Membangun Jiwa
Penuh Semangat
Seorang ikhwan Thoriiqoh
Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah PP Suryalaya harus mempunyai jiwa yang penuh
semangat dan selalu aktif dalam setiap melakukan setiap aktifitasnya didalam
kehidupannya sehari-hari.
Lawan kata dari semangat adalah malas, lawan kata dari aktif adalah pasif.
Lawan kata dari semangat adalah malas, lawan kata dari aktif adalah pasif.
Semangat dan aktif merupakan bagian dari sifat mukmin,
dan malas adalah bagian dari sifat orang-orang munafiq. Sikap malas
sangat dikecam oleh Alloh Subhanahu wa ta’ala dalam Al Qur’an yaitu terdapat dalam satu ayat yang
berbunyi :
“Dan apabila
mereka berdiri untuk bersholat mereka berdiri dengan malas, mereka bermaksud
riya (dengan sholat) dihadapan manusia , dan mereka menyebut nama Alloh kecuali
sedikit sekali”
(QS An Nisa :142)
(QS An Nisa :142)
Semangat juga lawan kata dari lamban, seorang ikhwan tidak
boleh lamban dalam mengerjakan segala hal, karena seorang ikhwan itu sudah
memiliki Dzikir Jahar yang selalu diamalkan setelah sholat, yang darinya
membuahkan semangat dalam beribadah dan pada setiap beramal sholeh. Dan karena Dzikir Jahar
itu akan mengantarkan orang yang berdzikir untuk semangat berbuat kebaikkan
sehingga menjadi cerah hatinya dan bersuka cita jiwanya.
Adapun yang dimaksud dengan Dzikir Jahar
disini adalah dzikir dengan kalimat : “Laa Ilaaha Illalloh”, sebagaimana
yang terdapat pada masa Nabi Muhammad Sholallohu
‘alaihi wa
sallam dan kalimat dzikir ini dapat memperbaharui keimanan.
Imam Jalaludin Abdurrahman As Suyuti Rodliyallohu
‘anhu ( yang wafat pada tahun 911,) hati dalam Natijatul Fikri mengenai Dzikir
Jahar, menyatakan : “Segala puji bagi
Alloh dan cukuplah bagi Alloh pujian itu, dan kedamaian hamba-hamba Nya yang terpilihan,
aku pernah ditanya seseorang, semoga Alloh memuliakan, tentang apa yang terjadi
kebiasaan para sufi dalam mengadakan halaqoh dzikir jahar didalam masjid dan
mengeraskan suara didalamnya dengan tahlil, apakah hal semacam itu sesuatu yang
dibenci atau tidak ? jawabannya adalah bahwa keadaan halaqoh dzikir semacam itu
bukanlah sesuatu hal yang dibenci”.
Telah terdapat banyak sekali hadits yang menganjurkan Dzikir
Jahar , yaitu kurang lebih dua puluh lima hadits. Dan anjuran dzikir
ini secara tegas dan meyakinkan sebagaimana yang telah diriwayatkan oleh para
Imam Besar Hadits. Diantaranya adalah Imam Bukhori, Muslim, Hakim, Bazzar,
Thobroni, Baihaqi, Baqi bin Makhlad, Ahmad al Ashbahani, Ibnu Abid Dunya, Abu
Daud, Turmudzi, al Marwazi dan Imam Ibnul Adra’.
Dan Alloh berfirman dalam Al Qur’an surat Al ‘Arof
ayat 204 :
“Dan
apabila dibacakan Al Qur’an maka dengarkanlah baik-baik dan perhatikanlah dengan
tenang agar kamu mendapat Rohmat”
(QS Al ‘Arof :204).
(QS Al ‘Arof :204).
Ayat ini merupakan dalil akurat untuk anjuran Dzikir
Jahar, karena Alloh Subhanahu wa ta’ala memerintahkan
untuk mendengarkan bacaan Al Qur’an dengan tenang. Hal ini berarti bahwa bacaan
itu tersusun dari huruf dan suara, karena ayat ini bisa
menjadikan indikasi dan inti sari bahwa Dzikir Jahar
itu juga merupakan di syariatkan dalam Al Qur’an akan tetapi kebanyakan
manusia tidak mengerti.
Sungguh benar Firman Alloh Subahanahu
wa ta’ala, bahwa :
“Tidak ada yang
menyentuh Al Qur’an itu kecuali mereka
yang di sucikan”
(QS Al Waqi’ah :79).
(QS Al Waqi’ah :79).
Tegas sekali bahwa tidak ada yang bisa menyentuh
makna-makna Al Qur’an yang terdalam ( tersembunyi ) darinya kecuali yang
hatinya dan jasadnya telah disucikan dari junub kelalaian.
Alloh Subahanahu
wa ta’ala, berfirman :
“Dan
sesungguhnya orang-orang kafir itu benar-benar hampir menggelincirkan mu dengan
pandangan mereka tatkala mendengar Al Qur’an dan berkata : “sesungguhnya ia
(Muhammad) benar-benar orang gila”
(QS Al Qolam :51)
(QS Al Qolam :51)
Dan dijelaskan mereka orang kafir itu tidak akan dapat
mendengarkan Dzikir Jahar tersebut. Apabila dzikir nya Nabi
Muhammad Sholallohu ‘alaihi wa sallam itu dengan tanpa suara yang keras, Alloh Subhanahu
wa ta’ala berfirman dalam Al Qur’an :
“Alloh tidak
menyukai ucapan yang buruk (yang diucapkan) dengan terus menerus”
(QS An Nisa : 148)
(QS An Nisa : 148)
Juga dalam Firman Alloh Subahanahu
wa ta’ala :
“Sesungguhnya
Dia Maha Mengetahui yang terang(jahar) dan yang tersembunyi(khofi)”
(Qs Al A’laa : 7).
(Qs Al A’laa : 7).
000
000
Media Informasi & Dakwah Para Pecinta Kesucian Jiwa.
Thoriiqoh Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah PP Suryalaya Membangun Peradaban Dunia
Komentar
Posting Komentar