Langsung ke konten utama

Mengisi Gudang Keberkahan

Mengisi Gudang Keberkahan
Khidmat Ilmiah : KH. Muhammad Sholeh Mukhtar Hujjatul ‘Arifin Ra (Abah Sholeh).

Mudah-mudahan kita semua, anak cucu kita, tetangga kita, orang yang melihat dan kenal kepada kita, mendapat limpahan barokah serta karomah dari Syeikh Mursyid, hingga dapat mengamalkan amalan TQN PP Suryalaya dengan istiqomah.
Kita ini adalah sebagai murid sedang belajar memperbaiki diri. Didalam diri kita(manusia), qolbu kita inilah sebagai Istananya, Sultan didalam istana tersebut adalah Ma’rifat, dan Amirnya (seperti DPR/MPRnya) adalah Akal, serta yang lainnya sebagai anggota(rakyat), Lisan sebagai Turjumanur rohman (Juru bicara), dan Sir itu adalah Khozainur Rohman (gudangnya Alloh).
Dari kesemuanya itu yang paling pokok itu adalah “Gudangnya” yang harus selalu diisi penuh. Gudang itu inilah “Sir”. Yang sudah diisi oleh Alloh melalui kholifahnya dimuka bumi yaitu Syeikh Mursyid. Apabila gudangnya penuh diisi dengan dzikir maka Sultannya juga akan baik. Seperti juga sebuah Istana jika gudangnya sudah mencukupi kebutuhan maka istananya juga makmur, akhirnya seluruh kehidupannya menjadi makmur.
Itulah yang dinamakan “Sir”. Kalau “Sir”-nya baik maka qolbunya juga baik. Jika Sir-nya baik maka Akalnya juga baik. Jika Akalnya sudah baik maka seluruh Anggotanya juga baik, mata, tangan, hidung, mulut, dll menjadi baik. Akan menjadi baik semua Hal-nya.
“Hal”, itu adalah sesuatu yang datang dari Alloh yang kita tidak memintanya. Seperti terkadang disuatu waktu kita mengalami dzikir yang begitu nikmatnya, itulah yang sedang mendapatkan “Hal”. Seperti ketika dalam berdzikir terkadang mengalami seperti terbang, bahkan suatu waktu mengalami seperti mendam ke bumi. Ketika didalam berdzikir terkadang merasa begitu senang dan bahagianya, disuatu waktu merasakan sedih. Itulah “Hal”, yang selalu berubah-ubah dan bermacam-macam orang yang berdzikir mengalami “Hal”-nya. Itu semua apapun rasa yang dialami tidak perlu kita takuti jika “Sir”-nya sudah baik.
Itu semua jika sudah tetap itu yang dinamakan Istiqomah (Maqom). Untuk menjadi Istiqomah masih harus selalu mencari. Maka kita ketika ada manaqiban terus selalu hadir agar menjadi (Sir wujudan).  Ketetapan itu dengan selalu melaksanakan dengan selalu mencari maka ketika sudah mendapatkannya ketika tidak dilaksanakan akan terasa tidak enak. Jika sudah seperti itu apapun halangannya akan selalu bisa dihadapai. Tetapi jika sesekali datang dan sesekali tidak, itu masih didalam “Hal”, namanya.
Itulah Maqomat, sedangkan Karomah itu awal maqom dari seribu maqom didalam ilmu Tashowwuf. Ketika baru sampai maqom Karomah sudah merasa cukup akan sulit menaik. Seperti ada seseorang yang baru saja belajar dzikir, sudah dapat membantu menyembuhkan orang dengan air doanya kalau sudah merasa puas sampai disana saja maka itu akan sulit untuk naik.
Jika ibaratnya maqom sesungguhnya itu adalah Istana yang sebenarnya. Maka yang pertama diperbaiki adalah “Sir”-nya. Itulah dengan “Talqin Dzikir” yang sudah lengkap untuk kita yang diberikan oleh Syeikh Mursyid. Ketika ruh jasmani, ruh ruhani, ruh sulthoni sudah baik maka “Sir”-nya terisi dan itulah Rasa.
“Sir”, itu rasa senang didalam diri kita dan orang lainpun ikut terbawa senang. Ketika mau dzikir senang, ketika sedang dzikir senang, kembalinya dari berdzikir juga senang, itu karena kita bersama dengan orang yang selalu senang, “Tidak ada rasa takut dan bersedih hati”.
Itulah bersama dengan Muhawil ahwal, yang selalu merubah “Hal”. Kita tidak merasa sedih kerena bersama-Nya. “Hal”-nya itu memang berubah-rubah tetapi Allohnya itu tidak berubah.
Untuk dapat mengisi “Sir”-nya sudah ada caranya dengan selalu mengamalkan “Dzikir Khofi”. Jika “Sir”-nya tidak ada maka gudang menjadi kosong. Jika gudangnya kosong maka istana pun bingung, dan semuanya menjadi bingung dan “Hal”-nya juga bingung.
Maka harus dipenuhi “Sir”-nya, tidak akan bertemu untuk dapat memenuhi “Sir”-nya jika tidak bertemu dengan Syeikh Mursyid. 
Mengisi “Sir”-nya dengan “asma”, maka dengan begitu akan menjadi tinggi dan mahal. Jika sudah diisi harus di-Istiqomahkan. Walaupun memang orang yang sudah ditalqin itu tidak akan pernah hilang sampai kapanpun.
Ini yang sangat mahal, yang sudah diisi oleh Syeikh Mursyid. Dan inilah gudangnya, begitu kita dengan menghidupkan “Dzikir Khofi” itu maka kita sedang mengisi gudang. Jika gudang sudah penuh maka kehidupan pun akan makmur. Jika gudang sudah penuh ketika butuh apa saja dan butuh kapan saja, sudah siap sedia dengan istilah Abah Aos Tuhya (dikala dibutuhkan sudah ada/sudah disediakan).
Inilah “Sir”-nya itu adalah gudangnya dan Tidak ada untuk mengisi ditempat lain. Tiada tempat untuk mengisi selainnya. Sudah ada gudangnya dan sudah ada yang bertanggung jawab untuk mengisikan isi gudang.
Jika tidak mempunyai gudang dan tidak ada yang bertanggung jawab mengisikan gudangnya, maka dapat stok (pembendaharaan) darimana ?  itulah bagaimana akan sampai jika ibadahnya itu sendirian saja ?.
Jika tidak berThoriqoh tidak akan dapat mengamalkan dzikir sehabis sholat sebanyak 165 kali walaupun seorang ustadz sekalipun.
Maka dengan di talqin oleh Syeikh Mursyid itu seperti di instal(program), walaupun didoakan dari jauh pun sudah sampai.
Seperti Syeikh Abdul Qodir Jailani Qs, pernah ditantang oleh seorang kiayi besar, dengan mengatakan ingin melihat kedermawanan Tuan Syeikh secara langsung. Maka Tuan Syeikh memerintahkan kepada Kiayi Besar itu untuk mengumpulkan 1400 orang, dengan 700 dikanannya dan 700 sebelah kirinya. Setelah 1400 orang itu sudah berkumpul maka hanya dengan dipandang saja oleh Tuan Syeikh semuanya menjadi ma’rifat kepada Alloh Subhanahu wa ta’ala.
Itulah orang yang sudah ditalqin itu ada seperti Benih yang diletakkan diatas aspal(diatas batu yang keras), dan ada seperti benih yang ditanam pada tanah berada diatas batu besar, atau seperti benih yang ditanam tanah yang banyak akarnya, atau benih yang tumbuh ditanah yang subur.
Dan benih yang tumbuh pun ada yang ubinya besar serta batangnya besar, ada yang yang ubinya besar batangnya kecil, ada yang ubinya kecil batangnya besar, yang ubinya kecil batangnya kecil.
Maka dari itulah seperti ucapan Abah Anom :  “Begini membeludaknya yang “jadi” kurang dari 20 persen”.
Oleh karena Itulah orang yang sudah ditalqin banyak godaannya, maka ketika ada jadwal manaqib untuk selalu hadir dalam rangka mengisi gudang.
Keterangan yang sudah dijelaskan ini terdapat didalam Kitab ‘Alal Sufi (nama-nama para sufi). Dan kita ini adalah Khozainul Rohman yaitu gudangnya Alloh. Dan “Sir”, inilah tempat gudang Alloh dengan selalu diisi dengan dzikir.
Maka jika tidak bertemu dengan Syeikh Mursyid tidak akan mendapatkannya.
Oleh karenanya Sampai-sampai Imam Syafi’i pun, mengatakan : “Siapa yang tidak mengenyam pendidikan walaupun sesaat maka akan mengondol kebodohan sepanjang hidupnya”.
Maka terus diisi gudangnya itu dengan selalu dekat kepada sumber gudangnya yaitu Syeikh Mursyid. Karena dengan Dillihatnya saja sudah berkah, disentuhnya pun berkah, suaranya didengarkan juga berkah.
Syeikh Mursyid itu adalah Gudangnya Berkah, setiap didoakan itu berkah, dan semua yang ditatap, yang disentuh, yang menjadi bekas diinjaknya, menjadi berkah.
Kita beruntung dengan selalu dapat mengisi gudang.
Maka ketika kita sedang malas ibadah, seperti malas sholat dan dzikir maka itu disebutkan sedang cuci gudang (menguras gudang). Maka jika keadaan seperti itu datang kepada Syeikh Mursyid serta datang ketempat manaqib untuk mengisi gudang.
Kalau Gudangnya sudah full terisi penuh maka semuanya akan menjadi makmur dan ini adalah segala-galanya. 
(Manaqiban di Jalan tanjung, Mentang, Jakarta Pusat,(23/05/2015).
Dituliis oleh : surachman abdurrauf.
000
ALHIJAZdepokbersemi165
Medianya Informasi & Kajian Ilmu dan Dakwah Ikhwan Depok.
Thoriqoh Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah PP Suryalaya Membangun Peradaban Dunia
Sekretariat : Jl.cisadane 2 No.106 Rt.05 RW. 014 Kel.Abadijaya Kec.Sukmajaya Kota Depok 16417
email :
surachmanrauf@gmail.com  - Tlp /Sms/Wa : 0812 888 166 90.
Agenda Kegiatan dan Jadwal Manaqib Depok Bersemi 165 :

https://depokbersemi165.blogspot.co.id/2015/05/agenda-kegiatan-depokbersemi165.html
Sukai halaman di Facebook DepokBersemi165 :
https://www.facebook.com/AlHijaz-DepokBersemi165-952350131454919


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Robithoh

Robithoh Robithoh, dapat diartikan hubungan antara yang menghubungi dari yang dihubungi. Seperti hubungan :  antara anak dengan orang tuanya. Antara guru dengan muridnya. Antara mahasiswa dengan dosennya. Antara menantu dengan mertuanya. Antara pedagang eceran dengan agen besarnya. Antara santri dengan kiayinya. Antara saudara dengan saudaranya. Antara teman dengan temannya. Antara rakyat dengan pemimpinnya. Antara bawahan dengan atasannya. Antara upline dengan downline-nya. Antara kita ummat dengan Nabinya. Antara kita hamba dengan Alloh Subhanahu wa ta’ala . Adapun hubungan itu, ada hubungan langsung juga ada hubungan tidak langsung. Adapun Robithoh wajib itu, seperti ummat Islam melaksanakan sholat dengan menghadap kiblat. Kiblat itu penghubung antara orang yang Sholat dengan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala. Kalau tidak menghadap Kiblat, maka sholatnya tidak akan syah. Jadi untuk melakukan yang wajib maka wajib dengan Robithoh tersebut ( menghadap kilat ) . Itulah Sya

Tidak Ada Yang Kebetulan

DI DUNIA INI TIDAK ADA YANG KEBETULAN === Firman Alloh Subhanahu Wa Ta’ala : “ Dan pada Alloh-lah kunci-kunci semua yang ghoib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata ( Lauh Mahfudz )" ( Surat Al-An'am : 59 ). Tiada sesuatu yang kebetulan. Karena Alloh telah menegaskan bahwa tidak ada satu pun yang terlepas dari kudrot, irodat, dan ilmu Alloh. Segalanya yang terjadi bahkan yang akan terjadi telah tercatat di lauh mahfudz. Ayat tsb diatas menegaskan bahwa segalanya ada dibawah kehendak & ilmu Alloh, Dan semuanya sudah tercatat di lauh mahfudz. Sering kita mendengar percakapan sehari-hari yang mengatakan, “ Kebetulan ketemu disini ”, “ Kebetulan ada yang memberi”, “K ebetulan sekali h

Pentingnya Berwasilah

Pentingnya Berwasilah Oleh : Renandhi Wira Fitra, S.H.I. Ikhwan TQN PPS dari Kota Depok. Setiap diri yang memiliki niat dan cita cita untuk sampai(Wushul) kepada Alloh sudah PASTI akan membutuhkan WASILAH ( perantara). Hal ini sebagaimana firman Alloh Swt : “ Hai orang orang yang beriman bertaqwalah kamu kepada Alloh dan carilah wasilah dalam mencapai ketaqwaan itu ....” ( QS. Al-Maidah : 35 ) Dalam ayat tersebut kalimat wabtaghu menggunakan fi’il amar/kata perintah yang menandakan khitab /seruan bagi orang beriman bahwa mencari wasilah itu adalah kewajiban...kenapa wajib ? karena memang manusia membutuhkannya..! Jadi dengan adanya wasilah bagi setiap hamba itu adalah mutlaq suatu KEBUTUHAN, selain berdasarkan dari dalil ayat tersebut juga berdasarkan kepada tabiat manusia yang selalu membutuhkan bantuan dalam medapatkan sesuatu, sehingga menolak adanya wasilah maka itu bertentangan dengan Hukum Alloh dan fitrah manusia itu sendiri. Wasilah adalah perantara yang