Langsung ke konten utama

Amaliyyah Waktu Maghrib dan Isya

Amaliyyah Mursyid TQN PP Suryalaya Sirnarasa
Antara Waktu Maghrib dan Isya
Sholat- sholat sunnah biasa dilakukan pada waktu-waktu istimewa. Para ikhwan Thoriiqoh Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah PP Suryalaya Sirnarasa terbiasa diajarkan disiplin dalam menghargai waktu dengan memanfaatkan setiap putaran waktu hanya untuk ( beribadah ) mengingat Alloh. Tidak ada waktu sedetik pun yang terbuang sia-sia, terutama pada waktu antara maghrib dan isya. Oleh Karena waktu ini disebut dengan waktu Mubarokah ( waktu yang diberi Barokah ), disebut juga waktu Fadlilah ( waktu yang sangat berfaedah ), dan disebut juga waktu yang sangat dimuliakan. Menggunakan dengan sebaik-baiknya kesempatan waktu mubarok ini dengan dimanfaatkan untuk berdzikir, Khotaman serta melaksanakan sholat-sholat sunnah serta membaca sholawat.
Bahkan dawuh Pengersa Abah Aos : "Untuk menahan makan dan minum diantara waktu maghrib dan isya" (kecuali pada malam bulan Romadhon)
Keistimewaan waktu antara maghrib dan isya,

menurut Sabda Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam : “Barangsiapa yang sholat antara maghrib dan isya dua puluh roka’at maka Alloh dirikan untuknya gedung disurga”
Hadits riwayat Aisyah : “Barangsiapa melakukan sholat dua puluh raka’at setelah maghrib, maka Alloh akan membangun baginya satu rumah di surga”. (HR Ibnu Majah dan Tirmizi)
Dalam hadits yang lain, Sabda Nabi Muhammad Sholallohhu ‘alaihi wa sallam : “Barangsiapa yang sholat sehabis maghrib enam roka’at dengan tidak diselingi bercakap-cakap, maka pahalanya sebanding dengan ibadah dua belas tahun” (HR. Bukhori, Muslim)
Huzhaifah ra, mengatakan : “Aku mendatangi Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam, lalu aku sholat Maghrib bersama Nabi hingga sholat Isya”. (H.R. Nasa’i)
Abu Syaikh meriwayatkan hadis dari Zubair ra : “Barangsiapa duduk berdzikir setelah sholat Maghrib hingga shalat Isya, nilai duduknya itu sama dengan perang dijalan Alloh. Dan barangsiapa duduk berdzikir setelah sholat subuh hingga matahari terbit, nilainya sama dengan pergi berjuang dijalan Alloh”.
Abu Huroiroh ra, mengatakan bahwa Rosululloh Sholallohu ‘alahi wa sallam, bersabda : “Barangsiapa melaksanakan sholat setelah Maghrib enam roka’at, ia tidak bicara kejelekkan pada waktu itu, maka baginya pahala ibadah sebanding dua belas tahun”.(H.R. Ibnu Majah Ibnu Huzaimah dan Tirmizi)
Guru Mursyid kita mengajarkan sholat-sholat sunnah antara maghrib dan isya itu 12(dua belas) roka’at, diantara susunannya : 2(dua) roka’at Ba’diyyah Maghrib, 2(dua) roka’at Awwabin, 2(dua) roka’at Taubah, 2(dua) roka’at Birulwalidaini, 2(dua) roka’at Lihif zhil iman, 2(dua) roka’at Tasyakur Bini’mah.
000
Adapun tersusun urutan ibadah TQN Suryalaya Sirnarasa. Mulai Maghrib hingga setelah waktu Isya, adalah sebagai berikut :

( WAKTU MAGHRIB )
Sekitar lima belas menit paling tidak sepuluh manit sebelum masuk waktu sholat Maghrib, sudah dalam keadaan mempunyai wudhu, serta sudah duduk disajadah, dengan mengumandangkan Sholawat Bani Hasyim hingga adzan maghrib dikumandangkan. (*Khusus dibulan Romadlon, saat menjelang berbuka puasa (maghrib), dianjurkan untuk ber-Tawassul terlebih dahulu sebelum berbuka)
Setelah adzan maghrib selesai dikumandangkan lalu, mengerjakan :  
1.      Sholat Sunnah Qobliyah Maghrib, 2 roka’at.
Lalu Iqomah.
2.      Sholat Fardlu Maghrib ( berjama’ah ).
Bacaan suratnya setelah membaca Al-fatihah (*khusus untuk Imam) : Roka’at pertama Surat Al Kaafirun dan Roka’at kedua Surat  An Nashr.
3.      Setelah selesai sholat dilanjutkan dengan Dzikir Jahar serta dilanjutkan dengan Dzikir Khotaman ( *khusus  dibulan Romadlon Dzikir Khotaman dikerjakan setelah Dzikir Jahar setelah Ashar ). 
4.      Sholat Sunnah Ba’diyyah Maghrib, 2 Roka’at.
5.      Sholat Sunnah Awwaabiin. 2 Roka’at.
6.      Sholat Sunnah Taubat, 2 Roka’at.
Bacaan surat setelah Al-Fatihah :
-        Raka’at pertama membaca  “Surat An Nisaa’ ayat 64 :
وَلَوْ أَنَّهُمْ إِذْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ جَاۤءُوكَ فَاسْتَغْفَرُوا اللّٰهَ وَاسْتَغْفَرَ لَهُمُ الرَّسُولُ لَوَجَدُوا اللّٰهَ تَوَّابًا رَّحِيمًا
Wa lau annahum izh zholamuu anfusahum jaa’uuka fas tagh-farullooha was tagh-faro lahumur rosuulu lawajadullooha Tawwabbar Rohiimaa
-        Raka’at kedua membacaSurat Ali Imron ayat 135:
وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللّٰهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللّٰهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَىٰ مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ
Wal ladziina idzaa fa’aluu faahisyatan auzholamuu  anfusahum dzakarullooha fas tagh-faruu lidzunuubihim, wa may yagh-firudz dzuunuuba  illalloohu wa lam yushirruu ‘alaa maa fa’aluu   wa hum ya‘lamuun
7.      Sholat Sunnah Birrul Waalidaini, 2 Roka’at.
Bacaan surat setelah Alfatihah pada setiap roka’at  : Ayat Kursi 5 kali, Surat Al Falaq 5 kali, Surat An Naas 5 kali.
Setelah Salam sambil duduk dengan membaca ;
a.      Istighfar 15 kali, dengan Lafadz Istighfarnya:
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْلِي وَالِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيْرًا
Alloohummaghfirlii waaliwaalidayya warhamhumaa kamaa robbayaanii  shoghiiroo”
Artinya : Ya Alloh, ampunilah aku dan kedua orang tua ku, kasihilah mereka sebagaimana hal nya mereka mendidikku sewaktu kecil.
b.      Kemudian membaca sholawat Bani Hasyim 15 kali.
اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى النَّبِيِّ اْلهَا شِمِيِّ مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِمًا
Allohumma sholli ‘alan nabiyyil hasyimiyyi Muhammadiw wa ‘alaa aalihi wa sallim taslimaa
c        *Niatkan dihadiahkan Untuk Ibu Dan Bapak, dengan memohon : “Yaa Alloh sampaikan sholat ku, istighfarku, kepada ibu bapakku, limpahkan Rohmat Engkau kepada mereka”. Al Fatihah :
8.      Sholat Sunnah Li Hif zhil Iman, 2 Roka’at.
Bacaan surat setelah Fatihah :
-        Rakaa’at pertama Surat Al Kaafirun  
-        Raka’at kedua Surat Al Ikhlas
9.      Sholat Sunnah Syukrun Ni’mat, 2 Roka’at. (sambil duduk)
Bacaan surat setelah Fatihah :
-        Raka’at pertama membaca :
وَاٰتَا كُمْ مِنْ كُلِّ مَا سَأَ لْتُمُوْهُ
-        Raka’at kedua membaca :
وَاِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَتَ اللهِ لَا تُحْصُوْهَا ، إِنَّ اْلإِنْسَانَ لَظَلُوْمٌ كَفَّارٌ
Setelah salam, lalu Sujud Syukur.
dengan bacaan Sujudnya :
اللَّهُمَّ لَكَ سَجَدْتُ وَبِكَ أَمَنْتُ وَلَكَ أَسْلَمْتُ سَجَدَ وَجْهِيَ لِلَّذِى خَلَقَهُ وَ صَوَّرَهُ فَأَحْسَنَ صُوْرَتَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ فَتَبَارَكَ اللهُ أَحْسَنَ اْلخَا لِقِيْنَ 
"Yaa Alloh, hanya kepada Mu kami sujud, hanya kepada Mu kami ber-Iman, hanya kepada Mu kami berpasrah, bersujud kepada Alloh yang menciptakan, dengan memberikan rupa yang baik(indah) ini semua kita tidak pernah meminta itu semua Alloh yang memberikannya, Alloh yang telah membukakan pendengaran, dan membukakan penglihatan, Maha Suci Alloh dengan sebaik-baik Yang Menciptakan".
*Sambil menunggu waktu Isya dianjurkan untuk mengumandangkan Sholawat Bani Hasyim hingga datang waktu Isya (hingga adzan Isya di kumandangkan).
Namun ketika romadlon, setelah sholat- sholat sunnah maghrib, lanjut makan besar.
000
Adapun bacaan Sholawat Bani Hasyim :
أللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى النَّبِيِّ الْهَا شَمِيِّ مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِمًا
Allohumma Sholli ‘Alan Nabiyyil Hasyimiyyi Muhammadiw Wa ‘Alaa Aalihi Wa Sallim Taslimaa
(WAKTU ISYA)
Setelah adzan isya selesai dikumandangkan lalu, mengerjakan : 
1.          Sholat Sunnah Qobliyyah, 2 Roka’at.
Lalu Iqomah,
2.      Sholat Fardhu  Isya, berjama’ah.
Bacaan surat setelah Al-fatihah (*khusus untuk Imam) : Roka’at pertama Surat Al Fiil dan Roka’at kedua Surat Al Quraisy 
3.      Sholat Sunnah Ba’diyah, 2 roka’at ( sambil duduk ).
4. Dilanjutkan dengan Dzikir Jahar.
(*Khusus di bulan Romadlon, setelah Dzikir Jahar setelah Isya melaksanakan Sholat Tarowih)

Setelah itu Lalu melaksanakan : 

Khusus malam pertama sampai malam 21 pada setiap bulan hijriyyah, melaksanakan :
Sholat Sunnah Li Daf’il Bala-i, 2 roka’at. (Berjama’ah)
Niat Sholat                     :
اُصَلِّي سُنَّةً لِدَفْعِ الْبَلَاءِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالٰى
Ushollii sunnatan lidaf’il balaa-i rok’ataini lilaahi ta’alaa
Artinya : Saya niat sholat sunnah Li daf'il Bala' dua roka'at karena Alloh Ta'ala
Bacaan surat setelah Al Fatihah pada tiap-tiap roka’at (masing-masing membaca) :

Ayat Kursi, Surat Al Ikhlas,  Surat Al Falaq, Surat An Naas.
Setelah Selesai sholat dilanjutkan dengan Dzikir Khotaman.

Khusus  dimalam 21 sampai malam akhir pada setiap bulan hijriyyah : 
Melaksanakan Sholat Syukur Lailatul Qodar 4 rokaat 2 salam.
Bacaan surat setelah fatihah : At Takastur sekali dan Al ikhlas 3 kali. Selesai sholat 4 rokaat lalu doa.
000

000

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rosulullah itu suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (Rohmat) Alloh dan (kedatangan) hari akhir.” (QS. Al-Ahzab: 21)
Amal seorang hamba yang pertama kali dihisab pada hari kiamat (nanti) adalah Sholatnya. Apabila sholatnya baik, maka baik pula seluruh amalnya, dan apabila sholatnya buruk, maka buruk pula seluruh amalnya.” (HR. Ath-Thobroni dalam al-Ausath).
000
000

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Robithoh

Robithoh Robithoh, dapat diartikan hubungan antara yang menghubungi dari yang dihubungi. Seperti hubungan :  antara anak dengan orang tuanya. Antara guru dengan muridnya. Antara mahasiswa dengan dosennya. Antara menantu dengan mertuanya. Antara pedagang eceran dengan agen besarnya. Antara santri dengan kiayinya. Antara saudara dengan saudaranya. Antara teman dengan temannya. Antara rakyat dengan pemimpinnya. Antara bawahan dengan atasannya. Antara upline dengan downline-nya. Antara kita ummat dengan Nabinya. Antara kita hamba dengan Alloh Subhanahu wa ta’ala . Adapun hubungan itu, ada hubungan langsung juga ada hubungan tidak langsung. Adapun Robithoh wajib itu, seperti ummat Islam melaksanakan sholat dengan menghadap kiblat. Kiblat itu penghubung antara orang yang Sholat dengan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala. Kalau tidak menghadap Kiblat, maka sholatnya tidak akan syah. Jadi untuk melakukan yang wajib maka wajib dengan Robithoh tersebut ( menghadap kilat ) . Itulah Sya

Tidak Ada Yang Kebetulan

DI DUNIA INI TIDAK ADA YANG KEBETULAN === Firman Alloh Subhanahu Wa Ta’ala : “ Dan pada Alloh-lah kunci-kunci semua yang ghoib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata ( Lauh Mahfudz )" ( Surat Al-An'am : 59 ). Tiada sesuatu yang kebetulan. Karena Alloh telah menegaskan bahwa tidak ada satu pun yang terlepas dari kudrot, irodat, dan ilmu Alloh. Segalanya yang terjadi bahkan yang akan terjadi telah tercatat di lauh mahfudz. Ayat tsb diatas menegaskan bahwa segalanya ada dibawah kehendak & ilmu Alloh, Dan semuanya sudah tercatat di lauh mahfudz. Sering kita mendengar percakapan sehari-hari yang mengatakan, “ Kebetulan ketemu disini ”, “ Kebetulan ada yang memberi”, “K ebetulan sekali h

Pentingnya Berwasilah

Pentingnya Berwasilah Oleh : Renandhi Wira Fitra, S.H.I. Ikhwan TQN PPS dari Kota Depok. Setiap diri yang memiliki niat dan cita cita untuk sampai(Wushul) kepada Alloh sudah PASTI akan membutuhkan WASILAH ( perantara). Hal ini sebagaimana firman Alloh Swt : “ Hai orang orang yang beriman bertaqwalah kamu kepada Alloh dan carilah wasilah dalam mencapai ketaqwaan itu ....” ( QS. Al-Maidah : 35 ) Dalam ayat tersebut kalimat wabtaghu menggunakan fi’il amar/kata perintah yang menandakan khitab /seruan bagi orang beriman bahwa mencari wasilah itu adalah kewajiban...kenapa wajib ? karena memang manusia membutuhkannya..! Jadi dengan adanya wasilah bagi setiap hamba itu adalah mutlaq suatu KEBUTUHAN, selain berdasarkan dari dalil ayat tersebut juga berdasarkan kepada tabiat manusia yang selalu membutuhkan bantuan dalam medapatkan sesuatu, sehingga menolak adanya wasilah maka itu bertentangan dengan Hukum Alloh dan fitrah manusia itu sendiri. Wasilah adalah perantara yang