Langsung ke konten utama

Amal Darojat dan Amal Kifarot.



Amal Darojat dan Amal Kifarot.

Oleh : KH. Ayi Burhanuddin.
(Wakil Talqin Thoriqoh Qodiriyyah Naqsyabandiyyah PP Suryalaya Silsilah.38)

Kita Ikhwan Thoriqoh Qodiriyyah Naqsyabandiyyah PP Suryalaya telah diperkaya banyak amal oleh Guru Muryid kita dengan adanya acara-acara manaqib seperti ini. Dari sebahagian kitab menerangkan, bahwa amal kita ini terdiri dari : Amal Darojat dan Amal Kafarot.
Amal Darojat yaitu untuk menaikkan derajat, seperti seorang tentara ada jenjang karirnya untuk meningkat, kalau tingkat pendidikan ada tingkatan-tingkatan pendidikannnya. Maka Abah memuat doa didalam khotaman itu ada “Allohumma ya rofiatdarojat”  sudah kumplit dan lengkap doa yang ada dikhotaman, seperti jika kita mau ada keperluan  ada “Allohumma ya qodiyal hajat”, jika banyak keinginan ada “Allohumma yaa kafiyalmuhimmat”, jika ingin ditolak bala-I ada “Allohumma yaa da fial baliat”, mau diijabah doa ada “Allohumma yaa mujibat da’wat”, mau yang punya penyakit sembuh dari penyakitnya ada “Allohumma yaa syafial amrot”,  mau dikasihi semua orang ada “Allohumma yaa harhamar rohimin”.
Untuk meningkatkan Darojat kehadlirat Alloh Swt, didalam Hadits Rosul Saw,diterangkan :
- Membiasakan mengucapkan salam, dapat meningkatkan darojat, bahkan didalam hadits yang lain menerangkan : “agar kita untuk membiasakan mengucapkan salam jika masuk kerumah dan keluar rumah”.
- Membagi-bagikan makanan, ini juga dapat meningkatkan darojat, seperti didalam tempat-tempat  manaqib banyak sekali makanan, minuman, yang sudah disediakan.
- Suka bersilaturohmi, dan kita berkumpul diacara manaqib seperti ini kita bersilaturohmi,
- Membiasakan untuk bangun malam, seperti melaksanakan tahajut.
Amal Kafarot, yaitu yang dimaksud disini adalah kifarot dari dosa atau pembebasan dari dosa, seperti :
- Melaksanakan wudlu, itu  sebagai kifarot penghapusan dari dosa-dosa kecil.
- Memindahkan(melangkahkan) kaki untuk hadir dalam acara manaqib, mulai dari langkah pertama sampai ketempat manaqib sudah dihitung menjadi kifarot terhapusnya dosa. apalagi ikhwan yang rajin manaqibnya bahkan ada yang sehari lebih dari empat tempat hadir manaqibnya, bahkan sebelum tidur manaqib dulu, inilah dari Abah untuk memperkaya ikhwan.
- Menunggu sholat setelah sholat, itu menjadi kifarot terhapusnya dosa-dosa,  malah Abah Aos menerangkan  : “menunggu sholat setelah sholat itu adalah ‘Sholat’”, inilah kita ikhwan telah diperkaya untuk menjadikan seluruh waktu-wakttu kita menjadi amal sholeh. Makanya seperti Pangersa Abah Anom itu dari seluruh gerak tubuhnya bahkan dari kedipan matanya, dari bicaranya, gerak tangannya, gerak kakinya, bahkan sampai rambutnya walaupun sampai dibelah tujuh sekalipun semuanya menjadi amal sholeh tidak ada yang sia-sia, sampai nafasnya sekalipun semuanya amal sholeh.  Seperti dijelaskan dari Imam Kusyairi dari kitabnya beliau mengatakan : “murid yang benar –benar mengikuti guru nya itu walaupun bernafasnya pun harus dengan izin guru, yaitu masuk nafasnya dan keluar nafasnya harus diisi dengan hakikat Laa ILaa ha Illalloh. Imam Sya’roni menerangkan : kegunaan kita bekumpul berjama’ah berdzikir, mambaca qur’an, dan membicarakan ilmu, akan menambah keyakinan kita terhadap guru, karena limpahan Rohmat Alloh, limpahan Karomah, limpahan Mu’jijat, akan datang melimpah ruah seperti air, karena Guru itu terus menyambung selalu berkumunikasi dengan Rosululloh Saw.
inilah, kita jangan sampai ditinggalkan Majlis Manaqib seperti ini, ini yang disebut dengan Majlis Rosululloh Saw.
Kalau kita berkumpul dimajlis dzikir seperti ini pasti Alloh menurunkan ketenangan untuk pribadinya(dirinya sendiri), untuk saudaranya, untuk suaminya, untuk istrinya, untuk anaknya, untuk cucunya, untuk keluarganya akan diberi ketenangan, akan penuh dengan para Malaikat, penuh dengan Rohmah Alloh, jika ada majlis seperti ini akan dikabarkan oleh Alloh langsung kepada seluruh makhluk isi langit kesatu sampai langit ketujuh bahkan sampai ke Arsy Nya Alloh.
Inilah hebatnya program Guru Mursyid, maka kita  Amalkan, Amankan  dan Lestarikan.  

Ditulis oleh : Surachman abdur rauf.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Robithoh

Robithoh Robithoh, dapat diartikan hubungan antara yang menghubungi dari yang dihubungi. Seperti hubungan :  antara anak dengan orang tuanya. Antara guru dengan muridnya. Antara mahasiswa dengan dosennya. Antara menantu dengan mertuanya. Antara pedagang eceran dengan agen besarnya. Antara santri dengan kiayinya. Antara saudara dengan saudaranya. Antara teman dengan temannya. Antara rakyat dengan pemimpinnya. Antara bawahan dengan atasannya. Antara upline dengan downline-nya. Antara kita ummat dengan Nabinya. Antara kita hamba dengan Alloh Subhanahu wa ta’ala . Adapun hubungan itu, ada hubungan langsung juga ada hubungan tidak langsung. Adapun Robithoh wajib itu, seperti ummat Islam melaksanakan sholat dengan menghadap kiblat. Kiblat itu penghubung antara orang yang Sholat dengan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala. Kalau tidak menghadap Kiblat, maka sholatnya tidak akan syah. Jadi untuk melakukan yang wajib maka wajib dengan Robithoh tersebut ( menghadap kilat ) . Itulah Sya

Tidak Ada Yang Kebetulan

DI DUNIA INI TIDAK ADA YANG KEBETULAN === Firman Alloh Subhanahu Wa Ta’ala : “ Dan pada Alloh-lah kunci-kunci semua yang ghoib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata ( Lauh Mahfudz )" ( Surat Al-An'am : 59 ). Tiada sesuatu yang kebetulan. Karena Alloh telah menegaskan bahwa tidak ada satu pun yang terlepas dari kudrot, irodat, dan ilmu Alloh. Segalanya yang terjadi bahkan yang akan terjadi telah tercatat di lauh mahfudz. Ayat tsb diatas menegaskan bahwa segalanya ada dibawah kehendak & ilmu Alloh, Dan semuanya sudah tercatat di lauh mahfudz. Sering kita mendengar percakapan sehari-hari yang mengatakan, “ Kebetulan ketemu disini ”, “ Kebetulan ada yang memberi”, “K ebetulan sekali h

Pentingnya Berwasilah

Pentingnya Berwasilah Oleh : Renandhi Wira Fitra, S.H.I. Ikhwan TQN PPS dari Kota Depok. Setiap diri yang memiliki niat dan cita cita untuk sampai(Wushul) kepada Alloh sudah PASTI akan membutuhkan WASILAH ( perantara). Hal ini sebagaimana firman Alloh Swt : “ Hai orang orang yang beriman bertaqwalah kamu kepada Alloh dan carilah wasilah dalam mencapai ketaqwaan itu ....” ( QS. Al-Maidah : 35 ) Dalam ayat tersebut kalimat wabtaghu menggunakan fi’il amar/kata perintah yang menandakan khitab /seruan bagi orang beriman bahwa mencari wasilah itu adalah kewajiban...kenapa wajib ? karena memang manusia membutuhkannya..! Jadi dengan adanya wasilah bagi setiap hamba itu adalah mutlaq suatu KEBUTUHAN, selain berdasarkan dari dalil ayat tersebut juga berdasarkan kepada tabiat manusia yang selalu membutuhkan bantuan dalam medapatkan sesuatu, sehingga menolak adanya wasilah maka itu bertentangan dengan Hukum Alloh dan fitrah manusia itu sendiri. Wasilah adalah perantara yang