Menjemput Khusyu’
Membahas mengenai
khusyu’, biasanya akan ada keterkaitan dengan ibadah sholat. Terkadang jarang
ada yang mengaitkan khusyu’ itu dengan ibadah-ibadah yang lain, seperti dalam
pengucapan dua kalimat syahadat, dalam ibadah zakat, dalam ibadah puasa, atau
dalam ibadah haji, Padahal khusyu’ adalah
amaliah yang semestinya menjadi ruh dalam setiap melakukan ibadah, apapun itu
jenis ibadahnya. Selayaknya jasad yang memiliki ruh pasti akan hidup tetapi
jika ruhnya sudah tidak ada jasad itu tidak akan hidup, begitu juga ibadah jika
tidak ada khusyu’ didalamnya tidak akan hidup,
Didalam kitab Ta’rifat Syekh Syarief Ali bin Muhammad Rodliyallohu
‘anhu mendifinisikan bahwa khusyu’ adalah ‘suasana hati dan anggota badan
yang pasrah merasakan adanya Alloh Subhanahu wa ta’ala’.
Ditegaskan oleh ulama arif billah didalam Risalatulqusairiah 145 :
Khusyu adalah
‘tegaknya hati mengingat Alloh didalam ibadah’.
Pentingnya bagi kita menjemput
khusyu’ dari seseorang yang
terbiasa khusyu’ dalam
ibadahnya,bukan dari orang yang
hanya baru tahu teori khusyu’
saja.
Dijaman Rosululloh Sholallohu ‘alaihi wa sallam, dari Beliaulah para sahabat
menjemputnya,mengingat Beliau adalah orang yang satu-satunya manusia yang telah
menguasai dan terbiasa dengan khusyu’.
Ketika Beliau tiada Syaidina Ali
bin Abi Tholib Karomallohu
wajhahu dan Syaidina Abu Bakar Rodliyallohu ‘anhu menjadi sahabat yang dijadikan sumber
penjemputan khusyu’ oleh
tabi’in,kedua sahabat Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam ini medapat
kepercayaan yang luar biasa dari Rosululloh Sholallohu ‘alaihi wa sallam.
Sehingga untuk Sayidina Ali bin Abi Tholib Karomallohu wajhahu ,Baliau Rosululloh Sholallohu ‘alaihi wa sallam besabda :
“Aku adalah kota ilmu dan Ali adalah
pintunya,barang siapa yang bermaksud menggapai kota ilmu maka harus melewati
pintunya terlebih dahulu”.
Dan untuk Sayidina Abu Bakar
Sidik Rodliyallohu ‘anhu,
Rosululloh Sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Kelebihan Abu Bakar atas kalian bukanlah
kerena banyak puasanya bukan pula karena banyak sholatnya,tetapi karena sesuatu
yang tegak kokoh terhujam didalam hatinya selalu mengingat Alloh( dzikrulloh )”,
karena didalam hatinya Sayidina Abu Bakar Rodliyallohu ‘anhu selalu
berdetak dengan dzikir, Rosululloh Sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Jikalau keimanan Abu Bakar dibandingkan
dengan keimanan seluruh makhluk,maka keimanan Abu Bakar tidak dapat
tertandingi” terdapat didalam kitab Miftahusshudur jilid I, karya Syekh
Ahmad Shohibul Wafa Tajul’Arifin qoddasallohu sirrohu.
Banyak bahasan yang tidak tuntas ketika dipertanyakan mengenai
khusyu’ didalam sholat, ada
yang memahami khusyu’ itu
konsentrasi, jika hanya itu
yang dipahami timbul ketidakpuasan dari jawaban tersebut,dan juga timbul
pertanyaan ‘konsentrasi pada apa?, Ada
yang memahami khusyu’ itu
sholat sampai menangis dan timbul juga pertanyaan, apa yang ditangiskan? Dan apa yang tidak menangis itu tidak dapat
khusyu ?, Ada yang mengajarkan khusyu
itu mengerti bacaan yang dibaca didalam sholat,kalau khusyu dituntut harus
mengerti apa yang dibaca lalu bagaimana orang-orang terdahulu yang tidak
mengenyam pendidikan tinggi sehingga mereka tidak bisa mengerti bahasa arab, apakah
selamanya mereka tidak akan pernah khusyu ?
bagaimana dengan penduduk arab dan sekitarnya, apakah mereka dapat dipastikan
mereka selalu khusyu ?, Didalam Al Qur’an dijelaskan bagaimana
keteria khusyu’ adalah
sebagai berikut :
Yaitu didalam surat Al Hadid ayat 16;
“a lam ya’ni lil ladziina aamanuu an takh
sya’u quluubuhum lidzikrillah”
Artinya: Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang ber-Iman meng-Khusyu-kan
hatinya dengan selalu ‘mengingat Alloh’.
Dan lebih tegas Alloh Subhanahu wa ta’ala berfirman didalam surat Thoha ayat 14:
“Innanii
anallohu laa ilaaha illaa ana, fa’bud nii wa aqimish sholaata lidzk rii”
Artinya: Sesungguhnya Aku ini adalah Alloh,tidak ada
Tuhan selain Aku,maka sembahlah Aku,dan dirikan sholat untuk mengingat-Ku ( dzikrulloh ).
Sejalan dengan ayat tersebut, Rosululloh Sholallohu ‘alaihi wa sallm Bersabda:
“Ibadah itu banyak ragamnya tetapi yang diingat dalam seluruh ibadah
hanya satu ‘Alloh’. Demikian terdapat dalam Miftahusshudur ,
Terdapat pula didalam Ihya’ulumuddin
jilid I halaman 150, Rosululloh Sholallohu ‘alaihi wa sallam Bersabda:
Sesungguhnya diwajibkan atas kamu sholat, ibadah haji, thowwaf dan
menyempurnakan prakteknya hanyalah untuk ‘mengingat Alloh’. ( hadits
Siti Aisyah ra dengan sanad shohih ).
Kehadiran hati mengingat
Alloh menjadi sesuatu yang sangat penting agar sholat kita bisa berkualitas dan
diterima Alloh Subhanahu wa ta’ala, Imam Ghozali Rodliyallohu ‘aanhu menuturkan:
Faman
ghofila fii jami”I sholaatihii kayfa yakuu nu muqiman lish sholaa ti li dzik
rihi.
Artinya: Maka barangsiapa yang lupa dari
mengingat Alloh ( lupa dzikrulloh) didalam seluruh
sholatnya, bagaimana bisa dikatakan melakukan sholat untuk mengingat Alloh.
Ihya jilid I halaman 159 ,menerangkan hati yang terisi dengan
dzikir akan berpengaruh terhadap khusyunya anggota badan, sebagaimana Sabda
Rosululloh Sholallohu ‘alaihi wa sallam :
An
abii hurayrotu rodhiyalloh ‘anhu: qoola Rosuulullohi shollallohu’alaihi wa
salam: lau khosya’a qolbu Haa dzaa lakhosya’at jawaa rihuHu,
Artinya: Dari Abi Hurairoh Rodliyallohu
‘anhu, Rosululloh Sholallohu ‘alaihi
wa sallam Bersabda: Seandainya hati
seseorang itu khusyu ( dengan dzikir mengingat Alloh ),
maka khusyu pulalah seluruh anggota badannya. ( HR. AtTarmuzi ).
Dengan khusyu’
syeitan tidak akan berani
mendekat, sebagaimana dituturkan Syekh Sahal bin Abdulloh ra :
Man
khosya’a qolbuhu lam yaq rob minhusy syaithoonu
Artinya: Barangsiapa yang khusyu’
hatinya maka syetan tidak akan pernah bisa mendekatinya.( Risalatul
qusyairiyah,145 ).
Sholat adalah bentuk hubungan harmonis antara makhluk dengan Kholiq-Nya, yang didalam bahasa sufi
dikenal dengan sebutan Munajat,
An
anas ibnu maaliki rodhiyallohu’anhu, qola Rosululloh Saw: Innal mushollii
munaaja robbahu ‘azza wa jalla.
Artinya: Dari Anas bin Malik rodliyallohu
‘anhu, Rosululloh Sholallohub ‘alaihi
wa sallam Bersabda: Sesungguhnya seseorang
yang melakukan sholat, ia sedang bermunajat dengan Tuhan-Nya, ( HR.Mutafaqun
Alaih ).
Didalam hadits lain Rosululloh Sholallohu ‘alaihi
wa sallam mengisyaratkan bahwa banyak yang melakukan sholat tetapi
dihadapan Alloh Subhanahu wa ta’ala, tidak mendapatkan apa-apa kecuali
sesuai dengan apa yang ada difikirannya dan apa yang diingat didalam hatinya,
Alloh tidak melihat dari aspek laihiriyahnya saja tetapi hatinya, sekalipun
sholat dihadapan kabah kalau hatinya lupa dari mengingat Alloh ( lupa dari
dzikrulloh ), maka hanya dianggap siulan dan tepuk tangan saja, pastinya tidak
mendapatkan fadhilah apa-apa, Demikian sebagaimana Firman Alloh didalam surat
Al Anfal ayat 35:
Imam Ghozali menuturkan : Sholat itu
munajat kepada Alloh Subhanahu wa ta’ala, bagaimana bisa sampai kepada-Nya
dengan hati yang lupa kepada Alloh Subhanahu wa ta’ala, sesungguhnya kehadiran
hati mengingat Alloh adalah ‘ruh’ nya sholat, tanpa ‘ruh’ sesuatu tidak akan
bisa hidup.( Ihya’ulumuddin jilid I halaman 160 dan 161 ).
Khusyu
adalah amaliah yang terletak didalam hati, sebagaimana yang terdapat dalam Risalatulqusairiah halaman 145,
Watti
faquu ‘alaa annal khusyuu’a mahalluhul qolbu
Artinya: Seluruh Ulama Arif billah sepakat
bahwa khusyu tempatnya didalam hati.
Wamimmaa
yu’iinu aydloo’anil khusyuu’i : Al aktsaaru min dzikrillahi bilqolbi wal
qoolabi
Artinya: Dan sesungguhnya khusyu’
itu ditentukan dengan mengingat Alloh (dzikrulloh) dengan hati yang tidak
terputus dan seluruh tubuh mengikutinya. ( Iqodzul Himam halaman 223 ).
Proses kosentrasi
hakikatnya marasakan kehadiran Alloh Subhanahu wa ta’ala didalam setiap
helaan nafas, sehingga hati tidak ada kesempatan untuk mengingat yang lain kecuali
mengingat Alloh Subhanahu wa ta’ala ( dzikrulloh ). Dzikir yang seperti
ini tidak dapat tumbuh dengan sendirinya,tetapi harus ada bimbingan Guru
Mursyid, walaupun ilmunya melaut dan pemahamannya mendunia tidak akan banyak
membantu tanpa bimbingan Guru Mursyid, demikian Ibnu Athoilah rodliyallohu ‘anhu
dalam Hikam dan Tanwirul Qulub. Perlu kita renungkan Firman Alloh Subhanahu wa ta’ala dalam Surat An Nisa Ayat 43:
Yaa
ayyuhal ladziina aamanuu laa taqrobush sholaata wa antum sukaaroo hattaa
ta’lamuu maa taquluun
Artinya: Hai orang –orang beriman, janganlah
kamu sholat,sedangkan kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti(sadar)
apa yang kamu ucapkan.
Imam Ali Assobuni Rodliyallohu ‘aanhu, beliau menuturkan dalam as sofwatutafasir jilid.I halaman 277: Janganlah kamu melakukan sholat dalam
keadaan mabuk( tidak sadar ),karena dalam keadaan mabuk( tidak sadar )tidak
akan merasakan khusyu’ dan tidak akan merasa rendah diri dalam bermunajat
kepada Alloh Subhanahu wa ta’ala.
Mungkin kita tidak mabuk khomar
tetapi terkadang kita sedang dimabuk jabatan, dimabuk kekayaan, dimabuk
kebimbangan, dimabuk wanita, dimabuk masalah pekerjaan dan mabuk yang lainnya,
sehinggga didalam sholat kesemuanya itu selalu menghiasi pelaksaan sholat,
akibatnya antara yang diucapkan dengan yang ada dihati menjadi tidak selaras.
Sebenarnya mabuk yang seperti ini
bisa menimpa siapa saja, tak peduli kiayi atau santri, professor atau
mahasiswa, tua atau muda, yang kaya atau yang miskin, wajar saja kalau efek
sholat yang dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar susah sekali
terwujud, karena sholatnya masih dalam keadaan mabuk.
Ketika kita dalam keadaan
was-was, kabimbangan, dzikir adalah solusinya bagi orang yang bertaqwa, Dalam Suroh Al Arof Ayat 201 Alloh Subhanahu wa ta’ala berfirman:
Inna
ladziinat taqau idza masshum thoo ifumminasy syaithooni tadzak karuu faidzaa
hummub shiruun
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang
bertaqwa apabila ditimpa was-was dari syeitan, mereka
ingat(dzikir) kepada Alloh Subhanahu wa ta’ala,
ketika itu juga mereka sadar akan kesalahan-kesalahannya.
Hati yang selalu terpaut dengan
dzikir mengantarkan kita sampai tujuan akhir, karena hati apabila ingat menyatu
dengan apa yang ada diingatannya, jadi ketika hati ingat ( dzikir )
kepada Alloh didalam sholat, sampailah perjalanan munajat kita kepada Alloh Subhanahu wa ta’ala.
Ada kabar yang patut kita
renungkan untuk kesempurnaan sholat kita, kabar itu dari Syekh Khudzaifah Rodliyallohu ‘anhu, beliau
menuturkan:
Awwalu
maa taf qiduuni min diinikumul khusyuu’i
Artinya: Permulaan sesuatu yang akan hilang
dari agama adalah khusyu’. ( Risalatul qusyairiyah
145 ).
Qola,
al ghozaalii rodliyallohu’anhu: Lau syi’ tuhu laa khobartuka biawwali’ilmin yar
far’u minannas
Artinya: Imam Ghozali ra menuturkan :
jika aku mampu akan aku kabarkan kepadamu bahwa ilmu yang pertama diambil dari
manusia adalah ‘khusyu’.( tazkiyatun Nufus, halaman 22 ).
Sebagai salah satu ciri khusyu’ ilmu yang pertama kali hilang,
adalah banyaknya manusia yang tidak mengetahui ciri orang yang telah terbiasa
khusyu’ dalam ibadahnya,
sehingga belajar untuk bisa khusyu’
dari orang yang baru tahu teori khusyu’ saja, bukan dari orang yang mengaplikasikan khusyu’, lebih disayangkan lagi tidak berusaha
mencarinya sehingga dapat menjemput khusyu’ darinya, seseorang yang dapat dikatakan selalu khusyu’ adalah yang hatinya telah mengetahui
ruginya lupa kepada Alloh Subhanahu wa ta’ala, dan tidak akan tahu
ruginya lupa kepada Alloh apabila belum merasakan nikmatnya mengingat Alloh ( dzikrulloh ), demikian terdapat Risalatul
qusairiah halaman.225.
Perlulah kita yang belum bisa khusyu’ dalam ibadah mendatangi Guru Mursyid
untuk menjemput khusyu’ darinya, tidak ada cara lain, bacaan harus baik ,
gerakan harus baik, dan hati khusyu’ dengan dzikir kepada Alloh itulah potret
sholat yang sempurna dan diterima Alloh Subhanahu wa ta’ala.
Hidayah menghantarkan kita untuk dapat menjemput khusyu’ darinya. Sholat
khusyu’ lah yang diajarkan
Rosululloh Sholallohu ‘alaihi
wa sallam
dan keberuntungan menanti diakhirat kelak sebagaimana Firman Alloh Subhanahu wa ta’ala :
Qod
aflahal mu’minun, alladzii nahum fii sholaa tihim khoo syi’uun.
Artinya : Orang-orang yang beriman telah mendapatkan
(keberuntungan) yaitumereka yang khusyu didalam sholatnya. ( QS. Mu’minun ayat 1 dan 2 ).
000
000
ALHIJAZdepokbersemi165
Media Informasi & Dakwah Para Pecinta Kesucian Jiwa.
Ikhwan Depok.
Thoriiqoh Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah PP Suryalaya Membangun Peradaban Dunia
E-mail : depokbersemi165@gmail.com - Info manaqib kota depok : Tlp /Sms/Wa (Rauf) 0812 888 166 90
Agenda Kegiatan dan Jadwal Manaqib di Kota Depok dan sekitarnya :
https://depokbersemi165.blogspot.co.id/2015/05/agenda-kegiatan-depokbersemi165.html
https://alhijazdepokbersemi165.wordpress.com/info-manaqib-depok/
Sukai halaman di Facebook DepokBersemi165 :
https://www.facebook.com/AlHijaz-DepokBersemi165-952350131454919
Ikuti Twiter depokbersemi165 : https://twitter.com/depokbersemi165
ALHIJAZdepokbersemi165
Media Informasi & Dakwah Para Pecinta Kesucian Jiwa.
Ikhwan Depok.
Thoriiqoh Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah PP Suryalaya Membangun Peradaban Dunia
E-mail : depokbersemi165@gmail.com - Info manaqib kota depok : Tlp /Sms/Wa (Rauf) 0812 888 166 90
Agenda Kegiatan dan Jadwal Manaqib di Kota Depok dan sekitarnya :
https://depokbersemi165.blogspot.co.id/2015/05/agenda-kegiatan-depokbersemi165.html
https://alhijazdepokbersemi165.wordpress.com/info-manaqib-depok/
Sukai halaman di Facebook DepokBersemi165 :
https://www.facebook.com/AlHijaz-DepokBersemi165-952350131454919
Ikuti Twiter depokbersemi165 : https://twitter.com/depokbersemi165
Komentar
Posting Komentar