nisfu Sya’ban, berdasarkan hadits dari Ibnu Abbas Rodliyallohu ‘anhu yaitu :
Pada malam pertengahan bulan Sya’ban sholat 100 roka’at, di setiap satu roka’at membaca Al-fatihah sekali, Surat al-Ikhlas sepuluh kali, tiap dua roka’at satu salam dan dilaksanakan secara berjama’ah”.
Adapun tatacara pelaksanaan sholat Nishfu Sya’ban : Masuk Waktu Maghrib,  Sholat Qobliyyah Maghrib, Sholat Fardlu Maghrib, Dzikir Jahar, Sholat Ba’diyyah Maghrib Lalu Melaksanakan Sholat Nisfu Sya’ban. Dan ketika masuk waktu waktu Isya, melaksanakan dahulu Sholat Qobliyyah Isya, Sholat Fardlu Isya, Ba’diyyah Isya, Dzikir Jahar dan melanjutkan Sholat Nisfu Sya’ban hingga sempurna seratus roka’at.
Banyaknya Sholat Nisfu Sya’ban : 100 roka’at 50 salam.
Bacaan surat pada setiap roka’at setelah fatihah : Surat Al Ikhlas 10 kali.
Lafazd Niatnya :

اُصَلِّى سُنَّةً نِصْفِ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالٰى
Usholli Sunnatan Nishfi Sya’ban Rok’ataini Lillahi Ta’ala.
Sebaiknya dilaksanakan secara berjama’ah, selamat mengamalkan, mudah-mudahan amal kita semua mendapat ridho dari Alloh Subhanahu wa ta’ala. Dan semogakita semua bertambah giat dan kuat Ibadah. Mudah-mudahan kita dapat selalu mengamalkan, mengamankan serta melestarikan ajaran Thoriiqoh Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah PP Suryalaya.

000

000
ALHIJAZdepokbersemi165
Media Informasi & Dakwah Para Pecinta Kesucian Jiwa.
Ikhwan Depok.
Thoriiqoh Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah PP Suryalaya Membangun Peradaban Dunia
E-mail : depokbersemi165@gmail.com  - Info manaqib kota depok : Tlp /Sms/Wa   (Rauf) 0812 888 166 90
Agenda Kegiatan dan Jadwal Manaqib di Kota Depok dan sekitarnya  :

https://depokbersemi165.blogspot.co.id/2015/05/agenda-kegiatan-depokbersemi165.html
https://alhijazdepokbersemi165.wordpress.com/info-manaqib-depok/
Sukai halaman di Facebook DepokBersemi165 :
https://www.facebook.com/AlHijaz-DepokBersemi165-952350131454919
Ikuti Twiter depokbersemi165 :
https://twitter.com/depokbersemi165
Pasang Aplikasi Android Depok Bersemi 165 :
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.andromo.dev456699.app444796

Komentar

  1. alhamdulillah......depokbersemi165......terus bersemi sepanjang tahun dengan buletin manaqib dan info2 tentang ilmu taqwa......jalan tol menuju ALLOH....saya bangga dan bahagia dengan hadirnya Blog seperti ini...semoga sohib kita surachman rauf terus diberi kesehatan dan tambahan ilmu taqwa....yang berguna buat kita.....sebagai bekal untuk berjumpa langsung pada ALLOH

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Robithoh

Robithoh Robithoh, dapat diartikan hubungan antara yang menghubungi dari yang dihubungi. Seperti hubungan :  antara anak dengan orang tuanya. Antara guru dengan muridnya. Antara mahasiswa dengan dosennya. Antara menantu dengan mertuanya. Antara pedagang eceran dengan agen besarnya. Antara santri dengan kiayinya. Antara saudara dengan saudaranya. Antara teman dengan temannya. Antara rakyat dengan pemimpinnya. Antara bawahan dengan atasannya. Antara upline dengan downline-nya. Antara kita ummat dengan Nabinya. Antara kita hamba dengan Alloh Subhanahu wa ta’ala . Adapun hubungan itu, ada hubungan langsung juga ada hubungan tidak langsung. Adapun Robithoh wajib itu, seperti ummat Islam melaksanakan sholat dengan menghadap kiblat. Kiblat itu penghubung antara orang yang Sholat dengan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala. Kalau tidak menghadap Kiblat, maka sholatnya tidak akan syah. Jadi untuk melakukan yang wajib maka wajib dengan Robithoh tersebut ( menghadap kilat ) . Itulah Sya

Tidak Ada Yang Kebetulan

DI DUNIA INI TIDAK ADA YANG KEBETULAN === Firman Alloh Subhanahu Wa Ta’ala : “ Dan pada Alloh-lah kunci-kunci semua yang ghoib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata ( Lauh Mahfudz )" ( Surat Al-An'am : 59 ). Tiada sesuatu yang kebetulan. Karena Alloh telah menegaskan bahwa tidak ada satu pun yang terlepas dari kudrot, irodat, dan ilmu Alloh. Segalanya yang terjadi bahkan yang akan terjadi telah tercatat di lauh mahfudz. Ayat tsb diatas menegaskan bahwa segalanya ada dibawah kehendak & ilmu Alloh, Dan semuanya sudah tercatat di lauh mahfudz. Sering kita mendengar percakapan sehari-hari yang mengatakan, “ Kebetulan ketemu disini ”, “ Kebetulan ada yang memberi”, “K ebetulan sekali h

Pentingnya Berwasilah

Pentingnya Berwasilah Oleh : Renandhi Wira Fitra, S.H.I. Ikhwan TQN PPS dari Kota Depok. Setiap diri yang memiliki niat dan cita cita untuk sampai(Wushul) kepada Alloh sudah PASTI akan membutuhkan WASILAH ( perantara). Hal ini sebagaimana firman Alloh Swt : “ Hai orang orang yang beriman bertaqwalah kamu kepada Alloh dan carilah wasilah dalam mencapai ketaqwaan itu ....” ( QS. Al-Maidah : 35 ) Dalam ayat tersebut kalimat wabtaghu menggunakan fi’il amar/kata perintah yang menandakan khitab /seruan bagi orang beriman bahwa mencari wasilah itu adalah kewajiban...kenapa wajib ? karena memang manusia membutuhkannya..! Jadi dengan adanya wasilah bagi setiap hamba itu adalah mutlaq suatu KEBUTUHAN, selain berdasarkan dari dalil ayat tersebut juga berdasarkan kepada tabiat manusia yang selalu membutuhkan bantuan dalam medapatkan sesuatu, sehingga menolak adanya wasilah maka itu bertentangan dengan Hukum Alloh dan fitrah manusia itu sendiri. Wasilah adalah perantara yang