Beruntunglah Orang Yang Khusyu’
Beruntunglah diantara
kita semua
yang sudah dipertemukan dengan Syeikh Mursyid oleh Alloh Subhanahu wa ta’ala.
Bulan Rojab
ini adalah
bulan ulang tahun sholat. Dan Sholat itu
adalah tiang agama. Semoga kita
semua dijadikan sebagai Ahli Sholat.
Sholat
yang selalu didambakan
oleh semua adalah sholat yang khusyu’. Sungguh
tidak bosan untuk selalu menyampaikan, karena
kalau tidak belajar kepada Syeikh Mursyid, khusyu’ itu hanya ada
disebutannya saja. Sebutan orang
betawi : “hanya
bisa ngomong doang” tetapi
secara prakteknya khusyu’ itu
sangatlah susah. Tetapi setelah
bertemu dengan Syeikh Mursyid, dengannya dapat
belajar Dzikir, walaupun tidak dapat gamlang membahas menjelaskan( mendifinisikan
khusyu’ ) tetapi
kita sudah dapat khusyu’.
Sesungguhnya
khusyu’ itu bukan ibadah sambil menangis, bukan ibadah sambil menunduk, karena
ada yang mengatakan, kalau khusyu’ itu dengan menunduk. Ada juga yang mengatakan
khusyu’ itu dengan mengetahui( terjemahan/artinya ) bacaan-bacaaannya khususnya
bacaan diwaktu sholat. Kalau itu difinisinya khusyu’ seperti itu tentu
para ustadz sudah pasti dengan mudah menterjemahkannya. Tetapi
difinisi khusyu’ ternyata
bukan menterjemah. Kalau difinisi
khusyu’ itu menterjemahkan orang-orang
daerah itu tentu lebih khusyu’ karena
banyak bahasa terjemahannya, yaitu
mampu menterjemah dengan bahasa arab, bahasa Indonesia, bahasa sunda,
bahasa jawa, dan banyak lagi
bahasanya.
Ternyata khusyu’ itu bukan menterjemah, bukan menunduk, bukan menangis, tetapi khusyu’ itu adalah :
Ternyata khusyu’ itu bukan menterjemah, bukan menunduk, bukan menangis, tetapi khusyu’ itu adalah :
“Hati yang selalu
berdzikir kepada Alloh”.
Itu yang sudah diterangkan oleh
Alloh Subhanahu wa ta’ala sejak dahulu didalam Al Qur’an, Alloh Subhanahu wa ta’ala berfirman :
Didalam surat Al Hadid
ayat 16;
“a lam ya’ni lil ladziina aamanuu an takh sya’u
quluubuhum lidzikrillah”
Artinya:
Belumkah tiba (datang) waktunya bagi
orang-orang yang ber-Iman meng-Khusyu-kan hatinya dengan selalu ‘mengingat
Alloh’.
Waktu saat
diturunkannya ayat
ini para sahabat sedang bersama
Rosul Sholallohu
‘alaihi wa sallam. Dan saat itu
umat islam mulai berkembang tetapi mereka belum tahu khusyu yang sebenarnya. Setelah diterangkan
ayat tersebut baru mereka
bergegas kembali karena merasa
ditegur oleh Alloh. Berarti
Qolbu para sahabat waktu itu belum fokus seperti apa yang sudah dibimbing oleh Syeikh
Mursyid kita
saat ini. Maka
setelah turun ayat tersebut baru
mereka merasakan, banyak diantara para
sahabat yang menangis, banyak yang bersedih, kerena merasa ditegur oleh
Alloh Subhanahu
wa ta’ala
dan ternyata selama ini qobunya belum khusyu’.
Kita sudah
baca ayat tersebut terlebih dahulu tetapi belum paham atau memang tidak paham
atau memang tidak mau paham. Walaupun ayat ini diulang-ulang dibacanya sampai
khotam Qur’an dibaca, tetapi jika belum bertemu dengan Syeikh Mursyid belum
ketemu Qur’an yang hidupnya, baru Qur’an yang tertulis, inilah Qur’an yang hidupnya
yang menjadi Uswatun Hasanah ( contoh tauladan ) langsung, waktu dijaman
Rosul Sholallohu ‘alaihi wa sallam yaitu Beliau lah yang membimbingkan kepada
para Sahabat dan sekarang Syeikh Mursyid silsilah ke 38 kita semua sudah
mendapatkannya, Syukur Alhamdulillah..,
Inilah makanya beruntung ikhwan
yang sudah, yang sedang, yang belum, dan kita yakin bahwa ikhwan semua yakin
akan datang berbondong-bondong, kita semua sangat yakin dan tidak boleh ragu, itulah
apa yang sudah diungkapkan oleh Syaikh Ahmad Khotib Ibnu Abdil Ghoffar As-Sambasi
al-Jawi (w.1878 M.) :
sebagaimana diakui dalam risalahnya Fath Al-Arifin : ”Semua Thoriqoh kami ini dibangun atas rangkaian lima huruf Naqthujimin, maka barang siapa tidak mendatangi kami dan mengambil dia(thoriqoh ini) dijaman kami, dia pasti menyesal.”
Huruf “nun” bermakna thoriqoh naqsyabandiyyah
Huruf “qaf” bermakna thoriqoh qodiriyyah
Hurf “tha” bermakna thoriqoh Anfasiyyah
Huruf “jim” bermakna thoriqoh Al-Junaidiyah
Huruf “mim” bermakna thoriqoh Al-Muwafaqoh
sebagaimana diakui dalam risalahnya Fath Al-Arifin : ”Semua Thoriqoh kami ini dibangun atas rangkaian lima huruf Naqthujimin, maka barang siapa tidak mendatangi kami dan mengambil dia(thoriqoh ini) dijaman kami, dia pasti menyesal.”
Huruf “nun” bermakna thoriqoh naqsyabandiyyah
Huruf “qaf” bermakna thoriqoh qodiriyyah
Hurf “tha” bermakna thoriqoh Anfasiyyah
Huruf “jim” bermakna thoriqoh Al-Junaidiyah
Huruf “mim” bermakna thoriqoh Al-Muwafaqoh
Tetapi Syeikh
Ahmad Khotib Sambas Ra mengatakan “mempunyai dua yaitu Thoriqoh Qodiriyyah
Naqsyabandiyyah itu sama dengan punya semua” maka siapa yang tidak datang
kepada kami sabda Syeikh Ahmad Khotib Sambas : “dijaman kami maka dia pasti
menyesal. Kenapa ? karena orang yang tidak datang kepada Syeikh Mursyid orang
itu sholatnya tidak akan pernah Khusyu’ selama-lamanya (seumur hidupnya).
Secara khusus belajar dzikir itu untuk membersihkan hati. Hati kita
tidak akan bersih seumur hidupnya, walaupun kita merasa ingin
tawadlu, ingin ikhlas, ingin syukur, ingin sabar, itu semua tidak akan tercapai
kepada puncaknya kerena tidak bertemu
dengan Syeikh Mursyid. Itulah
yang disabdakan oleh pengersa Abah Anom : “orang yang tidak menjadikan dirinya ada seorang
pembimbing yaitu Syeikh Mursyid, maka sebenarnya dia itu orang yang sedang maksiat
kepada Alloh dan Rosulnya”, karena
dia tidak tahu bagaimana cara membersihkan qolbunya, tidak tahu bagaimana
obatnya. Bagaimana
solusi pembersihannnya, walaupun dia itu memaksakan diri tetapi tidak mau
bermursyid dan memaksakan dirinya hatinya harus bersih, walaupun dia sudah
hapal seribu kitab, bahkan didalam kitab lain walaupun sudah hapal sejuta
kitab, itu semua tidak banyak manfaatnya, tidak akan berhasil untuk bisa membersihkan
qolbunya. Inilah pentingnya harus ada
pembimbingnya harus ada Syeikh Mursyidnya, Syukur Alhamdulillah.. kita
semua sudah dipertemukan
dengan Syeikh Mursyid.
Mungkin
sebahagian orang bilang mencari Syeikh Mursyid itu sulit(susah), itu benar memang
sulit(susah) bahkan seperti diterangkan didalam kitab thoriqoh didalam kitab Syarah
Hikam diterangkan : “Mengenal Syeikh Mursyid itu lebih sulit daripada
mengenal Alloh”, kerena Mursyid itu
hanya manusia biasa.
Memang seseorang
yang sudah Mursyid yang menjadi penerus dari Abah Anom, itu awalnya( dahulunya
) sama-sama murid Abah Anom. Bahkan sampai ada yang mengatakan kepada ..aah dia kan dahulunya sama-sama murid, kenapa harus dia ? saya juga masih
berpeluang, apa tidak ada yang lain, yang lebih
pantas, masih mungkin berpeluang itu saya, karena saya masih bisa bersaing”.
Tetapi kalau untuk kita, menyerah saja lah kepada Syeikh Mursyid, kerena tidak
bakal mengejar kepada Syeikh Mursyid, kalah seter lah, tukang tidur saja mau
bersaing, mending juga yang melek, maka menyerah saja lah kepasa Syeikh
Mursyid. Maka didalam thoriqoh “murid itu kepada Mursyid itu seperti mayit kepada
yang memandikannya”. Pasrah saja mayit diputar balikkan ataupun diapakan saja,
pasrah saja hingga sampai badannya dibersihkan. Makanya kita yang sudah ikut kepada Syeikh
Mursyid tidak boleh banyak protes, terkadang ada sesuatu yang kurang pas
menurut kita sampai bertanya “mengapa begini?” ( kepada Guru Mursyid ), itu termasuk protes kepada Guru Mursyid
walaupun itu hanya didalam hati itu sudah termasuk su’ul adab.
Pokoknya ikut
saja kepada Guru Mursyid. Karena itu semua ilmunya kita belum tahu belum( belum
kita pahami), karena Mursyid kita ( Abah Aos ) lebih tahu semuanya, jangan bertanya
Abah Aos koq begini?, itu termasuk su’ul adab, kebanyakan ikhwan rata-rata begitu.
Makanya kita harus seperti mayit, mau diapakan saja oleh Guru Mursyid itu
terserah dan menyerahkan saja semuanya kepada Guru Mursyidnya. Makanya kita
harus seperti mayit, siap untuk diatur, siap dibungkus, kalau ( mayit ) jasmani
banyak yang mengurus, malah ada yayasan yang khusus untuk mengurus mamandikan mayit ( jasmani ), tetapi untuk
mengurus Ruh ini siapa yang akan memandikan yaitu Syeikh Mursyid. Jadi Syeikh
Mursyid itu yang akan mengurus Ruh kita, kita dihadapan Guru Mursyid harus
seperti mayit.
Sholat yang sudah kita dapat
setelah mendapat bimbingan Syeikh Mursyid,
inilah yang disebut oleh Alloh :
Qod aflahal mu’minuun,
alladzii na hum fii sholaa tihim khoo syi’uun.
Sungguh beruntung (berbahagia) orang-orang yang
beriman, mereka yang khusyu didalam sholatnya.
Jadi yang sudah mendapatkan itu
beruntung, yang tidak mendapatkan itu merugi,
kita ini Alhamdulillah sudah dapat. Walaupun
ada yang bilang kenapa harus susah-susah, belajar saja harus jauh-jauh, bagi kita jauh sudah
terasa dekat dari mana-mana datang mencarinya. Untuk mengaji huruf itu banyak
tetapi untuk mengaji hiruf itu susah. Makanya
kita belajar itu ada belajar huruf (
laa ilaha illalloh
) itu ada hurufnya, kalau belajar hirup itulah hati yang selalu hidup. Jadi ada
huruf ada hiruf. Hati kita sudah tidak lagi mati seperti mayit, walaupun
jasadnya matipun hatinya masih tetap hidup, walaupun sudah di alam Baqo masih
tetap hidup terus, masih dibimbing terus oleh Guru Mursyid. Kalau tidak
dibimbing oleh Guru Mursyid itu matinya dua kali jasmaninya mati hatinya juga
mati, tetapi kalau sudah dibimbing oleh Guru Mursyid hidupnya dua kali badannya
hidup ruhnya hidup.
Firman
Alloh didalam Surat Annisa ayat 80 :
Man tu
thi’ir rosula faqod a thoo ‘alloh,
Barangsiapa yang taat kepada Rosul, maka sesungguhnya
dia telah taat kepada Alloh,
Hadits
Rosul Sholallohu
‘alaihi
wa
sallam :
Diantara
taat kepadaku adalah kamu taat kepada imam kamu, apabila imam kamu sholatnya
duduk maka kamu ikut sholatnya duduk.
Imam yang dimaksud disini imam
syariat dan hakikat yaitu Guru Mursyid, jika Guru Mursyid itu sholatnya duduk
kita juga ikut duduk, ikhwan yang dahulu ikut sholatnya duduk bersama Mursyid sekarang berdiri
lagi itu namanya itu disebut “Dlolan”
(mundur setelah sampai) , makanya kita jangan bergeser walaupun banyak badai pokoknya
kita yakin dan jangan ragu.
Khidmat Ilmiah : Syeikh
Muhammad Sholeh Mukhtar Hujjatul ‘Arifin ra.
(
manaqiban dibatong
-25
Mai 2013
)
Ditulis
oleh : surachman abdurrauf al hijaz
000
000
ALHIJAZdepokbersemi165
Media Informasi & Dakwah Para Pecinta Kesucian Jiwa.
ALHIJAZdepokbersemi165
Media Informasi & Dakwah Para Pecinta Kesucian Jiwa.
Ikhwan Depok.
Thoriiqoh Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah PP Suryalaya Membangun Peradaban Dunia
Agenda Kegiatan dan Jadwal Manaqib di Kota Depok dan sekitarnya :
https://depokbersemi165.blogspot.co.id/2015/05/agenda-kegiatan-depokbersemi165.html
Thoriiqoh Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah PP Suryalaya Membangun Peradaban Dunia
Agenda Kegiatan dan Jadwal Manaqib di Kota Depok dan sekitarnya :
https://depokbersemi165.blogspot.co.id/2015/05/agenda-kegiatan-depokbersemi165.html
Sukai
halaman di Facebook DepokBersemi165 :
https://www.facebook.com/AlHijaz-DepokBersemi165-952350131454919
https://www.facebook.com/AlHijaz-DepokBersemi165-952350131454919
Twit depokbersemi165 : https://twitter.com/depokbersemi165
Info manaqib kota depok (Rauf) Tlp /Sms/Wa : 0812 888 166 90
Info manaqib kota depok (Rauf) Tlp /Sms/Wa : 0812 888 166 90
Komentar
Posting Komentar